Pagi harinya
Ahyeon terbangun dengan memeluk rose, dan ruka yang tertidur dengan keadaan duduk. Lucu sih, tapi kalau bangun enggak jadi lucu.
"Enghh." Ternyata rose meracau.
Dengan senyum yang mengembang aku memeriksa kembali suhu badannya, ya lumayan masih hangat.
"Enghhh." Rose kembali meracau.
Dengan pelan, aku menepuk-nepuk pipinya, agar bangun. Biar bisa sarapan kasihan sudah jam 8 belum sarapan, ya mungkin Rora sudah pergi kerja, ku putuskan saat ini tidak kerja dahulu. Lagian tadi aku sudah menitip izin kepada temanku di cafe.
"Sayang, ayo bangun dulu ya."
Saat rose benar-benar sudah bangun, aku merapikan rambut panjangnya yang berantakan dan mengikat rambutnya, kugendong dan kubawa ke dapur, biar sarapan.
"Rose, ayo buka matanya sayang." Ujarku lembut, mau marah saja enggak bisa, bagaimana enggak bisa kalau sudah duduk tapi masih merem, kan gemoyy-gemas.
"Momm I want to eat!" Ucap rose sambil merem.
"Mommy kasih makan kalau rose mau buka matanya." biar rose terbiasa buka mata kalau sudah pagi.
Kulihat, perlahan-lahan matanya terbuka dengan sempurna, kuberi senyum yang begitu tulus agar rose bisa ceria juga di pagi hari.
"Rose masih ada yang sakit sayang?" Tanyaku padanya.
Rose menunjuk dahinya, otomatis kupegang dan yah masih lumayan hangat. "Okeyy, nanti sembuh sayang. Mom mau buat bubur, rose mau?"
Dengan cepat rose mengangguk.
"Pintar, tunggu sebentar ya." Ucapku sambil memasang celemek dan mencari bahan-bahan.
"Mom I want to try." Saat aku mengaduk bahan makanan jadi satu, kudengar rose yang mau mencoba.
Dengan senyum mengembangnya, aku mengambil rose dari kursi dan menggendongnya lalu menyuruhnya untuk memegang sendok sayur yang aku pegang.
"Pintar, anak siapa sih." Ahyeon menoel-noel hidung rose. Sedangkan rose masih sibuk dengan sendok sayur yang ada di tangannya.
"Hati-hati sayang." Aku memperingatkan, apalagi rose masih sakit. Cukup sudah aku tidak mau lagi dia sakit. Kalau boleh aku saja yang sakit.
🦋🦋🦋
RUKA POV
Sinar matahari yang menembus gorden, membuat ruka membuka mata.
Saat semua nyawa sudah berkumpul, eh buset memang nyawa ada berapa macam?
Maksudnya setelah semua tenaga sudah terkumpul, mata Ruka mengedar ke seluruh penjuru nusantara, eh salah lagi maksudnya mengedarkan ke seluruh ruangan. Tidak ada rose maupun ahyeon.
Ruka lihat jam tangan miliknya, rupanya sudah jam setengah sembilan, tidak masalah, toh saya sendiri CEO nya. Iya kan!
Gue sudah berdiri tegak mau menggerakkan badan, sakit banget soalnya. Ternyata ini rasanya tidur di kursi? selama ini ruka hanya tidur di kasur mewah miliknya.
Saat gue sudah mulai menggerakkan badan, Gue mendengar suara orang tertawa, tidak hanya satu melainkan dua orang.
Karena penasaran, gue mencari sumber suara. Pas dicari ternyata dari arah dapur, gue lihat sudah ada ahyeon dan rose yang memasak bersama.
Pemandangan yang indah, sangat jarang, begitu bahagia.
Semua kata yang ada di benak ruka adalah kata yang bermakna saat ini.Ada rasa kasihan saat melihat rose baru tertawa saat ini,bahkan tidak bersama Ibu kandungnya. Tapi, syukurlah rose sudah bisa tertawa, sangat jarang bagi ruka melihat rose tertawa, bahkan senyum saja jarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny (BXG) (Ruyeon) END
RomanceDulu waktu Ibu masih ada, kata Ibu kalau menolak suami itu dosa." Alir ahyeon. "Berarti kalau menolak saya dosa kan?" Perlahan ahyeon mengangguk 'benar juga' "Ya sudah menurut sama saya, biarkan begini." Tegas Ruka. Ruyeon (BXG)