"Itu hewan peliharaan milik mavi." Ujar tuan Kang, Pria paruh baya yang menjadi kepercayaan ayah Jaemin itu memberitau.
Mereka sudah berada di ujung jembatan yang berada di ujung Avalon, dan dari sana mulai terlihat gedung tua yang menjulang dengan tak ada kesan menyeramkan sama sekali.
Gedung itu selayaknya kastil kecil yang terurus, bahkan ada air mancur indah di bagian luarnya. Dan di dekat air mancur itulah terlihat ada hewan berbulu putih yang meringkuk disana—bagai anjing penjaga sebuah rumah.
"Itu, kucing?" Jeno yang berhasil sadar dari pengaruh energi mavi yang tak ia sadari kini bertanya saat melihat bagaimana hewan itu.
Tepat setelah Jeno melontarkan pertanyaan itu, hewan tersebut mendongakkan kepalanya memperlihatkan rupanya yang cantik dan indah. Sungguh, itu adalah hewan yang begitu indah.
"Itu rubah." Jaemin menyadari dari bentuk telinganya juga ukuran tubuhnya yang semakin terlihat jelas ketika hewan berbulu putih itu duduk dengan anggun, namun matanya menyorot pada mereka.
Jarak mereka ke tempat si rubah tersebut padahal tak terlalu dekat, tapi rubah itu menyadari kehadiran mereka dan menatap mereka seolah sudah saling berhadapan dalam jarak dekat.
Semakin dilihat bagaimana makhluk itu, semua orang semakin terpesona dengan rubah tersebut.
Bulu rubah itu berwarna putih, namun di bagian wajahnya ada kilauan indah berwarna biru. Dan ia memiliki dua ekor tebal yang terlihat lembut seperti bulunya.
Juga terlihat ada sebuah hiasan melingkar di sekitar kepalanya, yang menambah tampilan rubah itu semakin menakjubkan.
Sementara yang lain terpesona dengan kilauan cantik rubah tersebut, Jeno dan Jaemin justru mengerutkan dahinya.
Jaemin merasa kenal dengan bagaimana pembawaan makhluk itu, yang terasa tenang namun tegas. Dan Jeno merasa tak asing dengan keindahan ini.
Diantara semua fokus mereka yang terkecoh dengan keindahan si rubah, ada sebuah serangan yang tak mereka ketahui asalnya. Tiba-tiba mereka terpental akibat dorongan sebuah energi.
"Penyihir mavi?" Tuan Kang melihat bagaimana rubah tadi berlari memasuki gedung, dan mereka pun memutuskan berlari mengejar.
Selain mereka yang memang kesana untuk mencari Injun dan Renjun, mereka juga jelas penasaran dengan bagaimana rupa penyihir yang dibilang bagai anak kecil labil yang menggunakan energi dan kemampuannya dengan seenaknya.
Bagian pintu gedung terbuka, dan di ruangan pertama yang menyambutnya itu mereka kehilangan jejak rubah tadi. Namun mereka justru melihat bagaimana sosok itu terlihat baru menyerang seseorang.
Jeno serta Jaemin kenal betul siapa sosok itu, wajah itu entah sudah jelas memiliki duplikat, yang satu bersurai putih sementara yang satu bersurai coklat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Elderspire ✔
Fiksi PenggemarNORENMIN JENO - RENJUN - JAEMIN [noren-jaemren] ⚠️ bxb mature