ʚɞ11

5 1 0
                                    

Disisi lain di tempat Lania dkk. Lania merasa kuping ia terasa panas. Lania hanya mengelus telinga nya sebentar lalu lanjut mengobrol.

"ck aduh kayanya ada yang ngomongin aku nih" ujarnya.

"hah kenapa emang?" tanya Rina.

"panas banget kuping aku, kaya lagi diomongin" ujar Lania curiga.

"ck, perasaan lo aja kali itu" ujar Ziza.

"bener, udah lanjut aja ntar keburu masuk" jawab Dea.

Saat bel masuk berbunyi Lania dkk pun menuju ke kelasnya. Saat sampai di kelas, ternyata kelas Lania kedatangan empat kakak kelas yang sedang ingin menawarkan ekstrakurikuler permainan bola basket. Disana Lania tak sengaja melihat salah satu di antara mereka ada Prayoga di depan.

"assalamualaikum adik' tercinta, disini kita mau buka pendaftaran untuk peserta baru pemain bola basket" ujar salah satu dari mereka.

"apakah ada yang berkenan adik'?" lanjutnya.

"mungkin yang tertarik untuk ikut bisa langsung tuliskan nama dan kelas kalian, dan buat yang masih ragu kalian bisa hubungin nomor yang sudah tercatat di papan tulis ini saat kalian sudah yakin untuk mengikuti ekstrakulikuler ini" ujar salah satu dari mereka.

Lania hobi sekali bermain bola basket, ia sangat ingin ikut ekstrakurikuler tersebut tetapi ia malu, malu untuk bertemu Prayoga entah mengapa.

"lo ikut ga Lan? gw sih ikut ya biar bisa cuci mata" ujar Ziza.

"sebenernya mau banget, tapi malu" ujar Lania.

"udah gapapa, kan ada Ziza bisa bareng nanti kalian" jawab Dea.

"bener tuh, yok maju Lan kita daftar bareng" ajak Ziza.

Akhirnya mereka pun maju untuk mendaftarkan diri mereka masing-masing. Kebetulan sekali, Prayoga yang memegang buku data pendaftaran untuk siswa-siswi yang ingin masuk ke ektra permainan bola basket ini. Lania malu, entah mengapa jantungnya berdetak kencang saat berhadapan dekat dengan Prayoga.

"mau daftar?" tanya Prayoga.

"e-eh iya kak" ujar Lania terbata bata.

Setelah menuliskan nama, kelasnya dan nomor telepon nya Lania tak langsung menuju ke bangkunya, ia malah menatap Prayoga seakan-akan ingin menanyakan sesuatu tetapi niatan itu ia urungkan lalu Lania lanjut menuju ke tempat duduknya. Hal itu pun di sadari oleh Prayoga yang juga menaikkan satu alisnya bingung dengan Lania.

"gimana udah?" tanya Dea

Lania hanya menjawab dengan anggukan.

"lo bisa main basket?" tanya Dea.

"gatau sih, tapi aku hobi aja main basket" jawab Lania.

"okey, sebelumnya gw akan menginformasikan bahwa yang sudah mendaftar, besok kita mulai latihan ya" ujar salah satu dari kakel yang juga ia menyenggol lengan Prayoga seperti mengkode untuk berbicara selanjutnya.

Prayoga yang tersadar itupun langsung angkat bicara.

"latihan nya 2 hari" katanya.

"hari apa aja kak kalau boleh tau" tanya Lania sambil mengangkat tangan kanannya.

"sabtu dan rabu" jawab Prayoga.

Jawaban itu hanya di angguki oleh semua murid yang ada di kelas X IPS 6.

Setelah itu mereka pun segera pamit untuk meninggal kan kelas Lania.

Lania ngerasa ada yang sedang menatapnya saat itu juga. Dengan rasa penasarannya Lania segera melihat ke arah kakel tadi yang sedang keluar dari kelasnya dan disana terlihat Prayoga sedang menatapnya. Saat Prayoga sadar telah di tatap balik oleh Lania ia segera mengalihkan pandangannya.

"fuck, malu banget gw" ujar Yoga merasa malu karena keciduk oleh Lania.

"ga biasa lo yog kayak gini" ujarnya sendiri.

Setelah itu kelas Lania kembali sunyi dan melanjutkan pelajaran sampai jam terakhir selesai.

Falling in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang