Bab 4

503 44 1
                                    


*

Pharita merasa bosan hanya bersantai saja di rumah. Akhirnya ia memutuskan untuk pergi ke taman deket komplek

"Manggg!!" Teriak Pharita sambil berlari mengejar abang² siomay

"Huhhh hahhhh" Pharita memegang lututnya yang hampir lepas karena mengejar mamang siomay

"Si O May nya satu porsi" Pharita yang sudah tidak sanggup mengatakan apapun memilih untuk duduk di bangku dekat pak lek siomay

"Di panggilin dari tadi juga mang" Pharita kesal

"Hehe maap neng, ga denger mamang nya teh"

Siomay Pharita pun sudah jadi dan Pharita segera membayarnya

Pak lek siomay pun memutuskan untuk berkeliling lagi dan kini hanya tinggal Pharita sendirian. Taman ini bisa di bilang cukup sepi si, apalagi kalau sudah sore menjelang malam begini

Tiba² ada suara yang mengusik ketenangan Pharita yang saat ini tengah memakan siomay nya

"Gw masih cinta sama lu, kenapa lu giniin gw?"

"Sadar! gw udah ga ada rasa, mending lu pergi deh" Perempuan itu mendorong seseorang untuk menjauh darinya

Pharita tidak bisa melihat jelas wajah keduanya karena terhalang pohon, Pharita hanya bisa mendengar suara dan pundak sang gadis

"Gw mohon jangan kaya gini, gw masih cinta sama lu, selamanya hati ini cuman buat lu" Suara pria itu menjadi parau, seperti akan menangis?

"Hadeuh, bocah sekarang tau nya cinta aja, padahal cinta bukan segalanya" Ucap Pharita

Aelah mprit, kaya lu ga ugal² an mencintai Kukang aja

"Ruka!! gw udah ga cinta sama lu, jadi lu jatuhin gw, lu inget gak si kalo lu udah nikah?" Gadis itu menghempaskan tangan Ruka

Deggg!!! Ruka? Pharita perlahan mendekati mereka dan bersembunyi di sisi lain pohon besar itu dan menguping pembicaraan mereka. Jujur saja hatinya sangat sakit tapi mau bagaimana lagi? Ruka hanya mencintai wanita itu, hanya wanita itu yang Ruka inginkan, hanya wanita itu yang dapat membuat Ruka benar² merasa nyaman, hanya dia dan selalu tentang dia.

"T.....tapi gw cintanya sama lu" Ruka berlutut di hadapan gadis itu. Berharap sang gadis akan memberinya rasa kasihan tapi nyatanya tidak

Gadis itu pergi meninggalkan Ruka begitu saja

"Maafin gw ka, gw gak bisa terus² an sama lu, gw juga ga mungkin ngerusak hubungan lu sama Pharita" Ucap wanita itu sembari mengusap air matanya

Pharita menghampiri Ruka yang sedang duduk sambil memegangi kedua lututnya

"Ruru?" Pharita mengusap pelan bahu Ruka dan membuat sang empu memalingkan wajahnya

Ruka melirik ke arah Pharita, ia berdiri dan langsung memeluk erat tubuh Pharita "Ri, dia pergi, diaa...." Ruka tak sanggup meneruskan kata² nya, lidahnya terasa kelu, ia tak menyangka hal seperti ini akan terjadi juga pada akhirnya

Pharita mengusap punggung Ruka "Ru? tenang dulu oke? gw tau gimana perasaan lu, sekarang kita pulang aja dulu"

"Gw mau disini aja, siapa tau dia balik lagi" Ucap Ruka sembari mengusap air matanya

"Ruka sadar! dia ga akan balik ke lu lagi!" Pharita melepaskan pelukan mereka dan mengguncangkan pelan tubuh Ruka

"Gak! dia pasti balik Ri...Giselle masih sayang gw, Giselle ga akan pergi ninggalin gw gitu aja, gw percaya" Ruka memandangi segala sudut taman guna mencari keberadaan gadis yang sangat ia cintai

Pharita mengelus lembut rambut Ruka "Ru? kamu percaya dia akan kembali? mau sampai kapan kamu kaya gini terus? Ruka.....dia sudah memiliki pengganti kamu" Pharita menatap Ruka dengan serius

"Ta.....tapii gw masih ngarep dia kembali lagi Ri" Ruka kembali
menangis

"Ru? lupa kalo udah punya istri ya? apa si baiknya tu cewe? mungkin memang Giselle adalah pemenang nya, tapi gak bisakah kamu hargai aku? jangan torehkan luka lagi ru.....sudah cukup luka waktu kau lebih memilih untuk menikahi nya dan akan meninggalkan ku, jangan untuk yang kali ini ru...." Pharita bergumam dalam hati dan sialnya dia ikut menangis



Semua masih saja tentang Giselle, gadis itu akan tetap menjadi pemenang di hati seorang "Mahardika Haruka Domani" Bahkan Ruka sudah menyiapkan nama anaknya dengan Giselle kelak, tapi mengapa malah seperti ini?

Pharita yang sabar, Ruka belum bisa move on untuk sekarang


-Ruka "Hanya dia yang aku inginkan, hanya dia" Yang tidak lain dan tidak bukan adalah Evelyn Giselle Delon


-Pharita "Begitu susah untuk melupakan dia? hingga aku seperti tak di anggap disini"

-Giselle "Maaf, aku hanya bisa memberi mu luka...."

-------------

Is love true for me? (GxB) RUPHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang