my DD part 22

713 74 46
                                    











“ Irin , bagaimana kondisi nona Rebecca “ ucapnya yang sudah berada di belakang irin yang sedang berdiri di lorong koridor rumah sakit .



Irin pun menoleh ketika namanya disebut oleh suara yang sangat dia kenali , langsung mematikan panggilan di ponselnya dengan cepat , wajahnya sudah memerah , takut takut omongannya barusan di dengar oleh orang di hadapannya .




“  Ayah , sejak kapan ayah disitu….? “ ucap irin gugup , dia takut ayahnya mendengar apa yang dia ucapkan saat dirinya sedang berbicara dengan seseorang di ponselnya tadi .




“ Baru saja , kenapa mukamu memerah , apa kau sakit juga …” ucapnya memegang kening irin , untuk memastikan suhu tubuh irin .
Namun suhu tubuhnya tidak menandakan bahwa irin sakit atau semacamnya ,suhu tubuhnya normal .




“ Aku tidak apa apa ayah , jangan khawatir “ irin segera memegang tangan ayahnya , menurunkannya agar tidak terus berada di dahinya.




“ Syukurlah kalau kau tidak apa apa , apa nona Rebecca sudah siuman …? “ Tanyanya melirik kedalam ruangan kamar becca dari balik kaca pintu yang tertutup rapat .




“ Dia sudah siuman , kata dokter kondisinya juga sudah jauh lebih baik , hanya perlu memulihkan bekas jahitannya saja ayah “  ucap irin sambil berjalan dan membukakan pintu kamar , agar ayahnya itu bisa lebih dulu masuk ke dalam .





“ Selamat sore nona Rebecca “ ucapnya saat sudah berada di depan brankar becca ,membungkukkan badannya sedikit , sebagai rasa hormatnya kepada bos kecil itu .




“ Paman alex , seperti yang kau lihat paman , aku sudah jauh lebih baik sekarang “ ucap becca yang tersadar dari lamunannya , ketika alex memanggil namanya tadi .




“ Apa yang Nona pikirkan ..? Sampai sampai nona tidak menyadari ke datangan  kami “ ucapnya tersenyum ke arah becca yabg memang sudah dianggap anak oleh alex .




Alex sudah seperti ayah bagi becca , dulu saat charlotte tinggal bersama freen , alex sering datang ke rumah freen , untuk memastikan jika kedua bosnya itu dalam keadaan baik baik saja .
Becca kecil  sering menghabiskan waktu bersama alex saat itu .



Sama halnya seperti irin , alex adalah ayah angkat dari irin .
Saat itu alex yang memang sedang menjalankan misi menemukan irin tergeletak tidak sadarkan diri  seorang diri ,dengan banyak luka di tubuhnya , entah apa yang terjadi dengannya .
Alex yang tidak tega dengan irin pun langsung membawanya ke tempat tersembunyi , alex merawat irin dan melatih irin dengan keras .
Agar irin bisa sekuat dirinya .



Hingga suatu saat irin mendapatkan tugas untuk mematai matai bright , dengan menjadikan irin tangan kanan bright , tanpa seorang pun tau jika irin adalah anak angkat dari alex , Kecuali charlotte yang mengetahuinya .
Dan becca karena irin menceritakannya saat irin melatih becca secara khusus .




“ Paman ,,,, di rumah sakit mana  phi freen dirawat,,?  Aku akan menyusulnya ke sana paman “ ucap becca menatap alex dengan penuh harap , dia tidak bisa lagi menahan rasa rindunya kepada freen .





“ Maafkan paman nona , nona tidak bisa kesana , nona harus disini sampai nona charlotte mengizinkan nona Rebecca untuk menemuinya “




“ Kenapa aku harus meminta izin dengan nya , memang siapa dia melarang ku untuk bertemu phi freen “ ucap becca sedikit meninggikan suaranya , dia sangat kesal dengan yang di ucapkan alex  .




My Dear Detective (Freenbecky)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang