"Ayo sekarang juga jelaskan sama mama." Ardelia tampak seperti menginterogasi anak kecil yang suka nyokeng makanan teman-CULAMETAN.
Hening. Baik ruka dan ahyeon sama-sama diam menundukkan kepala, dan menulikan telinga. Siap-siap saja kalau tiba-tiba golok depan muka.
"Ayo kamu ruka, jelaskan sekarang." Ardelia memukul meja di depannya menggunakan tongkat yang entah sejak kapan ada di tangannya.
"Mati-mati meja mahal di pukul." Ahyeon bergumam dengan sangat kecil.
"Ayo, kok tidak ada yang menjelaskan. Kalau begitu Mama nikahkan kalian berdua sekarang juga mau!" Tegas Ardelia.
Sontak ahyeon melototkan matanya, yang benar aja nikah sama es batu.
"E-ngg.." baru ahyeon akan membuka suara tapi Ardelia kembali bicara, menciutlah nyali ahyeon.
"Oke waktunya habis, silakan ahyeon berdiri Mama sudah datangkan perias buat kamu, dan kamu ruka ganti baju dengan tuxedo yang Mama taruh di kamarmu, sebentar lagi penghulu datang." Terang Ardelia bangga, menyembunyikan smirk miliknya.
"HAHHHH." Refleks ahyeon.
Sontak Ardelia tersenyum jahil pada ahyeon.
"Jangan bercanda Ma" tegas ruka dengan raut wajah tak bersahabat.
"Memang wajah Mama menunjukkan Mama lagi bercanda?" Tanya Ardelia kembali.
Hening! Ahyeon dan ruka saling tatap.
"Ya terserah kalian saja, ada ketetapan ada penetapan. kalau ruka enggak mau, Mama keluarkan dari KK, semua fasilitas di cabut, termasuk jabatan CEO, untuk ahyeon...." Ardelia masih berpikir, konsekuensi untuk ahyeon.
Ahyeon yang merasa terpanggil, diam-diam merapalkan doa agar konsekuensinya ringan disuruh makan misalnya. Eh salah-salah maaf.
"Hmm untuk ahyeon, Mama tidak akan membolehkan. untuk bertemu rose, kalau perlu Mama bawa rose keluar jangkauan kalian semua."
Tamatlah ahyeon, tidak bisa berkutik.
Ahyeon menatap ruka dalam-dalam seperti meminta petunjuk, apa yang harus ia lakukan?"Oke, ruka terima." Putus ruka dengan lantang. Sedangkan Ardelia yang dari tadi pura-pura marah.
langsung bahagia tujuh turunan. Kalau perlu Ardelia undang BTS, EXO konser di halaman rumahnya, mengutarakan kesenangan. Tidak ada yang membuka suara setelah Mama Ardelia menyuruh ruka dan ahyeon bersiap-siap.
Ahyeon yang melangkahkan kakinya ke kamar yang di tunjuk Mama Ardelia, merasa ini masih mimpi. Ahyeon berasumsi kalau dirinya masih tidur, tapi sangat buruk... Ahyeon merasa dirinya berhalusinasi, tapi setiap ia mencubit dirinya sendiri terasa sangat sakit. Berarti ini nyata kan! katakan tidakkkkkk!!!
Saat ahyeon sudah sampai di kamar yang di tunjuk oleh Mama Ardelia, betapa kagetnya ahyeon, sudah ada perias wajah yang tersenyum lebar ke arahnya, ditambah kebaya yang ada di patung.
"Luar binasa." Cicit ahyeon.
"Ayo mba, kita mulai make-upnya."
Lantas ahyeon mengangguk dan berjalan ke arah perias itu. Ahyeon benar-benar sudah menguatkan hatinya jika setelah ini atau waktu yang akan mendatang dirinya akan menanggung apa yang ia perbuat sekarang.
"Mba beruntung banget dapat Tuan ruka." Ucap perias itu.
Ahyeon mengerutkan keningnya "beruntung kenapa?" Tanya ahyeon
"Yang saya tahu tuan ruka itu kaya, buktinya saja mba sudah lihat sendiri kan, mungkin baik tapi tertutup, udah gitu anaknya cantik, kalau saya enggak sadar umur. Mungkin cara apa saja saya lakukan supaya jadi istrinya, kalau boleh jadi istri ke 2 juga enggak papa deh."
Ahyeon yakin, itu hanya omong kosong, enak saja jadi istri ke 2. Auto ahyeon gaplok!
"Cerita dong mbak kok bisa dapat tuan ruka itu."
Nah ini! masa iya ahyeon jawab karena ke ciduk ciuman di mobil, enggak berkelas banget hedehhh!
"Namanya juga sudah jodoh, mau bagaimanapun tetap kembali ke saya." Cukup melebih-lebihkan. Kan sudah ahyeon bilang kalau mulutnya punya nyawa sendiri!
"HHHH iya ya mbak mau bagaimana saja jodoh tetap kembali."
Ahyeon hanya mengangguk, kalau ahyeon jawab makin panjang itu soal, sudah tahu ia enggak tau apa-apa tentang ruka, kenal baru dua hari yang lalu, kalau di tanya ukuran sempak ruka pun ahyeon tidak tahu. Benar kan!
Dari tadi Ardelia selalu menahan senyum kepuasannya, akhirnya rencananya berhasil juga, ya walaupun sedikit memainkan perasaan, kalau di bilang egois tidak juga. Ini semua demi kebaikan ruka dan ahyeon terlebih rose. Ardelia tau mana yang benar mana yang salah, dirinya tidak mau
mengulang kesalahan yang sama seperti dulu."Liat calon menantu ah di atas." Ucap Ardelia tersenyum jahil, kalau ada suaminya Riko, pasti suaminya sudah memarahi dirinya.
Tapi saat ini riko-suami Ardelia sedang bertugas di Chicago selama 1 bulan lamanya, untuk perihal pernikahan sudah Ardelia sampaikan. Ya intinya riko harus nurut sama Ardelia ciri-ciri suami takut istri.
Tokkk!
Tokkk!
Ardelia mengetok pintu terlebih dahulu sebelum masuk. takut jantungan liat ahyeon yang terlalu cantik cetar membahenol eh salah membahana deh.
Tokkk!
Setelah seseorang menyahut dari dalam barulah Ardelia membuka pintu.
DEG!
benar kan jantungnya sudah lari ke Wuhan Cina.
"OMAYGATTT TE THE GATTTTT, OMG HELLO. INI MENANTU MAMA CANTIK BANGETTTTT." Teriakan Ardelia menggemparkan satu isi rumah. Orang-orang yang ada di kamar itu hanya bisa istigfar , kalau tiba-tiba teriakan kembali datang dengan frekuensi lebih besar!
"Sabar yeon, calon mertua itu." Ahyeon terus menguatkan hatinya.
"Ihh enggak menyangka Mama kalau kamu secantik ini Sayang, mirip salah satu member grub babymonster." Ardelia berjalan mendekat ke arah ahyeon. Yang ahyeon lakukan hanya diam tak berkutik serta senyum yang dari tadi mengembang.
"Terima kasih Ma." Balas ahyeon.
"Kalau ruka lihat pasti dia juga bakal jantungan kayak Mama." Ucap Ardelia. Sedikit lebay memang, tapi tolong maafkan Ardelia saat ini, namanya juga emak emak.
"Ya sudah kalau begitu mama keluar dulu mau lihat ruka, takutnya anaknya membeku di kamar."
"Iya Ma." Sedikit lega memang saat mom Ardelia mau keluar.aman damai dan tenteram!
"Mbak nanti kalau di sini, semoga enggak cepat budeg ya." Ucap periasnya.
Ahyeon yang mengerti mangut-mangut.
"Tapi seru kok, ahyeon suka banyak keceriaan yang ahyeon dapat, saya jadi rindu Ibu sama Bapak yang sudah tenang di surga." Tanpa sadar ahyeon meneteskan air matanya.Hanya setetes lama-lama jadi penuh segentong.
"Jangan sedih mbak, berarti di sini mbak bisa merasakan keluarga lagi."
Ahyeon tersenyum penuh dengan arti.
"Bu, Pak, Ibu sama Bapak lihat ahyeon nikah sekarang kan, yuyun sudah besar Bu, enggak perlu Ibu khawatirkan lagi. Yuyun sayang sama Ibu Bapak, maaf yuyun belum beri yang terbaik." Batin ahyeon menangis.
Terkadang orang yang tegar, tapi kita yang ambyar. Ada yang sama? mari kita berpelukan....
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny (BXG) (Ruyeon) END
RomanceDulu waktu Ibu masih ada, kata Ibu kalau menolak suami itu dosa." Alir ahyeon. "Berarti kalau menolak saya dosa kan?" Perlahan ahyeon mengangguk 'benar juga' "Ya sudah menurut sama saya, biarkan begini." Tegas Ruka. Ruyeon (BXG)