Maaf ya karena update bonus partnya lama..
____________
Pagi itu Jaemin berdiri di halaman depan Xyrenys, berjalan kecil di sekitaran sana untuk menghilangkan bosan. Hingga kemudian saat terdengar suara derao langkah kuda, ia pun mendongak dan menemukan Injun serta Renjun yang terlihat saling tertawa kecil sebelum Injun menyadari keberadaannya dan turun dari kuda.
"Jaemin, kau belum ke kelas?" Tanya Injun sembari menuntun kudanya.
"Aku menunggumu." Jawaban singkat itu langsung membuat Injun mengerjap.
Meskipun Jaemin benar mengubah sedikit demi sedikit kebiasaan lamanya, tapi rasanya Injun tetap tak terbiasa mendengar Jaemin yang berkata jujur tentang apa yang ia lakukan, apalagi jika itu berhubungan dengan namanya.
"Sebentar aku akan menyimpan kuda ku dulu." Jawab Injun setelah sempat terdiam mendengar ucapan Jaemin tadi.
Ketika Jaemin justru mengulurkan tangannya. "Berikan saja, aku yang melakukannya."
Injun melirik Renjun yang tersenyum lebar padanya. Tentu saudaranya juga tau bahwa hal seperti ini tak pernah dilakukan Jaemin sebelumnya, dan ketika sekarang melihat sebuah perubahan baik itu Renjun melempar senyum lebar.
"Terimakasih, Jaemin." Ujar Injun.
Sementara Injun menunggu Jaemin yang menyimpan kudanya ke istal, Renjun masuk ke gedung Xyrenys lebih dulu.
Tak lama kemudian Jaemin menghampiri Injun, dan mengangguk kecil mengisyaratkan agar mereka segera memasuki gedung Xyrenys juga.
"Ada apa menungguku, Jaemin?"
Mendengar pertanyaan Injun, Jaemin tak langsung menjawab. Sebenarnya tak ada alasan khusus ia menunggu Injun, ia hanya ingin melakukan itu. Lalu sekarang saat Injun bertanya itu, Jaemin tak tau mesti menjawab apa. Haruskah ia mengatakan yang sebenarnya?
"Aku hanya menginginkannya."
Jawaban Jaemin itu dibalas anggukan singkat oleh Injun yang mengulum senyum.
"Injun.." Panggil Jaemin.
Injun mengikuti Jaemin yang menghentikan langkahnya untuk menatapnya.
"Pulang nanti aku mengajakmu ke perpustakaan inkwell, kau mau?"
Setiap Injun mendengar ajakan Jaemin akhir-akhir ini, ia selalu mendapati kesenangan itu memenuhi dirinya. Sekarang Jaemin yang banyak berinisiatif mengajaknya pergi, adapun Injun mengajaknya Jaemin tak pernah mengatakan penolakan tersirat seperti sebelum-sebelumnya.
Kalaupun Jaemin tak setuju dengan ajakannya, ia akan mengikuti kemauannya dulu lalu ketika sampai di tempat dan membiarkan Injun melihat situasi, Jaemin akan mengajaknya pulang dengan cepat.
Cara Jaemin mengajaknya selalu terlihat kaku, nyata sekali Jaemin tak terbiasa seperti itu. Dan Injun jelas tersentuh dengan upaya Jaemin untuk memperbaiki sikap dinginnya, hingga tak membuat Injun terganggu atau kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Elderspire ✔
FanfictionNORENMIN JENO - RENJUN - JAEMIN [noren-jaemren] ⚠️ bxb mature