Bab 9

364 36 0
                                    

Hari yang melelahkan, Sore harinya barulah ahyeon bisa mengganti baju, karena belum tau apa-apa ahyeon takut masuk ke kamar ruka, jadilah dirinya mandi di kamar tamu.

Selesai mandi, ahyeon rencananya mau ke kamar rose, liat keadaan anaknya.

"Kenapa mandi di kamar tamu?"

Suara yang tiba-tiba datang di belakang ahyeon, membuat ahyeon mengelus dadanya. Ahyeon sudah tahu bahwa itu adalah ruka.

Ahyeon membalikkan tubuhnya "E-eee enggak papa." Balas ahyeon sangat lembut, takut aja sama ruka yang notabenenya sekarang adalah Suaminya.

"Enggak usah bohong." Kata ruka dengan sangat datar. Ahyeon mengerjapkan matanya, mau jawab apa lagi? takut gitu?

"I..itu ahyeon takut masuk kamar hmmm." Ahyeon memberhentikan bicaranya saat bingung mau memanggil ruka, dengan sebutan apa, mas kah?

Seingatnya Ibu ahyeon pernah bilang ke ahyeon kalau suami harus di hormati, panggil dengan penuh kasih sayang, tapi kalau begini ahyeon manggilnya penuh dendam!

Ruka masih menunggu ahyeon melanjutkan perkataan berikutnya.

"Yuyun takut ke kamar Mas, yuyun takut lancang." Ucap ahyeon menunduk dengan menggigit bibirnya dengan sangat keras karena memanggil ruka dengan sebutan mas, takutnya saja ruka marah.

Ruka sempat kaget ahyeon memanggilnya dengan sebutan mas, tapi disisi lain hatinya tersenyum. Perasaan apa sih? tapi dengan cepat ruka menormalkan perasaannya, melihat ahyeon menunduk ruka yakin ahyeon sedang ketakutan sekarang.

"Owhh, jadi di kamar saya sekarang ada buaya atau singanya makanya takut ke kamar?" Balas ruka memanasi. "Lohh situ buayanya." Ingin rasanya ahyeon menjawab seperti itu, tapi sangat tidak mungkin.

"E..Enggak, yeon takut lancang saja masuk-masuk kamar mas." Ahyeon gugup.

"Sekarang kamu siapa saya?" Tanya ruka Sialan, pertanyaan menjebak. Mau jawab istri takutnya di bilang pede, mau jawab apa lagi sih memangnya.

"Hmm istri." Balas ahyeon takut, keringat dingin cuy! jadi keringatnya campur es batu, makanya dingin.

"Apa yang kamu tahu tentang istri?" Ruka membalas, dengan kedua tangan masuk ke kantong celana.

Alamaqjang, ahyeon berasa di interogasi. "Enggak bisa jawab? istri itu tidurnya sama siapa?" Ruka kembali membuka suara.

"Sama suami." Jujur ahyeon benar-benar takut, ditambah nada bicara ruka membuat ahyeon getar-getir.

"Terus kenapa kamu masih takut masuk kamar? ada bomnya?"

Jelas ahyeon menggeleng dengan kuat, tapi ahyeon sempat melongo karena ruka menggunakan aku-kamu.

"Sudah begitu saja?." Ahyeon membuka suara, bisa beku ahyeon di dekat ruka terus.

"Sudah."

Huh, seketika ahyeon berlari menjauh dari ruka dan pergi ke kamar rose.

:

:

:

"huh, huh, huh ini rumah besar amat, dari kamar tamu ke kamar rose rasanya dajjal sempat keluar." Gumam ahyeon seraya mengatur nafas.

Merasa sudah tidak sesak nafas, ahyeon memang punya riwayat asma. Lari keliling rumah saja enggak bisa, apa kabar yang mengejar hati orang lain? cieee masih berharap di 2024.

Ahyeon mengetok pintu terlebih dahulu sebelum masuk, dan yang jawab adalah rina. Ahyeon masuk ke kamar rose, ternyata lagi main puzzle sama rina.

"Wow, seru banget kayaknya." Ahyeon bersuara menyadarkan rose yang sangat fokus pada puzzlenya.

Destiny (BXG) (Ruyeon) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang