Lies, again?

276 27 3
                                    







.......




"Apakah kita harus berpisah secepat ini?" Tanya wanita itu sembari bergelantungan manja di lengan sang kekasih yang sedang memasukkan pakaiannya ke dalam koper

Pasalnya sudah 3 minggu lebih ia berada di Paris, ini sudah saatnya dia pulang. Tetapi sang wanita tetap saja tidak rela kalau ia harus berpisah dengan kekasihnya secepat ini

"Kita akan bertemu bulan depan, atau kau bisa mengunjungi ku. Aku yakin mereka tak akan curiga akan hal itu" Ucap sang pria sembari memainkan rambut sang kekasih

"Tapi aku tak yakin dengan hal itu. Bagaiman jika istri mu mengetahui hubungan kita. Oh bukan, bagiamana jika ia mengetahui bahwa kita masih menjalin hubungan?" Sang pria mengelus rambut panjang wanitanya

"Aku yakin mereka semua tidak akan curiga. Bukankah kau sudah menikah dengan Alvian? itu sudah cukup meyakinkan mereka semua. Percaya padaku" Wanita itu terpaksa mengangguk

"Aku percaya padamu. Hati-hati, ingat! ada aku yang menunggumu disini" Sang pria mengangguk lalu mengecup lama kening wanitanya

"Aku akan merindukanmu" Ucapnya, tetapi mata pria itu menatap bibir, payudara dan area lain milik sang wanita

"Aku paham betul apa yang sedang kau lihat. Aku juga tau bahwa kau akan merindukan itu. Jadi, cepatlah pulang" Ucapnya sembari mengedipkan mata

"Aku akan secepatnya mengunjungi mu baby" Ucapnya sembari tersenyum

"Aaaaaa, aku akan sangat merindukanmu. Aku tidak bisa jika tak ada kamu" Ucapnya dengan manja

"Aku jadi tidak tega jika harus meninggalkanmu dalam keadaan seperti ini baby" Ucap pria itu sembari mengelus lembut pipi mulus sang wanita

"Aku juga tak ingin di tinggalkan seperti ini. Tapi mau bagaimana lagi?"

"Kita bisa video call setiap malam" Ucap pria itu

"Tapi aku tidak bisa memelukmu, mencium mu, dan...."

"Dan apa?" Tanya pria itu penasaran

"Dan itu..." Ucap sang wanita dengan malu-malu

"Itu apa?" Ucapnya sembari mendekatkan wajahnya

"Aish kau ini" Ucap sang gadis yang reflek mendorong dada pria itu sedikit keras

"Haha maafkan aku nee" Ucap sang pria yang di balas anggukan oleh gadis itu

"Sudah, ayo kita berangkat ke bandara. Aku tidak ingin penerbangan mu terlambat" Ucap sang wanita sembari membawa tas kecil milik pria itu

"Baiklah sayang ku. Ayo kita berangkat" Ucapnya sembari membawa koper besar miliknya




.......




"Kau harus sampai dengan selamat oppa, jangan lupa kabari aku jika sudah sampai" Ucap sang wanita yang hanya di balas anggukan kecil oleh sang pria

"Aku akan merindukanmu" Ucap pria itu sembari mengecup kening sang wanita cukup lama

"Aku akan lebih merindukanmu" Ucapan sang wanita membuat pria itu sedikit terkekeh

"Sudah ya. Aku harus naik. Aku mencintaimu" Ucapnya sembari melangkah pergi

"Aku juga!" Seru wanita itu yang membuat orang yang sedang berlalu lalang melihat ke arahnya

"Apaan si" Gumam wanita itu







.........






Perjalanan selama di pesawat memakan waktu kurang lebih 6 jam. Selama itu juga seorang pria tidak bisa tertidur, ia bahkan sudah melakukan segala cara agar matanya bisa terpejam. Namun itu semua tak ada artinya, usahanya hanya sia-sia

Is love true for me? (GxB) RUPHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang