Sebelum membaca alangkah baiknya untuk tekan tombol bintang ya.
Tolong hargai penulis
***
Satu suap nasi goreng meluncur masuk ke dalam mulut Krayna. Ia tengah memakan nasi goreng bersama mie instan sebagai pelengkap. Tak lama kemudian, makanannya pun habis tak tersisa. Krayna bangkit dari duduknya dan membawa piring itu ke pencucian piring, yang pastinya untuk di cuci.
Malam ini malam minggu. Orang tuanya tak ada di rumah dengan beralasan menginap di kantor. Jadilah Krayna sendiri di rumah.
Setelah di rasa semuanya selesai, Krayna naik ke atas kamar. Ia memutuskan untuk bersantai saja dari pada bosan. Krayna pergi ke balkon yang terdapat di kamarnya, berdiri dengan berpegangan pada pembatas balkon.
Menatap cakrawala yang di hiasi satu rembulan yang terang benderang menyinari alam semesta. Juga beribu kartika yang mengelilingi sang rembulan yang tak memiliki pasangan.
Indah. Satu kata yang menggambarkan langit malam ini. Begitu damai. Angin yang menyapa lembut wajahnya membuat Krayna tersipu. Rambut hitam sepunggung itu terbang bebas walaupun terikat akar.
Ting
Satu notifikasi terdengar di handponnya dibalik baju piama yang di kenakan Krayna. Cewek itu mengambil benda pipih itu dan melihat siapa yang mengirim pesan padanya. Ada satu pesan dari Edvances Leygander.
Edvan
Lon dmn?Tangan Krayna menari di atas layar hitam benda pipih yang ada di genggamannya. Mengetik balasan untuk orang yang barusan mengirim pesan untkunya di seberang sana.
Krayna
Aku lagi di rumah nih.
Emangnya kenapa?Tidak ada lagi balasan dari orang seberang, melainkan satu panggilan dari Edvan. Krayna langsung menjawabnya dan meletakkan handphonenya di samping telinga kanan.
"Halo?"
"Siap-siap. Gue jemput lo lima menit lagi. Kita jalan-jalan." sahut Edvan di seberang sana dengan cepat.
Krayna belum menjawab. Ia menjauhkan handphonenya dan meliriknya bingung. Saat membaca nama pemanggil, itu benar nama Edvan yang tertera. Tapi apakah yang berbicara tadi benar seorang Edvances Leygander? Seorang yang dingin dan cuek terhadap orang lain, kata salah satu fans Edvan yang menggibahinya.
"Aku gak mau." balas Krayna dengan cepat. Tiba-tiba saja Edvan mengajak main dirinya? Waw! Mereka baru berkenalan sebulan tapi sudah sangat akrab seperti ini.
"Gue gak terima alasan. Bentar lagi gue sampe sana," Edvan berkata lagi dengan nada tak mau dibantah. "Pakek sweater atau nggak hoodie aja, di luar dingin. Udah jangan bicara lagi, gue kesana."
Tut
Panggilan di putus sepihak oleh Edvan. Krayna menatap layar handphonenya yang kini memperlihatkan kembali room chat dirinya dengan Edvan. Tiba-tiba bibirnya tertarik ke atas menciptakan satu senyum yang lebar, bahkan matanya sedikit menyipit. Krayna merasa pipinya panas sekarang sampai berwarna merah seperti tomat. Perutnya terasa di gelitik oleh ribuan kupu-kupu saat mendapatkan ajakan malmingan dari Edvan. Entahlah apa yang terjadi, yang pastinya Krayna merasa senang sekali sekarang.
"Jadi gak sabar, mau ketemu Edvan," Krayna menyatakan dirinya sudah jatuh cinta pada sosok orang yang sudah menyelamatkannya di ruangan swimming poll kala itu. Krayna merasa nyaman di setiap langkah yang dilaluinya bersama Edvan.
Cowok yang bernama Edvances Leygander berhasil mengajarkan jatuh cinta pada Krayna Auderelia.
"Aku gak boleh seneng dulu," ucap Krayna seketika. Ingatannya memutar pada kejadian hari yang lalu, di mana Edvan tengah memeluk seseorang, juga dengan perempuan yang bergelayut manja di lengan Edvan. "Pasti Edvan kek gitu juga ke semua cewek. Edvan buaya."
KAMU SEDANG MEMBACA
SERAPHIC
Teen FictionEdvances Leygander dan Krayna Auderelia adalah dua orang yang tidak pernah merasakan yang namanya kebahagiaan, bertemu untuk menciptakan suatu jalan menuju kebahagiaan. Tentu itu tak mudah. Mereka harus menerima sebuah kenyataan dan rintangan sehin...