my DD part 29

711 83 16
                                    





Saat ini becca sedang berada di dalam ruangan charlotte , ruangan yang dulunya adalah ruangan Tuan armstrong .


Ruangan luas, dengan langit-langit tinggi yang dihiasi oleh lampu gantung antik. Cahaya dari lampu tersebut memberikan nuansa temaram, menciptakan bayangan panjang di dinding yang penuh dengan lukisan-lukisan klasik. Di sudut-sudut ruangan, berdiri patung-patung marmer yang seolah mengawasi setiap gerakan, menambah aura mistis dan intimidasi yang memancar dari setiap sudut.




Di tengah ruangan, ada sebuah meja besar yang mendominasi pandangan. Meja itu terbuat dari kayu mahoni dengan ukiran halus di tepinya, menunjukkan kemewahan sekaligus kekuatan. Di atasnya, hanya ada beberapa barang: asbak kristal yang terdapat beberapa abu cerutu, tumpukan kertas yang diikat dengan tali kulit, dan sebuah ponsel tua yang tidak pernah berdering kecuali untuk urusan yang sangat penting. Di belakang meja itu, duduklah sang bos, wanita dengan wajah cantik dan tatapan mata yang tajam. Dia mengenakan setelan jas hitam sempurna, dengan dasi yang memberi kesan formal namun berbahaya.





Di dinding belakang meja, terdapat rak buku besar yang penuh dengan buku-buku berat. Namun, hanya sedikit yang tahu bahwa di balik deretan buku itu terdapat sebuah brankas tersembunyi, tempat dia menyimpan dokumen-dokumen rahasia, uang tunai dalam jumlah besar, dan pistol berlapis emas yang selalu siap digunakan.






Di sebelah kanan meja, ada sebuah lemari kaca yang memamerkan koleksi minuman keras paling langka. Botol-botol wiski dan cognac berjejer rapi, dengan label yang menandakan usia mereka yang mencapai puluhan tahun. Di sampingnya, sebuah meja kecil yang selalu diisi dengan gelas kristal dan kotak cerutu dari Kuba, yang menjadi teman setia charlotte saat dia berpikir.





Becca memperhatikan setiap sudut ruangan charlotte dengan tatapan tidak percayanya , inikah ruangan rahasia yang di gunakan oleh seorang mafia.
Ruangan yang terlihat menyeramkan bagi becca .




Namun pandangannya teralihkan dengan beberapa bingkai foto besar yang berjejer di dinding .
Foto yang menampilkan foto keluarga yang sangat terkesan menyeramkan, jauh dari kata bahagia saat foto bersama keluarga .


Aura gelap yang terpancar dari mata yang menyorot tajam , menampakan sorot mata ,kebencian , intimidasi , kekejaman,serta kekuasaan.


Namun dia dikejutkan kembali dengan bingkai foto dylan armstrong sedang berdiri memeluk seorang wanita cantik ,berambut panjang hitam , matanya yang teduh memancarkan kehangatan , wajah cantik asia yang terkesan sangat ramah dan anggun , sedang menggendong seorang bayi kecil yang mungil . Menatap bayinya dengan senyuman .
Foto yang memancarkan kebahagiaan sebuah keluarga .


Charlotte yang mengerti tatapan becca pun langsung berjalan perlahan menghampirinya .


" Dia adalah mendiang mommy mu , bailu chankimha , dan itu adalah dirimu saat masih bayi " ucap charlotte menatap sedih pada bingkai foto di hadapannya .


" Bailu chankimha " becca menatap nanar wajah mommy kandungnya , dia tidak pernah sekalipun melihat wajah ibu yang melahirkannya bahkan hanya sekedar foto saja baru ini dia melihatnya .


Tidak bisa dipungkiri bahwa dirinya sangat menginginkan ke hadiran sosok ibu yang sudah melahirkannya , menginginkan sentuhan yang tidak pernah dia rasakan , menginginkan belaian yang tidak pernah dia terima dari tangan hangat seorang ibu .


Ada rasa sakit dan kebahagiaan yang bercampur menjadi satu. Dia merasa seperti baru saja menemukan bagian penting dari hidupnya yang hilang selama ini.


My Dear Detective (Freenbecky)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang