"TURUNKAN PISAUMU ASA." Tampaknya ruka sudah marah besar.
Tukk
Tukk
Tukk
Suara highheels Asa.
"Hmm sebenarnya sangat gampang untuk menurunkan pisau ini." Sedikit kecupan dari Asa untuk ruka.
"MENJIJIKKAN." Ruka mengeluarkan ucapan serapahnya.
"Tidak semenjijikkan itu, saat kau sudah merasakannya."
Ruka terdiam, matanya menajam tangannya dari tadi mengepal ingin meneruskannya ke wajah Asa.
"Kalau tidak mau istrimu celaka, coba ikuti saja alurnya."
"Apa maumu!" Ruka mengeluarkan emosinya
"Owh frontal sekali, hmm hanya satu. Menjadi nyonya harley di rumah ini." Asa mengusap dada bidang ruka, ruka langsung menjauhkan tangan Asa.
Ruka melihat ahyeon yang sepertinya masih sedikit sadar, ahyeon dari tadi mengangguk.
"Ohh ya jangan lupa anakmu juga akan ikut terseret."
Mata ahyeon langsung terbuka ketika menyangkut anak. bahkan ahyeon tidak mengerti apakah rose masih di atas terjaga dengan tidurnya atau tidak.
"Ehmmm." Ahyeon berusaha berbicara dengan keadaan mulutnya yang di sumpal.
Ruka tidak berkutik, silahkan katakan ruka lemah saat ini. Pisau di tangan Asa di arahkan ke arah Ahyeon.
"Aku beri kamu waktu 5 detik untuk memikirkannya, setelah lewat 5 detik silahkan ucapkan selamat tinggal untuk istrimu ini." Asa perlahan mendekat ke arah ahyeon.
1 langkah Asa terhitung 1 detik.
2 langkah...
3
"Apa kau benar-benar ingin kehilangan istrimu."
4
Dann 5
"OKE SAYA AKAN MENIKAHI ANDA." Ruka akhirnya bersuara.
Disaat itu juga, ahyeon membiarkan air matanya lolos. Ruka menghampiri ahyeon dan langsung membantu ahyeon membuka tali yang terikat.
"Kamu enggak papa, ada yang sakit? Bilang sama saya?" Ruka mengguncangkan bahu ahyeon yang dari tadi hanya menangis.
"Sudahlah setidaknya saya sudah mendapatkan hak sesungguhnya,
besok adalah pernikahan kita. Jangan habiskan waktumu dengan wanita kampung sepertinya." Asa meninggalkan kata-katanya yang menyakitkan bagi ahyeon.Hatinya Ahyeon sangat ingin memberitahu bahwa yang sakit saat ini hatinya, bukan kakinya maupun tangannya yang terikat.
Ruka membawa ahyeon ke atas.
"Hmm sudah aku akan tidur di ruang tamu." Ahyeon berucap saat dirinya dibaringkan ruka di kasur.
Tangan ahyeon langsung di tarik oleh ruka "ара maksudmu, coba berbagi apa yang kamu rasa terhadap saya. Jangan biarkan seolah-olah saya yang paling keji disini"
"Hmm tidak, hanya saja aku takut istrimu marah."
"JUSTRU KAMU ITU ISTRI SAYA, cobalah mengerti keadaan disini. Saya juga tidak mau hal ini terjadi" Ruka langsung membawa ahyeon ke dalam dekapannya.
"Hikss hikss, yang kutakutkan benar-benar terjadi." ucap ahyeon di tengah-tengah tangisnya.
"Apa yang kamu takutkan, cerita sama saya." Suara ruka melembut, tangisan ahyeon begitu memilukan hatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny (BXG) (Ruyeon) END
RomanceDulu waktu Ibu masih ada, kata Ibu kalau menolak suami itu dosa." Alir ahyeon. "Berarti kalau menolak saya dosa kan?" Perlahan ahyeon mengangguk 'benar juga' "Ya sudah menurut sama saya, biarkan begini." Tegas Ruka. Ruyeon (BXG)