Setelah sekian abad akhirnya aku updqte Amour ya ges ya, btw gimana kabarnya nih? Aku harap baik-baik aja ya hehehe:)
Maafin aku juga yang suka ngaret updatenya😭❤Happy reading^^
######
Felisa dengan mata menghunus tajam terus memantau pak gantengnya yang tengah duduk berdua bersama seorang wanita. Tadi sepulang dari kafe bersama Intan dia tidak sengaja melihat mobil Arvin yang berhenti di lampu merah tepat di sebelah mobilnya, dari luar samar-samar dia bisa melihat bayangan seorang wanita yang duduk si kursi depan mobil, karena penasaran dia pun mengikuti mobil itu hingga berakhirlah dirinya duduk di sebuah restoran sambil menonton dua orang yang sedang bermesraan.
Cihh nggak ada cantik-cantiknya tuh perempuan, mending sama gue!
Felisa sibuk bergerumul dengan hatinya, gadis itu beberapa kali mendengus dibalik papan menu yang dia gunakan untuk menutupi wajahnya. Gadis itu memakan pastanya dengan perasaan dongkol, apalagi ketika melihat pak gantengnya mendapat suapan mesra dari perempuan itu. Ditambah senyum manis Arvin yang dilemparkan kepada perempuan itu.
Brakk!
Semua tatapan mata tertuju ke arah Felisa, gadis itu merutuki diri saat Arvin dan perempuan yang ada bersamanya menoleh ke arahnya juga. Gadis itu segera menunduk dan menutupi wajahnya, tak lupa dia meminta maaf pada orang yang ada di belakangnya, malu sekali dirinya.
"Ada apa mba?" tanya pelayan restoran pada Felisa, mereka khawatir jika gebrakan itu terjadi karena pelanggan tidak puas atas citarasa makanan yang mereka masak.
"Nggak apa-apa mas, ini saya dikasih tau sama teman saya kalau pacar saya selingkuh. Maaf ya." ujarnya membual.
"Ohh tidak apa-apa mba, silahkan lanjutkan kembali maaf menganggu." ujar pelayan restoran tadi kemudian pergi.
Anjirr sumpah gue malu banget gila! Ya Tuhan Feli mau menghilang ajaaaa!!
Setelah itu dia kembali mendongak, memantau aktifitas Arvin dengan prempuan asing yang sebenarnya tampak familiar di matanya. Entahlah dia jarang melihat perempuan itu, pokoknya setelah ini dia harus bertanya kepada pak gantengnya tentang siapa perempian itu.
Felisa cepat-cepat memamggil pelayan dan meminta bil nya, dia segera membayar ketika melihat Arvin dan perempuan tadi hendak pergi. Gadis itu terus menguntit, mamantau pak gantengnya dari jauh. Hatinya bertambah panas ketika melihat perempuan yang ada di sebelah Arvin menggandeng lengan pria itu dengan manja, heii itu kan miliknya!
Isssh apaan sih tuh cewek, ganjen banget kaya tante-tante!
(Tolong sadar ya, Felisa!)
Kali ini dia menguntit Arvin sampai ke sebuah mall, pasangan yang tidak serasi (dimata Felisa) itu memasuki sebuah toko tas dengan merk terkenal sekaligus mahal. Felisa mencibir, pasti pak gantengnya di poroti oleh perempuan matre itu. Gadis itu bersembunyi dibalik badan penjaga toko yang sejak tadi sangat risih karena Felisa mendusel ditubuhnya.
"Permisi nona, apa yang anda lakukan?" tegurnya karena sudah sangat risih.
"Hussstt diam aja pak." halau Felisa sambil tetap mengintip.
Penjaga tadi melirik kedalam, gadis ini sangat mencurigakan. "Tindakan anda mencurigakan terhadap pelanggan kami, silahkan pergi karena anda akan memganggu kenyamanan pelanggan." usirnya.
Felisa berdecak, dia melambaikan tangannya agar penjaga bertubuh tinggi besar ini menunduk. Penjaga itu menurut dan membiarkan Felisa berbisik di telinganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AMOUR (Mr. Pradipta)
General FictionMenikah dengan bapak-bapak? Siapa takut!! Felisa Anindira, gadis berusia 18 tahun itu tidak pernah menyangka bahwa dirinya akan naksir dengan seorang Arvin Bisma Pradipta yang tak lain adalah sahabat Ayahnya. Awalnya dia hanya merasa kagum pada soso...