ʚɞ15

3 1 0
                                    

Di sisi lain.

Setelah 20 menit perjalanan pulang, mereka telah sampai di komplek meraka yaitu Perumahan Mutiara. Dea memimpin jalan dan juga memperkenalkan satu satu rumah yang telah mereka bahas di warkop Pak Irwan tadi. Lania di buat kaget, ternyata rumah mereka semua bersejajar dan saling berhadapan tetapi tak ada satupun yang mengetahui akan hal itu? Dea berhenti tepat di depan rumah nya, dan diikuti oleh yang lainnya.

"hah berarti selama ini rumah kalian semua sedekat ini? kok bisa ga ada yang tau sih kalau geng nakal itu juga tinggal di sini" ujar Lania penasaran.

"mungkin karena gue juga baru pindah rumah kali ya jadi baru tau, entah Ziza nih kenapa baru tau padahal dia udah lama tinggal di sini" ujar Rina.

"gue mah jarang keluar rumah, karena dulu kan gue gada temen satu pun" jawab Ziza.

"akhirnya gue kenal Dea dan ya gini deh sekarang " lanjut Ziza.

"ohh pantesan, jadi selama ini kita tetanggaan ya" ujar Lania masih tak percaya.

"bener, rumah Prayoga tuh persis di depan rumah lo Lan" ujar Dea.

"h-hah sumpah? pantes tadi pagi aku ga sengaja liat di spion muncul cowo SMA yang ga asing bagi aku dari rumah itu" ujar Lania kaget.

"ternyata itu kak Yoga toh" lanjut Lania.

Setelah mereka lega dengan rasa terkejutnya itu, mereka pun segera menuju ke rumah masing-masing agar tak kemalaman.

Di sisi lain, di cafe Dion.

Tak terasa hari pun sudah gelap. Hakim dan Haekal pamit untuk pulang ke rumah masing-masing.

Hari ini mungkin Dion tak akan pulang ke rumahnya, ia akan menginap di cafe nya seharian.

"udah malem ae ni, kaga kerasa gue" Ujar Hakim.

"ah gue pulang lah udah malem nih, dicariin pasti gue" ujar Haekal.

"cupu" ejek Dion singkat.

"ya gimana ya" ujar Haekal pasrah.

" yaudah, duluan Yon ntar kalo ada apa apa kabarin" pamit Haekal.

"lo kaga pulang kim" lanjut nya.

"pulang lah, ngapain juga gue lama lama disini" ujarnya.

"btw lo nginep yon?" tanya Hakim.

"hem"

"kenapa? ada masalah? "

"pengen aja"

"yaudah, kita duluan kalo gitu"

"besok sore latihan bareng Kal jangan ninggalin gue lagi kayak waktu itu" ujar Hakim ke Haekal.

"HAHAHA lagian lo lama amat yaudah kita tinggal ae" ejek Haekal.

"besok gue ke rumah lo duluan Kal biar kaga ditinggal lagi gue"

"berisik" ujar Dion yang malas mendengarkan perdebatan tak bermanfaat itu.

"yaudah duluan yak bro" ujar mereka berdua dengan berjabatan tangan ala persahabatan mereka.

"tiati"

Falling in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang