ʚɞ13

4 1 0
                                    




"lama amat elah, ngobrolin apasih kok kayak nahan salting gitu muka Lo" ejek Rina.

"ehh maaf banget ya semua, tadi sekalian nanyain jadwal latihan basket ke ka Yoga" jelas Lania.

"iya santai aja elah, tuh Rina aja yang bercanda niat godain lo tadi" ujar Ziza.

"tapi tumben banget ga sih Yoga kaya gitu" ujar Rina.

"iya lagi, selama ini dia hampir ga pernah ngobrol sama cewe kalo ga penting apalagi bonceng cewe" ujar Ziza setengah menggoda Lania.

"gw juga ngerasa gitu" saut Dea.

"suka kali kak Yoga ke lo lan" ujar Rina.

"ih sembarangan kalo ngomong kalian, bisa aja karena dia kasihan ngeliat aku kesusahan tadi.." ujar Lania tak mau ke pd an.

"jujur, Lo suka kan sama ka Yoga?" tanya Dea penasaran.

Lania bingung, ia tak tahu harus menjawab apa.

"gatau, tapi entah kenapa tadi pagi waktu ketemu sama dia aku ngerasa kaya berdebar gitu" jekas Lania.

"fiks lo suka sama dia, siapa tahu dengan kelakuan dia kaya gitu itu pertanda bahwa dia juga suka sama lo lan" jawab Dea.

"udah deh yuk pulang" Lania tak mau membahas nya terlalu panjang, ia takut firasat teman temannya ini tak benar benar terjadi nanti. Lania tak mau berharap.

"sebelum kita pulang ke rumah gimana kalo kita nongkrong ke warkop Pak Irwan dulu, sambil ngelanjutin obrolan kita ini" ujar Ziza.

"boleh, kepo ni gw tentang mereka berdua" jawab Rina.

"tanya dulu ke Lanianya mau ga dia" jawab Dea.

Mereka semua menoleh ke arah Lania.

"emh yaudah deh tapi jangan sampai kemaleman ya, ntar aku di cariin" ujar Lania.

Tak lama akhirnya mereka pun sampai di warkop Pak Irwan. Mereka segera memarkirkan motor nya masing masing. Setelah itu mereka segera duduk dan hanya memesan minuman.

"yok lanjut, sampai mana tadi kita" ujar Rina.

"oh iya asal lo tau lan, ka Yoga jarang banget ngobrol ataupun berdua kaya lo tadi selama sekolah di sini" jelas Ziza.

"iya, sekalipun dia ngobrol sama cewe ya pasti saat dia latihan atau berunding sesuatu" Ujar Dea.

"fiks dia suka sama lo" ujar Rina.

"ga guys, aku gamau berfikiran kesitu dulu itu terlalu jauh dan ga mungkin bagi aku" jawab Lania.

"tapi tadi gw liat Dion juga ada di sana ya ga sih?" tanya Ziza.

"iya, mereka nawarin buat bantuin aku tapi kak Yoga cepet banget langsung naikin motor ku dan bantu ngeluarin " jelas Lania.

"wahh, jangan sampai mereka berdua suka sama lo sih bisa bisa perang nanti" ujar Dea.

"hah maksudnya "

"ya secara mereka kan sahabat yang cukup lama ya, dari SD sampai SMA ini jadi takutnya hanya gara gara cewe mereka bertengkar besar dan yang jadi korban hubungan persahabatan mereka yang cukup lama" jelas Dea.

"tapi ga mungkin mereka suka sama aku, aku hanya anak baru yang baru kenal sama mereka,  ga mungkin secepat itu orang jatuh hati" ujar Lania.

Mereka mengangguk setuju.

"mungkin cuma aku yang gampang suka sama orang hehe" lanjut Lania.

"HAHAHA sama kaya gw, berarti lo suka sama ka Yoga kan sekarang " ujar Ziza.

Lania hanya mengangguk ragu. Ziza, Rina, dan Dea pun sudah menebak itu karena dari sifat Lania yang tiba-tiba senyum' sendiri dari tadi.

"dia masuk tipe aku sebenernya tapi cuek banget" ujar Lania.

"ga terlalu, mungkin karena dia jarang ngobrol sama cewe jadinya dia agak kaku dan bingung mau mulai pembicaraan dari mana" tebak Dea.

"hem bisa jadi"

"tapi jangan ada yang cepu ya tentang ini, aku gamau ada yang salah paham nantinya" ujar Lania.

"amann" ujar mereka.

"btw lo tau ga lan, mereka juga satu komplek sama kita sebenarnya" ujar Dea.

"hah beneran?" ujar Ziza dan Rina tak percaya.

"loh kalian belum tau?" tanya Dea yang di jawab oleh gelengan kepala.

"jadi mereka juga satu komplek? kok ga pernah kelihatan sih" tanya Lania.

"emang jarang pulang ke rumah mereka, pulang nya selalu malem. biasa mereka mampir ke cafe nya Dion ngobrol sampai malem" jelas Dea.

"jadi selama ini lo sebenarnya tau banyak tentang mereka De?" tanya Ziza.

"ga juga, cuma sebagian aja secara gw kan saudara nya Dion dan sampingan juga rumah kita jadi ya gitu tau dikit tentang dia" jelas Dea.

"terus kalo ka Yoga?" tanya Lania penasaran.

"kalo yoga paling lambat pulang sekolah si setahu gw sore ya jam lima sore gitu" jawab Dea.

Lania mengangguk lega, syukurnya dia tak salah mengagumi seseorang.

"hem jadi rumah kita semua berdekatan" ujar Lania dengan menggunakan kepala.

"rumah gw sama geng Dion ga jauh' banget sebenarnya" ujar Dea.

" lah ga jauh dari kita berdua juga dong" kaget Rina dan Ziza.

"jadi penasaran, apakah rumah kita juga saling berdekatan?" ujar Lania.

"yaudah pulang sekarang, penasaran banget sama rumah kalian" lanjut Lania.

AGAK BELIBET YA HEHE

Falling in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang