Bab 2

468 53 0
                                    

Saat ahyeon ingin membawa pulang anak kecil itu, ahyeon melewati jalan yang berbeda, yaitu jalan yang ramai bukan yang sepi tadi. Tepat saat melintasi taman, anak itu terus berbicara dan menunjuk-nunjuk yang bahkan ahyeon tidak tau orangnya.

"Dadd." Ujar anak kecil itu bahagia. Tentu dengan suara imutnya, masih belum jelas tapi di mengerti oleh ahyeon.

"Dad?" Pikirnya. "Daddynya yang mana ya." Gumam Ahyeon memutar bola matanya.

"Ros Dad." Ujar anak itu kembali.

Karena pusing. Ahyeon memilih duduk di bangku yang masih kosong. Lalu tangannya terangkat untuk mencubit gemay-gemas pipi anak itu.

"Kamu cantik banget sayang, Aunty ingin deh punya anak seperti kamu." Ucap ahyeon tanpa sadar. Umur sudah 20 tapi masih single, ahyeon paling anti yang namanya pacaran. Soalnya dia Mantan anak pondok .

Prinsip ahyeon adalah 'enggak papa lama menunggu jodoh, asal tiba-tiba Sehun saja yang menjadi imamku'

Ya walaupun prinsip jadi anak KPOP adalah 'halu makin menjadi-jadi, bias tau kamu hidup saja enggak wkwkwk' ditambah liat pakai kuota yang menguras duit ahyeon. Tentu di pakai buat nonton FF bias, FF- fana fiction apalagi yang ada audio beh beh beh menguras keringat.

Saat ahyeon mencubit gemas pipi anak itu, anak itu malah tertawa lucu memperlihatkan gigi-giginya.

"Uluulu sayang, anak siapa sih? anak Aunty saja ya. "Ujar ahyeon memainkan tangan anak itu.

Tentu respon anak itu adalah tertawa. Memang ahyeon sangat pandai menjaga anak kecil dan urusan yang berkaitan anak kecil, sudah menjadi keahliannya. Sayangnya bukan anak sendiri yang disayang, mentok-mentok anak tetangga di kampung halaman nya.

"Dadddd." Suara itu mendengung di telinga ahyeon, tampaknya ada seseorang di belakang ahyeon.

"Siapa sih." Batinnya.

Karena respon anak itu yang sangat bahagia, membuat ahyeon memutarkan kepalanya ke belakang.

DEG!!

Manik mata ahyeon bertemu dengan manik mata orang tersebut. Ya! itu dia pria yang sempat ahyeon goda alias meminta menjadi istrinya.

Dengan canggung, ahyeon memutuskan sepihak acara. tatap-tatapan tadi.

"Anak saya." Ujar pria tersebut.

Ahyeon sangat merinding mendengar orang tersebut berbicara, santai tapi sangat dingin membuat ahyeon mati rasa di tempat.

Ahyeon kembali memberanikan diri menghadap pria tersebut, dengan mengangkat sebelah alis dengan maksud 'maksudnya apa'.

"Rose anak saya."

"Rose?" Ucap ahyeon mengulang. Rose saha?

"Anak yang kau gendong, dia rose anak saya." Jelas pria tersebut dengan datarnya. Lempeng banget.

Ahyeon membeo di tempat.

"Jangan mengaku-ngaku, masa sudah punya anak saja sih." Ujar ahyeon ketus.

Mungkin pria ini sudah bosan menanggapi ahyeon, jadilah ia mendatangi ahyeon dan langsung mengambil alih rose ke dalam gendongannya.

Tapi raut wajah rose membuat Ruka ragu. Ya namanya Ruka Antony Harley, pria dengan segudang rahasia.

"Huaaaa Dad." Ya benar saja firasat Ruka, anaknya akan menangis. Sebenarnya Ruka heran dengan Rose kali ini, Rose adalah anak yang sangat susah di gendong oleh orang lain, tapi
kenapa dengan kali ini tidak? bahkan anaknya menangis di gendongannya.

"Mommy." Ucap Rose dengan ingusnya yang meleber kemana-mana.

Sebenarnya ahyeon sangat ingin mengambil alih anak itu ahh siapa tadi namanya? Rose? Rose? ya rose. Ahyeon sangat ingin mengelap ingus rose tapi rasa takutnya pada pria itu membuat ahyeon tidak bergeming di tempat, matanya hanya fokus pada rose.

Ruka yang malas menanggapi anaknya kali ini, langsung saja pergi dari sana. Tapi rose terus menangis kejar membuat ruka pusing.

"Mommy." Ujar rose di gendongan ruka.

Ruka sangat bingung, siapa sebenarnya yang di panggil Mommy oleh Rose?

Bodo amat dengan itu, rose kembali melanjutkan jalannya tanpa meninggalkan sepatah kata pun.

Ahyeon yang melihat rose makin menjadi-jadi menangis, dengan tekad yang kuat ahyeon mengejar pria tadi bersama dengan rose.

"Heyy, kumohon biarkan aku menjaganya." Kata-kata itu keluar begitu saja dari mulu ahyeon.

Perkataan barusan membuat ruka berbalik ke arah orang yang meneriakinya. Dengan penuh tanda tanya Ruka menaikkan sebelah alisnya.

Seakan paham dengan maksud Ruka, ahyeon meluncurkan kata-kata yang keluar murni dari mulutnya.

"Biarkan aku menjaga anakmu, aku rasa aku sangat menyayanginya. Rose begitu menggemaskan, aku sangat menyayanginya begitu dalam, walaupun kami hanya bertemu seketika dan berpisah seketika juga. Jadi aku mohon." Ujar ahyeon, memang selain dengan rora, ahyeon memakai aku-kamu.

"Mommy." Ujar rose dengan bahagia sambil merentangkan kedua tangannya, meminta di gendong oleh ahyeon.

Ahyeon yang begitu senang, langsung mengambil alih rose.

Rose berceloteh ria dan tertawa di gendongan ahyeon. "Ululu anak Mommy." Ujar ahyeon tanpa sadar kembali.

Ruka sedikit kaget, tapi bisa menetralkan raut wajahnya. Karena refleks, ahyeon juga menutup mulutnya yang asal ceplas-ceplos.

"Punya mulut kayak ada nyawanya sendiri." Ahyeon merutuki mulutnya sendiri.

"Daddy Daddy...." Celoteh rose

"Ikut saya." Ujar ruka tiba-tiba, membuat ahyeon mau tidak
mau mengikuti pria tersebut dari belakang.

"Masuk." Ucap ruka nan datar kepada ahyeon yang masih menggendong rose. Ahyeon tidak masuk, melainkan mengamati dalam-dalam mobil di depannya, mobil mahal coy, takut kena debu !" Tentu hati ahyeon bersuara.

"Enggak usah katrok." 3 kata itu menyadarkan ahyeon untuk langsung masuk, tapi sialnya kepala ahyeon malah kejedot.

"Haduhh mobil mewah ternyata enggak punya sopan santun, mending naik mobil pick up deh terus duduk di belakang makan angin." Gumam ahyeon yang ternyata cukup keras, biasalah mulut TOA.

"Selera kampung." Balas ruka.

Sedangkan ahyeon hanya menulikan telinganya seakan akan hanya angin topan yang lewat eh salah angin lalu maksudnya.

Selama perjalanan, ahyeon juga enggak tau akan ke mana yang jelas rose sudah tidur dengan kepala bersandar di dadanya.

Ahyeon sebenarnya takut dibawa ke mana-mana, tapi karena rose jadi ahyeon sedikit tenang. Ahyeon takut dibawa ke hutan terus disuruh tinggal bareng harimau dan kawan kawannya.
Ya, walaupun enggak masuk akal.

Karena ahyeon juga merasa lelah, iseng-iseng menutup mata ehhh bukan mati loh ya! maksudnya menjamin mata, eh ke bawa sampai alam bawah sadar. Mimpi!

RUKA POV

cukup lama berkendara, akhirnya sampai juga di mansion miliknya, yang sebenarnya di mansionnya ini ruka jarang pulang, jadi Mamanya lah yang tinggal di sini.

Saat ruka ingin menyuruh perempuan itu turun, ternyata dia dan anaknya sama-sama tidur, seketika senyum ruka tidak bisa ditahan, Sangat pemandangan langkah di depannya saat ini, bahkan seperti Ibu dan anak.

Karena tidak mau mengganggu, ruka turun dan menggendong rose terlebih dahulu dan memberinya kepada Rina- babby sitter rose, setelah memberikan kepada Rina, Ruka kembali ke mobil untuk menggendong perempuan tadi. Terlebih dahulu Ruka mematikan mobilnya, tadi sengaja Ruka tidak mematikannya agar tidak panas.

Saat ruka masuk ke dalam mansion, ruka melihat Mamanya duduk di sofa ditemani oleh kue-kue kering dan teh hangat.

Seakan sadar, Mamanya melihat ke arah ruka yang menggendong perempuan. "Nanti akan ruka jelaskan." Ucap ruka

"Ya sudah, bawa dia ke atas ru, biarkan dia beristirahat." Ucap Ardelia- Mama ruka dengan lembut.

Ruka mengangguk dan membawa perempuan itu ke kamarnya, sebenarnya sangat banyak kamar disini, tapi ruka malas menyuruh pelayan untuk membersihkan kamar terlebih dahulu, yang ada perempuan ini akan bangun.

Ruka membaringkan perempuan itu sangat hati-hati saat Ruka melihat posisi perempuan itu sudah nyaman, barulah Ruka pergi keluar untuk menghampiri Ibunya.

Destiny (BXG) (Ruyeon) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang