my dd part 33

417 30 21
                                    








Hallo readers ,maaf kan diriku yang up ceritanya senin kamis gitu ,hehhe .
Bner bner sibuk bgd di RL .

btw nih aku ada group fb mgkin kalian mw ikut gabung jg..heheh...isinya emang orang gila semuanya .
Cuma buat have fun dn banyakin kawan aja .

Yang mw join bisa

wa admin gc 0819-9765-4408

Usia hrus 17+ ya




~~~~~HAPPY READING~~~~~~


















Pagi ini , cahaya matahari perlahan merayap masuk melalui celah-celah tirai kamar. Udara masih sejuk, sisa-sisa embun malam menempel di daun jendela. Di atas ranjang yang nyaman, sepasang kekasih terlelap, berpelukan erat, tenggelam dalam mimpi yang damai.





Becca tidur dengan wajah tenang. Rambut yang mulai memanjang terurai di atas bantal putih, membingkai wajahnya yang lembut. Nafasnya teratur, seolah waktu berhenti untuknya. Di sebelahnya, freen, yang kini sudah menjadi kekasihnya, memeluk tubuh becca dengan hangat, lengan kuatnya melingkari pinggangnya seakan ingin memastikan dia selalu berada di dekatnya. Dalam tidurnya, freen tampak tersenyum samar, mungkin mimpinya indah karena sudah bersama becca saat ini .






Di luar, suara burung berkicau pelan, namun mereka tak terbangun. Kenyamanan pagi itu terlalu sempurna untuk dilepaskan. Hanya suara napas mereka yang saling bersahutan, menciptakan melodi tenang di ruangan itu. Selimut tebal membungkus tubuh mereka, melindungi dari sisa dingin malam yang belum sepenuhnya pergi.






Waktu seakan berjalan lambat, membiarkan mereka menikmati setiap detik kehangatan itu. Tidak ada hal lain yang lebih penting, selain kehadiran satu sama lain. Meskipun dunia di luar terus bergerak, di dalam kamar itu, mereka terlindung dalam gelembung kecil kebahagiaan dan cinta yang tak terganggu.




Matahari semakin tinggi, cahayanya mulai menghangatkan ruangan. Perlahan, becca menggeliat, matanya yang masih berat mulai membuka sedikit, namun ketika merasakan lengan freen di sekelilingnya, dia tersenyum kecil, lalu kembali tenggelam dalam kehangatan yang ia rasakan. Freen, tanpa sadar, menariknya lebih dekat, seolah ingin mengatakan bahwa pagi ini, mereka masih punya waktu untuk bermimpi.





Diluar kamar terjadi keributan kecil antara ayah dan anak yang sedang beradu argumen.





"Ayah..kenapa aku tidak pergi bersama kalian juga , aku juga ingin menemani becca dalam misi ini ayah " ucap irin ,sedang merajuk ke pada ayahnga yaitu alex.




"Irin ,kau harus tetap disini menjaga nona freen , jika kau ikut siapa yang akan menjaga nona freen , dia baru saja keluar dari rumah sakit , jadi harus ada yg mendampinginya irin "kata alex mencoba memberi pengertian kepada anak angkatnya itu .




"Tapi ayah..ini misi sangat berbahaya ,aku tidak ingin terjadi sesuatu lagi kepada becca ayah "




"Nak , dengarkan ayah..."
Ucapan alex terpotong karena mendengar suara decitan pintu terbuka alex dan irin reflek menoleh kearah asal suara di balik pintu .



"Ada apa ini kenapa kalian berisik sekali "


"Maafkan kami nona freen , kami hanya ingin bertemu dengan nona Rebecca " jawab alex sambil sedikit membungkukkan badannya yang diikuti oleh irin .




My Dear Detective (Freenbecky)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang