Seusai ruka memainkan gitarnya, ia senderkan di dinding. Menatap langit malam yang redup.
Perlahan mata ruka hampir terpejam ulah angin yang berhembus menerpa wajah ruka.
Pada saat setengah sadar seperti ini ruka merasa bahunya di colek-colek. Dikira sabun colek ekonomis kali yah.
"Kalau kuntilanak penghuni rumah sakit mau main sama Babang tamvan, besok-besok saja ya, saya lagi bersedih." Ruka menjauhkan tangan orang yang mencoleknya..
"Iya Bang."
Bulu kuduk ruka naik semua membuat ruka susah payah menelan salivanya.
"Saya mabuk ya, masa iya kuntilanak menyamar jadi Mama." Cicit ruka pelan.
"Tengok kagak ya, kalau tengok takutnya kuntilanak kalau enggak nengok kepo. Ternyata seribet itu hidup."batin Ruka
"Akhh bodo amat, harus liat...1 2 3." Tarana ruka menegang di tempat.
"SEE-SETAN"
PLAKKK!!
Ruka menampol setan berwujud Mamanya, hendak lari tapi baju ruka ditarik oleh kuntilanak berwujud mamanya.
"Iya iya saya minta maaf kalau ada salah, maaf banget kuntilanak. Saya masih mau hidup, istri saya masih ada kalau mau daftar jadi istri kedua ribet mending kamu sama genderuwo saja. Jadi setan sama setan."
Ruka mengeluarkan kata-katanya dengan sangat cepat, kayak orang nge-rap, mungkin dulu ruka cita cita nya mau jadi Rapper di agensi YG.
"Ruka."
"Ish kok tahu nama saya sih." Ruka semakin merinding dibuatnya.
"Ini Mama, dasar anak durhaka." Ardelia mengacungkan jari tengahnya di hadapan ruka.🖕🖕
"Wah buset kuntilanak udah belajar dunia pergaulan, fucek saja dia tahu." Batin ruka.
Hingga pintu balkon terbuka, menampilkan papa Riko bersama dengan Rose membawa sebuah kue.
"Happy birthday to you, happy birthday to you, happy birthday, happy birthday, happy birthday, happy birthday anak haram~" 🎂
Papa riko melantunkan lagu selamat ulang tahun versi bahasa inggris, sok banget.
Ruka menepuk jidatnya mengingat sudah pukul 00:00 masuk ke tanggal 25 tanggal lahir ruka. Tapi ruka sedikit miris mendengar lantunan lagu yang terakhir. "Njir lah anak haram berarti mama hamil duluan dong" Batin Ruka
"Jadi ini Mama kan bukan kuntilanak." Ruka berbalik dan melihat Ardelia dengan senyumnya.
Ruka langsung menerjang Ardelia
"sia-sia sudah air mata ruka, ruka sudah menghayati kenangan indah kita, tapi ini hanya lah sebuah PRANK LOL!"
"Heh anak alay, kamu itu sudah tua kiwir masih saja lebay bin jablay." Tangan Ardelia menoyor kepala ruka.
"Bagaimana ceritanya sih Ma kok bisa begini." Ruka mulai penasaran, kok bisa mamanya yang bin ajaib ini melakukan hal yang di luar nalar.
"Nanti saja, kamu enggak kangen sama anak kamu itu di belakang."
Ruka langsung berlari ke belakang Mamanya dan membawa rose ke pelukannya.
"Ini anak Daddy kan, bukan setan yang menjelma."
Riko menginjak sepatu ruka dengan tatapan tajam mengisyaratkan.
"Jangan sembarangan bicara!"
"Bagaimana ruk prank Mama, lancar jaya kan?" Ardelia menaik turunkan alisnya.
Ya kasihan saja sebenarnya sama air mata ruka yang sia- sia.
"Ayo masuk makan kuenya, mau di sini terus bareng nyamuk? "tanya papa riko.
Semua menggeleng.
Di dalam, ruka masih mepet-mepet dengan Ardelia meminta Ardelia menceritakan yang sesungguhnya.
Paksaan dari ruka membuat Ardelia engap. Mau tidak mau Ardelia mengalirkan cerita yang telah terjadi.
Flashback.
Ardelia menunggu di depan ruang ICU, saat lampu bertuliskan ICU sudah mati Ardelia dan rose sama-sama menunggu dokter keluar.
Dan ahyeon berhasil melewati masa kritisnya tapi tidak tau kapan akan sadar, bisa dibilang koma.
Ketika ahyeon dipindahkan ke ruangan rawat inap di lantai tiga. Ardelia duduk di sofa bersama rose tapi tiba-tiba pintu terbuka.
Ardelia kira itu adalah ruka tapi salah, itu adalah Asa yang mengeluarkan pisau dari tasnya. Ardelia terlebih dahulu menyembunyikan rose di belakangnya.
Asa semakin mendekat ke Ardelia, membuat rose terbentur ke dinding, dan di situ kesempatan Ardelia untuk membuat rose jadi agar dikira Asa ia sudah tidak berdaya.
Asa melayangkan tendangan ke Ardelia beberapa kali, membuat Ardelia meringis kesakitan. Saat Asa menampar Ardelia di situ Ardelia terjatuh di samping rose.
Asa menuju arah ahyeon, Ardelia mengeluarkan lipstik merahnya dari tas, dan sengaja menumpahkannya di baju Ardelia dan rose.
Saat Ardelia mengintip sedikit membuka matanya, asa membuka alat pernafasan ahyeon membuat Ardelia ingin bangun tapi masih ada rose yang ia harus jaga keselamatannya.
Hingga asa mengambil bantal dan menutupi wajah ahyeon, Ardelia terus merapalkan doa mati-matian semoga ada Ruka.
Dan disaat itu juga ruka datang dan menyelamatkan Ahyeon. Dan atas kasus asa sendiri sudah di tangani pihak berwajib, tetap akan ada kasus 'pembunuhan terencana'
"Terus saat dokter memasukkan mama dan rose ke ruangan UGD, mama membuka mata semua dokter kaget." Ardelia tertawa sejenak menostalgia kekocakannya tadi pagi.
"Ya terus lanjut." Ruka memakan kue ulang tahunnya sambil mendengarkan dongeng dari Ardelia, eh maksudnya cerita palsu Mamanya yang ternyata prank.
"Nah saat itu juga Mama bilang ke dokternya untuk pura-pura bilang Mama koit sama rose. Awalnya sih dokternya enggak mau, tapi mama keluarkan ATM Mama yang berjejer di dompet Mama. Eh dokternya langsung mau, dan di situ Mama menyimpulkan 'duit adalah jalan ninja semua orang"
"Lanjut lagi Ma."
"Nah pas bagian kamu masuk ke UGD, Mama berusaha mati-matian enggak ketawa dengar suara kamu. Terus pas di kafani Mama takut setengah mati, waktu di pemakaman kamu kan ada di panggil papa untuk tanda tangan surat, di situ Mama di tukar sama guling. Dan jadilah prank menakjubkan. ini."
"Tapi sebelumnya Mama benar-benar mau menuntut Asa agar di hukum mati. Ya intinya begitu, mama senang rose baik-baik saja, dan kamu harus tau anak kamu ini punya bakat akting. Disuruh jadi mayat mau saja AHAHAHA." Diakhiri tawa Ardelia yang menggelegar.
Flashback Of
Rada enggak masuk akal, tapi ini lah Ardelia. Apa saja di jadikan konten Youtube.
"Saat ini kita hanya perlu berdoa semoga ahyeon cepat sadar dari koma, Mama kangen banget sama ahyeon." Entah kenapa tiba-tiba jadi sedih.
Ruka menghentikan makannya.
"Ruka juga berdoa semoga ahyeon cepat sadar, terus sidang besok dimudahkan."
"Aminn." Sahut Ardelia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny (BXG) (Ruyeon) END
RomansaDulu waktu Ibu masih ada, kata Ibu kalau menolak suami itu dosa." Alir ahyeon. "Berarti kalau menolak saya dosa kan?" Perlahan ahyeon mengangguk 'benar juga' "Ya sudah menurut sama saya, biarkan begini." Tegas Ruka. Ruyeon (BXG)