27. pernikahan

1.4K 57 2
                                    

Adel masih berdiam diri di kamar nya, di luar sudah ramai orang, mulai dari temannya dan beberapa keluarga ashel.

Adel memandang foto dua orang dewasa dan dua anak kecil yg terlihat bahagia.

Senyum adel terukir, setetes air jatuh ke lantai, dengan cepat ia mengusap nya.

Adel oun memutuskan keluar karena mendengar di luar semakin gaduh.

Klek

Pintu terbuka namun ada hal yg membuat adel tidak bisa berkata, tubuh nya menegang.

Grep

Adel berlari dan memeluk orang yg membuat nya membeku.

"Maafin adel pa, ma"

"Gapapa semua ini takdir, lagian papa seneng kok"

Cup

Adel tersentuh mendengar ucapan ayahnya, ia kira ayah nya akan menghajar nya.

"Mama awal nya marah, tapi setelah dengar ashel ternyata orang nya, mama langsung setuju"

Cup

Adel kembali mendapatkan kecupan sayang di pipinya.

"Ya udah ayo" ajak papa adel, boby.

Mereka berjalan keluar dari apartemen dan menuju rumah keluarga jinan.

***

Setelah acara ijab qobul selesai, adel dan ashel menyambut beberapa tamu.

"Lapeerrr"

"Bentar aku ambilin"

Adel pergi ke arah hidangan, ia mulai mengambil piring, dan mengisi nya dengan makanan, lalu mengambil minuman, dan tisu.

Semua yg adel lakukan tidak luput dari penglihatan ashel, ia tersenyum melihat betapa perhatian nya suami nya itu.

"Nih"

"Makasih"

Ashel mendudukkan dirinya dan mulai memakan makanannya.

"Aaa"

Adel tersenyum sebentar lalu ia membuka mulutnya, ia menerima suapan dari ashel.

Orang yg melihat mereka tersenyum 'delshel'

Akhirnya selesai sudah acara pernikahan delshel, setelah seharian, kini jam sudah menunjukkan pukul 22:34.

"Ngantukk.."

Adel langsung menoleh, ia mengelus kepala ashel lembut.

"Bentar ya"

Setelah berucap adel langsung berjalan ke arah orang tua mereka.

"Selamat ya shel!"

Ashel kaget karena tiba-tiba ketiga temannya berucap dan muncul dari samping.

"Astaghfirullah" ashel mengelus dadanya.

"Hehe, jan lupa live ya cel!"

Plak

"Akhh, awhss ka sakitt" khatrina mengelus punggung nya yg mendapatkan tambokan dari marsha.

"Kamu sih" bukannya membela indah justru ikut menimpali.

"Ihss au ah" khatrina bersedekap dada seolah Pundung.

"Ck, minggir lo" Marsha menggeser khatrina untuk berbicara dengan ashel.

"Selamat ya acell, semoga bahagia selalu, jangan lupa sama kita ya" Marsha memeluk tubuh ashel begitu pun ashel.

"Huhu maengg" rengek ashel manja. Setelah nya mereka melepaskan pelukan nya.

"Ashelll, sekarang kan udah jadi istri nya adel, jangan ngebantah, ikuti ucapan adel, jangan capek capek juga ya, kasian debay nya" ucap indah memeluk tubuh ashel, bahkan ia masih enggan melepaskan pelukan mereka.

"Mommy indahhh" manja ashel.

"Acel aku Sayang kamu!"

Khatrina memeluk tubuh indah dan ashel.

"Aatinn, aku juga sayang!"

Melihat ketiga temannya yg berpelukan Marsha pun akhirnya ikut serta.

"Berpelukan!" Ucap Marsha dan khatrina.

"Bini gw tuh"

Seketika atensi jmt beralih ke arah oniel yg baru saja berucap.

"Heh kampung!, lo mau nya grepe grepe doang, nikahin kagak!" Sahut olla.

"Haha, durhaka lo la ama orang tua!" Ucap lulu membuat mereka tertawa.

"Sabar bapack oniel!" Mira mengelus punggung oniel.

Sebenarnya adel sudah mendapatkan izin dari orang tuanya untuk istirahat, tapi melihat ashel yg sedang bersama circle nya membuat ia menunda niat nya.


Hufttt

"Maaf.."











***

Jangan lupa tinggalkan jejak

mau adel! (delshel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang