Bab 22

285 24 0
                                    

"Kenapa berhenti makannya, saya ada salah ngomong?" Tanya ruka menyadari ahyeon berhenti mengunyah.

Dengan cepat ahyeon menggeleng "Enggak ada, mulut yeon capek saja mengunyah terus." Alibi nya memperlihatkan deretan giginya.

Ruka mengangguk paham setelahnya kembali sibuk dengan Hp.

"Hmm Mas, aku kapan pulang?"

"Kamu kan sudah pulang."

"Belum kan kita masih di rumah sakit."

"Maksudnya kamu sudah pulang ke hati saya." Oke pembacaannya datar tapi berhasil membuat ahyeon jadi salah tingkah.

🦋🦋🦋

"Halo selamat siang semuanya, jangan lupa bahagia. Hiyak goyang terus yang di kanan yang di kiri mari kita bergoyang, hiyakk goyang-goyang bang Jali." Ardelia masuk ke kamar ahyeon di lengkapi dengan gitar yang ia gejreng sembarangan.

"Ma ribut," sarkas ruka

"Wah anak edan, ini itu mama lagi konser. 11, 12 lah sama konsernya BTS atau NCT bisa di bilang ini itu Live di depan mata kalian."

"Katanya BTS tapi atributnya mirip Roma Irama, mulai dari rambut palsu kribo, celana panjang yang bawahnya lebar." Ruka mendeskripsikan bagaimana Mamanya sekarang.

"Mama enggak mau di bilang plagiat, ini cara mama. Mama viral yah kayak begini, coba kamu buka Instagram nanti banyak video Mama nyanyi di jalanan sama anak pang."

"Terserah Mama."

"Ahyeon aja enggak sewot kok blee👅." Ardelia mendekati

Ahyeon yang hanya bisa senyum.

"Oh iya ruk mau dengar enggak berita terbaru?"

"Enggak." Singkat ruka

"Kali ini mama serius."

"Hmm bicara saja ruka bakal dengar sekalipun itu Mama bilang mau mengamen pinggir jalan."

"PAPA MAU DATANG LOH." Ucap Ardelia dengan mata berbinar dan suara yang mencekit di telinga ahyeon. Auto budeg!

"Ohh."

"Heh kamu itu anak siapa sih, kok enggak ada ekspresinya sama sekali. Waktu pembagian ekspresi kamu enggak datang ya." Kesal Ardelia.

🦋🦋🦋

"Yeon besok saya mau masuk ke kantor memantau yang lain, kamu disini sendiri enggak papa?"

Ahyeon nampak sedih, tapi kalau dipikir ia tidak boleh egois.

"Kenapa? kamu takut sendiri?"

"Eh enggak kok enggak papa, besok yeon sendiri saja enggak papa."

"Kalau kamu takut minta tolong sama Mama saja atau suruh Lala datang." Saran ruka

"Enggak papa nanti mereka capek bolak balik kesini, ahyeon sendiri saja mau jadi anak rebahan besok ehehe." Ahyeon menampakkan senyum palsunya.

Ruka mengacak rambut ahyeon seperti anak kecil "kalau begitu sekarang tidur ya."

Ruka mematikan lampu agar ahyeon bisa tidur dengan nyenyak.
Ahyeon menyelimuti dirinya dengan selimut lalu berbaring ke arah kanan

"Hati baperan banget dasar hati gembel." Ahyeon merutuki hatinya sendiri yang sebentar-sebentar nangis.

Tapi ahyeon benar-benar memiliki firasat yang tidak enak semoga aja itu hanya perasaan nya. ya

"harus berpikir positif." Ahyeon menguatkan hatinya.

:

:

Perlahan ahyeon menutup matanya masuk ke alam mimpi.... awalnya mimpi itu memperlihatkan kebahagiaan lama-lama melihatkan kesengsaraan penuh dengan ke munafikkan.

"Huh huh." Ahyeon bangun dengan peluh keringat yang membasahi wajahnya. Ruka yang mendengar keterkejutan ahyeon langsung menyalakan lampu dan melihat ke arah ahyeon yang nampak takut.

Ruka buru-buru mengambil tissue mengelap keringat istrinya, tanpa aba-aba ahyeon langsung mengalungkan tangannya di pinggang ruka membuat ruka heran.

"Kenapa?" Tanya ruka lembut sambil mengelus rambut panjang ahyeon.

"Yeon takut, mas enggak bakal tinggalin ahyeon kan?"

"Enggaklah konyol banget kamu." Ruka mencolek hidung ahyeon.

"Tapi yeon takut kalau itu jadi nyata."

Ruka menangkup wajah istrinya

"Kamu percaya kan sama saya kalau saya enggak bakal tinggalin kamu apapun kondisinya, apapun halangannya, kita lewati bersama oke."

Ruka mengakhiri dengan mengecup kening ahyeon lama memberi ketenangan.

"Kalau gitu tidur lagi, mimpinya yang indah-indah aja. Bayang kan muka saya dulu sebelum tidur biar mimpinya indah."

Ahyeon malu-malu sendiri. Yang pede siapa yang malu siapa.

:

:

Ahyeon sudah tidur sekitar setengah jam yang lalu, ruka belum berniat untuk memejamkan matanya, ruka masih memikirkan rora yang dikabarkan oleh suruhan ruka, jika
rora pergi keluar dari kota ini.

"Salah cari lawan, dia sendiri yang membangunkan jiwa psychopath saya" Seru ruka mengeluarkan smirknya.

:

:

Ruka pergi ke kantor saat ahyeon belum bangun, tadi niat ruka adalah menunggu ahyeon bangun terlebih dahulu tapi bawahannya memberi info kalau keadaan ruangan ruka sangat berantakan.

"Shit, siapa yang berani lakukan ini." Umpat ruka saat melihat ruangannya benar-benar terlihat seperti kapal pecah, bahkan lebih dari kapal pecah. Semuanya jauh dari benak ruka.

"Tolong kerahkan semua cleaning service, bersihkan ruangan saya sekarang juga." Perintah ruka lewat telefon dengan emosi yang menumpuk di ubun-ubun.

Sudah sekitar 2 jam lamanya ruka menunggu ruangannya selesai di bersihkan, kantor juga sudah mulai rame dan beraktivitas seperti biasa.

"Apa cuma saya yang sengsara hari ini?" Ruka melihat pergelangan tangannya, ternyata sudah jam 8 karena ruka tadi
berangkat sekitar jam setengah enam. Dan ruka masih melihat karyawannya yang baru datang.

"Berdiri di hadapan saya sekarang juga." Ucap ruka tegas nan berwibawa, membuat karyawan yang sudah sangat telat berjalan menunduk ke arah ruka.

"Tidak perlu basa-basi, karena kalian sendiri yang membuat diri kalian di zona ini. Saya akan memotong gaji kalian 20% dari gaji awal."

"Silahkan bubar dan tidak ada protes sama sekali, karena saya tau kalian sering telat dikala saya tidak ada." Timpal ruka kembali lalu berdiri mengancing jasnya dan pergi.

Semuanya tampak keringat dingin mengetahui gaji mereka di potong 20% hal itu membuat ruka tersenyum puas.

"Pak Bos ganteng tapi hatinya miskin ya, sudah tahu gue lagi kumpuli duit buat datang ke konser NCT." ucap salah satu di antara mereka.

"Memang Pak Bos tahu lo lagi nabung?" Tanya salah satu di antara mereka.

"Ya enggak sih ehehe."

Lantas semuanya menyoraki orang itu.

🦋🦋🦋

Ruka memasuki ruangannya yang sudah bersih dan duduk di kursi kebesarannya, baru beberapa menit ruka beristirahat menutup matanya, pintu terbuka dan memperlihatkan Asa yang memakai baju yang sama sekali tidak matching. Tas ungu, high heels pink dan dress belang-belang, dan rambutnya yang di curly.

Ruka duduk dengan memperlihatkan kesombongannya.

"Mau apa." Suara ruka yang serak memasuki gendang telinga Asa membuat rahim Asa hangat.

Asa jalan mendekat ke arah ruka dan duduk di pangkuan ruka begitu saja, tidak cukup dari itu Asa juga langsung mencium bibir ruka dan sedikit melumatnya.

CEKREK!! 💥

Destiny (BXG) (Ruyeon) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang