Seharian ini ashel tidak di berikan melakukan apa pun, semua kegiatan nya di bantu ibunya.
"Ish acel mau adell mamaaa"
Cindy hanya membalasnya dengan senyuman, bukan tampa alasan mereka tidak mempertemukan adel dan ashel, tapi karena ashel dan adel akan menikah besok.
"Mama senyum² aja, ck ga mau tau acel pokoknya mau adel sekarang!"
Cindy hanya tersenyum ia mengelus kepala ashel.
"Seneng ga besok nikah sama adel?"
Ashel mengangguk semangat dan dengan wajah polosnya.
"Kamu mau adel ga bisa nge ucapin doa nya besok?"
Ashel diam ia seakan tidak mengerti ucapan ibunya.
"Ngelakuin ijab qobul itu ga gampang, gerogi, takut, di lihatin orang rame, apa lagi kaya adel, anak yg tertutup, pasti Sulit banget"
Ashel terlihat menyerapi kata kata ibunya.
"Jadi biarkan dia latihan viar ga gagal besok, ok?"
"Ok!" Semangat ashel.
***
"Eee besok ada yg mau nikah ni yeee"
"Asekk bisa puas noh adel"
"Haha jan lupa live ya pas malam pertama ya del!"
"Wkwk, ga pacaran, tapi langsung bikin debay"
Mereka tidak henti hentinya mentertawa kan adel, sedangkan adel sedang menghapal kan doa dan ijab qobul untuk besok.
"Muka gw masih kelihatan memar ga?" Tanya adel tiba-tiba.
"Dikit lagi" jawab mira.
"Dempul bedak ga keliatan kok" ucap olla.
Mereka pun kembali berbincang bincang, hingga lupa waktu, malam telah datang menghampiri.
Olla, mira, oniel, Lulu mereka menginap di apartemen adel, karena besok acara adel.
"Eh btw ondah kapan nyusul" celetuk adel sambil memakan chiki yg mereka sediakan.
"Iya nih, gw lihat lihat, lo udah berani grepe grepe ka indah" sahit olla.
"Heh, lo jangan Ngada Ngada ya!" Pungkas oniel.
"Hahaha"
Mereka tertawa melihat ekspresi oniel yg tidak terima.
***
Keluarga besar jinan sudah berkumpul dan mendekorasi rumah jinan, terlihat jam sudah menunjukkan pukul 23:00 tapi mereka masih sibuk.
"Ashel sini maskeran"
Ashel menurut ia duduk dan tiga tante² nya mulai bekerja.
"Tante ga nyangka loh ternyata adel sepesial" celetuk salah' satu tante nya.
"Iya, kalau tau dari dulu udah tante pepet si adel"
Ashel sangat jengah mendengar kan ucapan mereka yg mendambakan calon suami nya.
"Tantee!, adel itu suami acel!"
Mereka terkekeh melihat ashel yg posesif dan cemburu saat mereka menyanjung yanjung adel.
"Heheh iya iya maaf" ucap mereka.
"Ga ada yg boleh bahas adel!"
Mereka kembali terkekeh di buat nya, ashel sangat posesif terhadap adel.
"Masih calon loh shel"
"Besok kan jadi suami!"
***
Tak terasa setelah menghadapi kesibukan untuk acara pernikahan delshel. Jam sudah menunjukkan pukul dua malam semua orang sudah terlelap.
Tapi seorang gadis masih diam mematung di balkon kamar.
Zee, orang itu adalah zee, entah apa yg di lakukan dan di pikirkan zee, ia hanya diam sedari tadi.
Hufttt
Hanya Helaan nafas yg terdengar sesekali.
"Acell..." Suara nya terdengar teduh dan bergetar, siapa pun yg mendengar pasti tau jika dia sedang menahan tangis dan meredam sedih nya.
Zee memperhatikan selembar foto yg memperlihatkan dua bocah yg berdiri di depan pagar.
"Andai waktu bisa ku ulang... Mungkin kisah kita ngak berakhir begini..., aku udah ga punya kesempatan..." Zee mengungkap kan isi hati ya.
Setelah nya ia berjalan masuk dan merebahkan tubuhnya di kasur.
"Besok ya hahaha"
Zee sudah seperti orang yg kehilangan akal, ia tertawa saat mengingat hari esok padahal itu sebenarnya menyakiti nya.
"Adzana shalia.... Aku ga relaa.. hiks..." Zee akhirnya mengeluarkan air mata nya.
Lama kelamaan ia mulai lelah dengan cinta nya"kau yg pertama dan akan selamanya..." Lirih zee sebelum akhirnya ia tertidur.
***

KAMU SEDANG MEMBACA
mau adel! (delshel)
Teen Fiction!!! fiksi adel cool, jahil. ashel Pundung, manja, cengeng, bawel. 🔞🔞 "naik ga!" "gak!" "naik Adzana shelia" "ga mau reva adel pantjoro!" grep "kyaaa.. tolong, tolong, aku di culik!" "hay flora" bugh "buaya!" ashel gadis friendly, memiliki adel y...