ʚɞ9

4 1 0
                                    

Pagi yang indah di hari Jum'at, dunia di selimut dengan indahnya terik cahaya matahari di pagi hari. Mendengar alarm berbunyi Lania terbangun dari tidurnya. Tetapi ia tidak langsung bergegas, ia masih duduk termenung sejenak untuk mengumpulkan nyawa dia yang masih belum sadar sepenuhnya. Setelah ritual itu, Lania pun bergegas bersiap siap kebawah untuk sarapan bersama keluarga nya.

"pagi ayah dan pagi ibu" ucap Lania.

"sini duduk, segera makan nanti kamu telat seperti kemarin" ucap Maria.

"siap. oh iya ayah, aku beneran bawa motor sendiri kan hari ini?" tanya Lania.

Hanya di jawab oleh anggukan kepala Wandijaya.

Setelah sarapan Lania pun segera pamit kepada Maria dan di ikutin dengan Wandijaya yang juga berpamitan untuk berangkat kerja.

Lania pun segera mengeluarkan sepeda motor nya, jujur ia kali pertama mengendarai motor sendirian. Karena ia terbiasa menggunakan motor dengan sang ayah. Terakhir kali ia mengendarai motor saat dia sedang di ajarain sang ayah cara mengendarai motor. Jadi Lania cukup takut untuk membawanya ke jalan besar.

Di perjalanan Lania menyadari bahwa ia mengendarai motor nya sangat lambat, seperti siput 🐌. Akhirnya ia mencoba menaikkan gas nya agar dia tidak telat masuk sekolah seperti hari pertama nya.

Sesampainya di sekolah Lania segera memarkirkan kendaraan roda dua itu dan segera menuju ke kelas nya. Di perjalanan Lania tak sengaja bertemu dengan circle cowo yang di bilang teman temannya circle cowo ternakal. Lania dan mereka tak sengaja melakukan eye contact, dan Lania hanya memberikan senyuman ramah lalu segera menuju ke kelasnya.

Pov Lania.

"bukannya mereka suka telat ya? tapi kenapa jam segini mereka udah datang" ucap Lania pelan.

" jalannya bisa cepat dikit ga sih" ucap cowo di belakang Lania.

Reflek Lania berhenti dan menoleh ke belakang dengan raut wajah tak enak. Lania tak salah lihat kan, cowo yang ada di belakang Lania ini adalah sekelompok cowo ternakal itu. Sebelum Lania membuka suara salah satu dari mereka membuka pembicaraan.

"kenapa lo"

"ishhh dosa apa yang aku buat sampai sampai pagi ini harus berhadapan sama cowo cowo ngeselin ini sih" ujar Lania dalam hati.

Yaa mereka yaitu circle cowo nakal yang ada di sekolah ini. Pagi yang begitu sial bagi Lania.

"kan masih bisa lewat jalan lain yah, tuh jalan masih luas ga cuma di sini aja" ujar Lania sedikit ngegas.

"lo lambat" ejek Dion lalu meninggalkan temannya dan Lania begitu saja. Ya si cowo paling ngeselin sedunia bagi Lania.

"apaan sih gajelas" ujar Lania sewot.

"sabar ya neng cantik, aa Dion emang agak agak otak nya" ucap salah satu temannya yang bernama Hakim.

"e-eh iya" jawab Lania dengan senyuman paksa.

"btw sambil jalan ke kelas masing-masing gimana kalo kita kenalan dulu ya gak guys" ucap Hakim, Lania hanya membalas dengan senyuman.

" kenalin gw Hakim, ini Haekal dan tuh yang diem aja dari tadi namanya Prayoga" lanjut Hakim.

"o-oh iya salam kenal semuanya" ujar Lania.

"btw lo kenal Dion?" tanya Haekal.

"soalnya kita baru pertama kali ngeliat dan ngedenger Dion memulai obrolan ke cewe" sambung Haekal.

"h-hah ngga, aku ga kenal. cuma ga sengaja ketemu aja kemarin dan aku juga pernah minta tolong kemarin, karena itu waktu di kantin aku sempet nyamperin tempat duduk kalian dan itu untuk berterimakasih aja ke si Dion' itu" ujar Lania.

"btw kita kakel ya, di biasakan manggil nama dengan sopan" ujar Prayoga akhirnya membuka suara.

"e-eh iya maaf kak"

"emm btw aku boleh nanya ga" ujar Lania.

"sok atuh" jawab Hakim.

"tumben banget kalian ga telat, secara ga langsung kemarin aku denger denger kalian suka telat" ujar Lania.

"gatau tuh Dion tumben banget ngajak kita berangkat pagi" jawab Haekal dan di jawab  oleh Lania dengan anggukan sok mengerti.

"yaudah kalau gitu aku duluan ya kak, dah kak yoga" ucap Lania tersenyum ramah lalu meninggalkan mereka.

"hem" ujar Prayoga dengan senyum kecil.

"naksir lo Yog? " tanya Haekal yang tak sengaja melihat senyuman yang terpampang jelas di muka Prayoga.

Prayoga hanya mengedikkan bahu nya.

"dih, udah fiks lo suka tuh. jarang banget lo senyum ke cewe" ujar Haekal.

"hah emang iya, tumben lo Yog" ujar Hakim tak yakin.

"dah yok buru ke kelas, ntar gw telat" ucap Yoga mengalihkan pembicaraan.


KALAU GAK NYAMBUNG KOMEN AJA YAH AGAR BISA DI PERBAIKI OLEH AUTHOR TERIMAKASIH

HAPPY READING

Falling in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang