St Thomas Hospital , London
Charlotte yang masih setia terus menunggu freen di luar ruangannya.
Memandangi tubuh lemah freen yang tertidur dibrankarnya , tubuhnya sudah sangat terlihat kurus .semua tubuhnya terpasang puluhan kabel yang menyambung pada alat alat medis penunjang kehidupannya .
Charlotte terus memandangi orang yang sangat dicintainya , berharap dirinya bisa melihat freen membuka matanya .
Sejak freen di nyatakan sudah tidak ada kesempatan hidup lagi , charlotte begitu sangat hancur , dia tidak ingin freen pergi meninggalkannya terlebih dahulu .
“ selamat siang charlotte “ ucap dokter yang menangani freen dirumah sakit itu sekaligus sahabat charlotte sewaktu sekolah dulu .
“ Dokter Barnard “ charlotte menoleh sekilas ke arah orang yang memanggilnya , lalu kembali menatap freen dari balik kaca ruangan freen .
“ mau sampai kapan kau seperti ini charlotte ,ini sudah dua bulan , sampai kapan kau mempertahankannya dalam keadaan seperti itu ,apa kau tidak kasihan melihatnya tersiksa seperti itu , lihat dia , tubuhnya semakin hilang , ikhlaskan dia charlotte , tuhan lebih menyayanginya “ kata dokter Barnard menatap kasihan kepada freen yang sudah benar benar tidak ada harapan .
Bahkan kemungkinan freen hidup hanya 10 % .
Charlotte meneteskan air matanya lagi , dia benar benar tidak ingin freen pergi meninggalkannya .
Keegoisan hati nya membuat charlotte benar benar tidak bisa mengikhlaskan apa yang terjadi dengan freen .
Namun dia juga tidak ingin melihat freen menderita seperti ini.
“ Baiklah , tunggu keponakanku datang untuk melihatnya terakhir kalinya , setelah itu kau boleh melakukan tugasmu Dokter barnard “ ucap charlotte yang sudah pasrah dengan harapannya .
Dia sudah tidak tau harus berbuat apa , mungkin inilah satu satunya cara agar freen tidak merasakan sakitnya lagi .
“ baiklah , aku permisi dulu, kuatkan hatimu “ dokter barnard menepuk nepuk pundak charlotte , mencoba untuk memberi semangat untuknya ,dan tersenyum sendu melihat charlotte seperti ini .
Charlotte hanya menganggukan kepalanya , dadanya terasa sangat sesaj , kepalanya berdenyut hebat , keputusannya saat ini adalah yang paling berat untuknya .
Tut tut tut
“ Alex bawa becca kesini sekarang “
Charlotte langsung memutuskan panggilan tersebut .
Dia tersungkur kebawah , meneteskan air matanya yang sedari tadi memang sudah mengalir pelan .
“ Phi freen , kenapa kau pergi begitu cepat , aku tidak apa apa jika kau tidak mencintaiku phi , aku tidak apa apa jika kau lebih mencintai becca phi , paling tidak aku masih bisa melihatmu bahagia , tapi jika kau pergi seperti ini , aku harus apa phi , katakan padaku phi , aku harus apa ..? “ Charlotte terisak dalam tangisnya , terduduk lemah dilantai , memukul dadanya yang terasa menyakitkan baginya .
Alex yang mendengar perintah dar charlotte pun langsung berlari menuju ruangan becca .
Namun becca ternyata tidak ada disana .Tut tut tut
Panggilan pertama yang alex lakukan gagal , karena becca tidak mengangkat panggilannya .
Beberapa kali alex mencoba melakukannya , tapi becca tetap tidak mengangkat teleponnya .“Sial , nona kau dimana sih , angkat teleponnya “ ucap alex kesal sekaligus khawatir , ucapan charlotte ditelepon tadi bukan asal perintah , pasti telah terjadi hal buruk di sana .
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dear Detective (Freenbecky)
FanfictionRebecca patricia amstrong anak dari seorang pemimpin mafia yang dibunuh oleh seorang detective. Freen sarocha detective sekaligus pembunuh ayah dari rebecca Setelah pembunuhan ayahnya rebecca kecil diasuh oleh freen ,akankah rebecca memaafkan fr...