ʚɞ10

5 1 0
                                    

Saat menuju ke kelas Lania merasakan hal yang tak biasa ia rasakan. Ntah mengapa setelah kejadian barusan Lania merasa ada yang tak beres dengan dirinya, dia ntah mengapa senyum senyum sendiri setelah meninggalkan dan berpamitan kepada Prayoga tadi. Apakah Lania suka dengannya? atau jatuh cinta pada pandangan pertama?.

Di depan kelas ada Dea yang menyadari keberadaan Lania, Dea juga menyadari Lania yang sedang senyum senyum sendiri, 'aneh' pikir Dea, lalu ia segera menyapa Lania.

"morning Lan" sapa Dea.

"eh morning Deak, yuk masuk" ajak Laniam

"bentar, btw gw mau nanya nih" ujar Dea.

"boleh, tapi kita masuk ke kelas dulu jangan di depan pintu gini" ujar Lania.

"oke oke"

Setelah mereka duduk Dea pun melanjutkan pertanyaan nya.

"kenapa lo? kok senyum' sendiri pagi pagi? aneh" ujar Dea.

"h-hah ngga kok, siapa yang senyum' sendiri? aku?" tanya Lania.

"ya iyalah siapa lagi, gw nanya ke lo ya berarti pertanyaan nya buat lo dong" ujar Dea sedikit kesal.

"emm ngga, gapapa. tadi ada kucing makan cicak makanya aku senyum' nahan ketawa tadi" ujar Lania bohong.

"ck, ga percaya gw" ujar Dea.

"dih bener nih"

Obrolan mereka pun berakhir dikarenakan pelajaran sudah di mulai dan guru sudah memasuki kelas mereka.

"Assalamualaikum anak', hari ini kita akan mempelajari tentang..." ujar sang guru.



Pembelajaran pun sudah selesai, Lania dkk pun segera menuju ke kantin dikarenakan mereka lemas tak sarapan tadi pagi, kecuali Lania. Lania masih kenyang karena tadi ia sudah sarapan pagi, jadi Lania hanya memesan makanan ringan saja.

"fak kata gw teh, laper banget euy" ujar Ziza kelaparan.

" iya nih sama, untung aja kita langsung dapet tempat duduk bisa langsung pesen kan kalo gitu" ujar Rina.

"yaudah kali ini gw aja yang pesenin, kalian mau pesen apa aja?" ujar Dea.

"kita nasgor ya yang pedes, sama es teh" ujar Ziza dan Rina.

"emm ada apa aja selain makanan berat?" tanya Lania.

"ada cilok, cimol, gorengan, dll" jawab Dea.

"emm cilok aja deh satu porsi, yang pedes juga ya" ujar Lania.

Dea hanya mengangguk mengerti.

"btw minum nya gw samain aja ya Lan" ujar Dea.

Lania hanya menjawab dengan anggukan singkat dan senyuman ramah.

Tak lama kemudian, Lania dkk melihat ke arah siswa siswi yang sedang heboh dengan kedatangan circle bad boys di sekolah Lania. Lania hanya terheran melihatnya tetapi rasa itu teralihkan setelah ia tak sengaja melakukan eye contact dengan Prayoga. Lania hanya tersenyum lalu memalingkan wajahnya.

Di satu sisi, bad boys yang di kerumunin oleh para cewe' di sekolah itu sedikit merasa sesak tak nyaman. Dion berdecak dan menoleh ke arah lain yang dimana ia tak sengaja melihat wanita lambat yang ia temui tadi pagi, Lania namanya. Dion tersadar Lania tersenyum setelah melihat ke arah circle nya itu dan ia memastikan siapa yang sedang Lania senyumin, dan ternyata Prayoga lah orangnya.

"ck" Dion berdecak, entah mengapa ia merasa tak nyaman.

Setelah melewati perjalanan sulit, akhirnya mereka pun bisa mendapatkan tempat duduk.

"akhh akhirnya bisa duduk juga, pegel banget gw" ujar Hakim.

"udah lah Kim, pesenin kita makan dulu lah" ujar Haekal kepada Hakim.

"dih siape lo nyuruh' gue, kaga mau gue" ujar Hakim kesal.

"ck buruan, gue traktir" ujar Dion.

Terpaksa Hakim memesankan teman temannya makanan. Walaupun sedikit kesal tetapi Hakim senang, karena kapan lagi kan di traktir oleh Dion.

Tak lama akhirnya Hakim pun datang membawa pesanannya itu.

"wahh tengkyu yak" ujar Haekal.

*tengkyu : sengaja penulisannya gitu karena biar terkesan alay.

"gausah sok inggrisan lo" ujar Hakim kesal.

"udah makan aja kalian berdua, gausah ribut" lerai Yoga.

"btw gw mau nanya" Dion yang tiba tiba saja memulai pembicaraan, reflek mereka fokus ke arah Dion.

"kenapa" tanya Yoga.

"ga jadi" tetapi Dion mengurungkan niat nya untuk bertanya.

"ck kebiasaan elah, bikin orang penasaran aja sumpah" ucap Haekal kesal.

"tau nih Yon, lo kalo mau ngomong yang bener jangan di singkat' atau malah jangan sampe kaga jadi tuh kalimatnya" tambahan dari Hakim.

"ga penting juga" jelas Dion.

"ya kalo ga penting ngapain bilang lo mau nanya brengsek " ujar Hakim kesal atas sifat Dion yang terlalu dingin.

Dion hanya menatap tajam Hakim.

"udah udah, emang lo mau nanyain apaan Yon kek serius gitu" ujar Yoga ke Dion.

"ga, cuman Lo ada hubungan sama cewek lambat tadi pagi?" tanya Dion penasaran.

"what the- sejak kapan Dion penasaran tentang cewe bro" ujar Hakim sambil menyenggol lengan Haekal yang sedang minum.

"babi, gw hampir kesedak bangsat" ujar Haekal.

Prayoga hanya menaikkan satu alisnya kebingungan.

"btw bener kata Hakim, lo kenapa Yon tumben banget" ujar Haekal.

"nanya" jawab Dion singkat lalu menoleh ke arah Prayoga.

" ga ada hubungan apa' gw sama dia, kenapa Yon?" jelas Yoga.

"ga, gw ga sengaja liat aja tadi" jawab Dion singkat.

"hah ga sengaja liat ape yon, kalo ngomong jan setengah' elah" ujar Hakim.

"dia senyum ke lo" jawab Dion singkat lalu menoleh ke arah Prayoga.

"ohh barusan, gatau gw juga kaget liat dia tiba' senyumin gw" jelas Yoga.

Dion hanya menjawab dengan anggukan kecil.

"kenapa?" tanya Yoga.

"ga"

Haekal dan Hakim pun terheran-heran melihat Dion yang sedikit berubah dan menjadi aneh.


KALAU GAK NYAMBUNG KOMEN AJA YAH AGAR BISA DI PERBAIKI OLEH AUTHOR TERIMAKASIH

HAPPY READING

Falling in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang