my DD part 24

660 87 119
                                    

St Thomas Hospital , London 

Charlotte yang masih setia terus menunggu freen di luar ruangannya.

Memandangi tubuh lemah freen yang tertidur dibrankarnya , tubuhnya sudah sangat terlihat kurus .semua tubuhnya terpasang puluhan kabel yang menyambung pada alat alat medis penunjang kehidupannya .

Charlotte terus memandangi orang yang sangat dicintainya , berharap dirinya bisa melihat freen membuka matanya .

Sejak freen di nyatakan sudah tidak ada kesempatan hidup lagi , charlotte begitu sangat hancur , dia tidak ingin freen pergi meninggalkannya terlebih dahulu .

“ selamat siang charlotte “ ucap dokter yang menangani freen dirumah sakit itu sekaligus sahabat charlotte sewaktu sekolah dulu .

“ Dokter Barnard “ charlotte menoleh sekilas  ke arah orang yang memanggilnya , lalu kembali menatap freen dari balik kaca ruangan freen .

“ mau sampai kapan kau seperti ini charlotte ,ini sudah dua bulan , sampai kapan kau mempertahankannya dalam keadaan seperti itu ,apa kau  tidak kasihan melihatnya tersiksa seperti itu , lihat dia , tubuhnya semakin hilang  , ikhlaskan dia charlotte , tuhan lebih menyayanginya “ kata dokter Barnard menatap kasihan kepada freen yang sudah benar benar tidak ada harapan  .

Bahkan kemungkinan freen hidup hanya 10 % .

Charlotte meneteskan air matanya lagi , dia benar benar tidak ingin freen pergi meninggalkannya .

Keegoisan hati nya membuat charlotte benar benar tidak bisa mengikhlaskan apa yang terjadi dengan freen .

Namun dia juga tidak ingin melihat freen menderita seperti ini.

“  Baiklah , tunggu keponakanku datang untuk melihatnya terakhir kalinya , setelah itu kau boleh melakukan tugasmu Dokter barnard “ ucap charlotte yang sudah pasrah dengan harapannya .

Dia sudah tidak tau harus berbuat apa , mungkin inilah satu satunya cara agar freen tidak merasakan sakitnya lagi .

“ baiklah , aku permisi dulu, kuatkan hatimu  “ dokter barnard menepuk nepuk pundak charlotte , mencoba untuk memberi semangat untuknya ,dan tersenyum sendu melihat charlotte seperti ini .

Charlotte hanya menganggukan kepalanya , dadanya terasa sangat sesaj , kepalanya berdenyut hebat , keputusannya saat ini adalah yang paling berat untuknya .


Tut tut tut 

“ Alex bawa becca kesini sekarang “

Charlotte langsung memutuskan panggilan tersebut .

Dia tersungkur kebawah , meneteskan air matanya yang sedari tadi memang sudah mengalir pelan .

“ Phi freen , kenapa kau pergi begitu cepat , aku tidak apa apa jika kau tidak mencintaiku phi , aku tidak apa apa jika kau lebih mencintai becca phi , paling tidak aku masih bisa melihatmu bahagia , tapi jika kau pergi seperti ini , aku harus apa phi , katakan padaku phi , aku harus apa ..? “ Charlotte terisak dalam tangisnya , terduduk lemah dilantai , memukul dadanya yang terasa menyakitkan baginya .

Alex yang mendengar perintah dar charlotte pun langsung berlari menuju ruangan becca .
Namun becca ternyata tidak ada disana .

Tut tut tut

Panggilan pertama yang alex lakukan gagal , karena becca tidak mengangkat panggilannya .
Beberapa kali alex mencoba melakukannya , tapi becca tetap tidak mengangkat teleponnya .

“Sial , nona kau dimana sih , angkat teleponnya “ ucap alex kesal sekaligus khawatir , ucapan charlotte ditelepon tadi bukan asal perintah , pasti telah terjadi hal buruk di sana .

My Dear Detective (Freenbecky)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang