"maaf" lirih adel ia sudah tidak bisa berkata kata.
"Apa yang akan kamu lakukan!" Jinan berjongkok di depan adel.
"Aku akan bertanggung jawab!" Ucap adel dengan yakin.
"Tiga hari lagi!, persiapkan dirimu!" Tekan jinan lagi.
Plak
Sebelum pergi jinan menyempatkan diri untuk menampar kepala adel dengan keras.
Setelah jinan pergi Cindy langsung berlari ke arah adel.
"Hiks, maafin mama ya del, hiks" adel menggeleng kuat.
"Mama ga salah!, adel Emang pantes dapatin ini, bahkan ini terlalu baik untuk adel" ucap adel membuat Cindy tak tega.
Cindy memeluk tubuh adel, ia menangis"sekarang kamu pulang, terus istirahat, ok" adel mengangguk dan mulai bangkit dari posisi nya.
"Adel pamit, ma, om Tante" shani dan grecio yg sedari tadi diam, sedikit merasa iba melihat kondisi adel, namun bagaimana pun mereka tetap kecewa.
"..." Adel dan zee berpapasan di depan pintu, karena memang sedari tadi zee menonton di depan pintu.
Tidak ada sepatah kata pun yg keluar dari mulut mereka.
'mama kecewa sama kamu dell.., tapi mama juga ga bisa lihat adel kaya gini' batin Cindy, Shani datang dan langsung memeluk nya.
"Sabar ya cind"
***
"Sayang kamu kenapa!" Cindy dan jinan masuk ke kamar ashel dan mendapati ashel yg sedang muntah di closed.
"Mamaa Perut acell ga enakk" rengek ashel ia langsung memeluk tubuh Cindy.
"Gapapa sayang" ucap jinan karena saat Cindy mengandung ashel, Cindy juga seperti ashel.
Cup
Cup
Jinan mengecup kepala cindy dan ashel
"Mau adelll!" Cindy dan jinan langsung melihat ke arah ashel.
"Nan-" "sekarang!" Cindy hendak membujuk ashel tapi langsung di potong ashel.
"Iya nanti pa-" "sekarang papa!" Potong ashel lagi.
"Iya iya, ma telpon adel sana" ucap jinan karena ia masih enggan berbicara dengan adel.
"Ck, kan hp aku mati"
"Cepat papaaa"
"Iya iya, ck"
Jinan sedikit menjauh dari cindy dan ashel.
"Adel ke sini sekarang!"
Tutt
TutJinan langsung mematikan sambungan telepon itu, tampa menunggu jawaban adel.
D
ua menit berlalu namun ashel sudah merasa dua jam.
"Adel nya manaaa" rengek ashel masih dalam posisi memeluk Cindy.
"Iya sabar dong" ucap cindy.
Mereka brada di kasur ashel sedang kan jinan duduk ruang tamu.
Klek
"Assalamualaikum"
"Pagi pa" sapa adel.
"Hm, ashel di atas" ucap jinan dengan fokus nya ke majalah yg ia pegang.
"Permisi pa" adek langsung pergi karena tidak di respon jinan.
Tok
Tok
Tok
Klek
Grep
Ashel membuka pintu dan langsung memeluk tubuh adel.
"Lama banget sih!" Adel hanya tersenyum dan mengelus kepala ashel.
"Eh pagi ma" sapa adel setelah menyadari ada Cindy di sana.
"Kamu temenin ashel bentar ya, mama mau ke bawah bentar" adel hanya mengangguk dan setelah itu Cindy keluar dari kamar.
Adel menutup pintu kamar ashel dan membawa nya ke kasur. Adel duduk di kasur dan ashel di pangkuan nya.
"Adel, kamu tau gak?" Tanya ashel dengan senyum manisnya.
"Eh, muka adel kenapa?, kok memar kaya gini?"
Panik ashel.***
Jangan lupa tinggalkan.Sebenarnya males mau bikin ini cerita setelah mendapat kabar adel grad, tapi dengan begini rasa rindu pada kapal delshel bisa terobati.
Jadi maaf kalau setiap bab itu ga lebih dari 300 kata.
Author bakal bikin kapal zeesha, karena zee udah mau last show.
Semangat terus untuk yg oshi nya zee🫂
KAMU SEDANG MEMBACA
mau adel! (delshel)
Teen Fiction!!! fiksi adel cool, jahil. ashel Pundung, manja, cengeng, bawel. 🔞🔞 "naik ga!" "gak!" "naik Adzana shelia" "ga mau reva adel pantjoro!" grep "kyaaa.. tolong, tolong, aku di culik!" "hay flora" bugh "buaya!" ashel gadis friendly, memiliki adel y...