Bel pulang pun berbunyi tetapi Lania, Ziza, Dea, dan Rina tak langsung pulang. Mereka masih menetap di kelas karena masih ada yang mereka obrolin.
"Ziza berarti kita besok latihannya?" tanya Lania.
"iya, kenapa mau bareng gw?" tanya Ziza.
"mauuu, malu banget kalo dateng sendirian" seru Lania.
"btw, aku baru tau kalo kak yoga ikut basket" lanjut Lania.
"dia kapten basket malah" saut Rina.
"ohh iya kah" jawab Lania dengan menggunakan kepala paham.
"berarti dia juga populer dong ya? maksudnya teman teman nya populer karena nakal berarti dia populer karena pinter main basket?" tanya Lania kepo.
"sebenernya geng mereka tuh pemain basket semua kecuali si Dion itu" ujar Dea.
"ohhh gituu" jawab nya tersenyum.
"kenapa? lo suka sama ka yoga? atau Dion?" tanya Dea.
"h-hah engga, engga dua-duanya " jawab Lania panik sambil menggelengkan kepalanya.
"jujur deh lan, cerita cerita sama kita kaya sama siapa aja" Ujar Rina.
"iya, nanti kalo waktunya udah pas aku cerita deh ke kalian" ujar Lania.
"yaudah yok kita pulang, btw rumah kalian dimana? siapa tau kita se arah" tanya Lania.
"kita satu komplek sebenernya lan, di perumahan mutiara tau gak?" jelas Dea.
"lohh aku juga tinggal di sana, kok bisa pas banget ya" ujar Lania kaget.
"hah beneran?"
"iyaa, kalo gitu kita bisa sering sering pulang bareng dong, juga bisa sering sering main ke rumah kalian hehe" seru Lania.
"wahh bisa gini ya, lama lama gw namain kita ini geng mutiara HAHAHA" ujar Rina.
"boleh juga tuh HAHAHA" saut Dea.
"yaudah yok pulang" ajak Ziza.
Di parkiran Lania merasa kesusahan mengeluarkan sepeda motor nya, karena dia baru pertamakali parkir di area sekolahnya dan parkirnya kebetulan masih ramai jadi ia merasa kesusahan.
"bisa ga lan?" tanya Ziza.
"duh ga bisa, mana sih kang parkir nya" ujar Lania kesal.
Tiba tiba salah satu cowo menghampiri tempat Lania dkk.
"Lania?" ujar cowo itu.
"ehh ka yoga, iya kenapa?" tanya Lania bingung tetapi wajah Lania berubah drastis saat melihat satu cowo lagi datang menghampiri mereka, ya dia Dion.
"buruan elah" ujarnya ke Yoga sambil mengambil helm yang terletak di atas sepedanya.
"ntar" ujar yoga ke dion.
Lania yang disana masih kepo dengan niat Prayoga memanggil namanya tadi, jadi ia menggoyangkan lengan Prayoga lalu bertanya.
"kenapa kak tadi manggil aku" tanya Lania sopan.
Belum sempat menjawab, Rina lebih dulu berbicara memanggil nama Lania.
"oy lan buruan, bisa ga ngeluarin nya" katanya.
"eh iya bentar" jawab Lania.
"sini gw bantu" tawar Dion dan Yoga.
Lania di buat kaget, karena dua cowo yang ada di depannya ini Dion dan Prayoga sama sama mengatakannya secara bersamaan.
"eh" ujar Lania bingung.
Tanpa babibu takut keduluan Dion, akhirnya Prayoga langsung meminta kunci motor Lania dan segera membantu mengeluarkan motor Lania dari parkiran.
"naik" ujar Yoga.
"h-hah"
"buru"
Lania pun menaikinya, ya Prayoga adalah lelaki yang sangat baik yang pernah Lania temui. Tiba tiba saja Lania di bonceng dan di antar ke depan gerbang parkiran yang bertujuan agar Lania langsung membawa motornya itu.
Setelah Mereka berdua berhenti di depan gerbang parkiran, Yoga pun segera turun dan berjalan berniat meninggalkan Lania untuk kembali ke dalam parkiran bertujuan mengambil motor Yoga yang masih ada di dalam. Tetapi Lania segera menahan lengan Prayoga.
"eh bentar kak" ujarnya.
"kenapa?" tanya Prayoga.
"ma-makasih yaa" ujarnya sambil tersenyum ramah hampir tak terlihat bola matanya.
Prayoga reflek ikut tersenyum kepada Lania dan hanya berdehem dan mengacungkan jari jempolnya sambil tersenyum tulus juga. Lania kaget melihat itu dan juga jantungnya berdebar kencang entah mengapa. Tak mau membuat teman temannya menunggu lama, akhirnya Lania pamit kepada Prayoga.
"yaudh duluan ya kak, oh iya btw latihan nya jam berapa ya besok?" tanya Lania sebelum pergi.
"nanti di kasih daftar jadwal nya di grup ekstrakurikuler basket" jawab Prayoga.
"ohh okey"
"udah masuk?" tanya Prayoga.
"apanya?" bingung Lania.
"grup nya"
"o-oh belum, tapi nanti bisa minta link nya ke Ziza kok" jawab Lania.
"bagi" ujar Yoga singkat, saking singkatnya membuat Lania tak faham apa yang sedang ia bahas.
"hah, kak maaf banget tapi kalau ka yoga ngomong lanjutin aja jangan setengah-setengah" ujar Lania.
"cepet kak, aku di tunggu temen temen nih " ujar Lania ia menoleh ke belakang ke arah teman temannya.
"sorry, bagi nomor lo" lanjut Prayoga.
"buat apa"
"gw masukin ke grup sekarang" bohong Yoga, sebenarnya ga bohong juga sih tapi niat nya sebenarnya bukan itu. taulah ya kalian...
"o-oh boleh, tp sebenernya aku bisa minta tolong ke Ziza"
"ga perlu"
Tak mau kelamaan di sana akhirnya Lania segera memberikan nomor telepon nya kepada Prayoga.
"thanks" ujar Prayoga.
"yaudah kak duluan yah" pamit Lania.
KAMU SEDANG MEMBACA
Falling in Love
Teen Fiction⚠️⚠️⚠️ DILARANG PLAGIAT‼️‼️ CERITA INI FULL KARANGAN SAYA SENDIRI‼️‼️ Ternyata benar kata orang orang, masa yang paling seru dan menyenangkan itu di masa masa SMA. Dimana banyak suka duka dan kenangan yang tak bisa di lupakan, salah satunya adalah K...