Diparkiran.
Dion yang sedang berdecak tak sabar menunggu Prayoga yang lama mengantar gadis asing itu. Setelah sekitar kurang lebih 10 menit an akhirnya Prayoga kembali ke parkiran.
"lama amat lo" ujar Dion kesal yang tak di hiraukan oleh Prayoga.
"cewe lo?" tanya Dion sambil memasang helm.
"bukan, calon" ujar Prayoga.
"tumben" jawabnya heran.
Prayoga hanya mengedikkan bahu nya lalu segera mengegas motor nya meninggalkan Dion. Tak mau kalah Dion menyusulnya dengan sangat mengebut.
Seperti biasa, Dion jarang sekali langsung pulang ke rumahnya. Dia selalu mampir ke cafe nya untuk beristirahat. Tak hanya Dion, tapi teman temannya juga ikut menyusul ngumpul di cafenya kecuali Prayoga.
"mana Yoga" tanya Haekal.
Dion yang sedang merokok lalu mendapat pertanyaan itu langsung mengedikkan bahu tak tahu, Haekal mengangguk paham.
"pulang dulu tuh pasti, kayak ga tau Yoga ae lo Kal" saut Hakim yang telah mengambil minumannya.
"lo kenal gak?" tanya Dion tiba tiba yang tak dimengerti oleh teman' nya.
"hah, siapa? siapa yang kenal siapa?" tanya Hakim bingung.
"kalian" jawabanya singkat.
"kenal siapa si yon, lanjutin kalo ngomong jangan separuh-separuh" ujar Haekal.
"cewe tadi, yang sama Prayoga"
"ohh kenal, kenapa? lo suka juga?" tanya Haekal.
"juga?" tanyanya tak paham.
"kagaa, kita ngira Prayoga suka sama tuh cewe soalnya jarang banget dia perhatian kayak gitu ya gak Kim" ujar Haekal sambil bertanya kepada Hakim yang sedang menikmati kopi nya.
"bener, tadi pagi juga tingkah nya aneh banget senyum senyum sendiri setelah di 'goodbye' in sama tuh cewe" ujar Hakim.
Dion hanya mengangguk paham sambil menikmati kopi nya.
"kenapa Yon?" tanya Haekal lagi.
"ngga"
"denger denger dia anak baru dari sekolah kenangan indah, terus bokapnya CEO Restoran terbesar yang terkenal itu di Jakarta" ujar Hakim.
"keren bejirr, udah cantik, ramah, imut, kaya, apa yang kurang dari dia kalo di lihat dari luar nya" ujar Haekal.
"siapa sih namanya lupa gue" lanjut Haekal.
"Lania kalo ga salah" jawab Hakim.
Dion hanya menyimak obrolan mereka dan tak peduli tentang latar belakang cewek tersebut. Dion lega akhirnya sahabatnya itu bisa menemukan wanita yang bisa membuanya tersenyum.
Karena jarang sekali sahabat nya itu peduli dengan wanita setelah ia di khianati oleh mantannya itu. Tapi, Dion masih bertanya-tanya mengapa sahabatnya itu bisa menyukai cewe lambat itu, apa yang spesial darinya.
Dion dkk pun melanjutkan aktivitas mengobrol nya dengan santai menikmati seduhan kopi nya dan aroma vape bercampur dengan rokok yang mereka hisap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Falling in Love
Teen Fiction⚠️⚠️⚠️ DILARANG PLAGIAT‼️‼️ CERITA INI FULL KARANGAN SAYA SENDIRI‼️‼️ Ternyata benar kata orang orang, masa yang paling seru dan menyenangkan itu di masa masa SMA. Dimana banyak suka duka dan kenangan yang tak bisa di lupakan, salah satunya adalah K...