plan A

150 26 0
                                    

27


"Mama? papa kemana? katanya papa akan pulang sebentar lagi. Dimana papa?"

Pharita bingung harus menjawab apa. Jika ia memberitahukan apa yang sebenernya terjadi pada Riki itu sangat mustahil. Ia tak ingin putranya menjadi sedih jika mengetahui ini

Pharita berjongkok, mensejajarkan tingginya dengan Riki. Mengelus pipi tembem bocah laki-laki itu "Sayang, kamu percaya pada mama kan?" Riki mengangguk

"Papa mungkin sudah lebih bahagia dengan kehidupannya yang sekarang. Jangan cari papa lagi, kita bisa hidup tanpanya"

"Apa yang mama katakan? Iki tidak mengerti"

"Intinya Iki jangan mencari papa lagi okey"

"Iki hanya ingin papa ma. Apakah itu tidak boleh? Iki merindukan papa" Riki memanyunkan bibirnya

"Jangan ada kata rindu untuk lelaki itu. Mama tidak suka, Iki mengerti?"

"Mama jahat! Iki hanya ingin bertemu dengan papa, kenapa mama seperti itu! Iki hanya merindukan papa"

"Temen-temen hikss... Iki di antar jemput papa mereka. Sedangkan Iki? Iki benci mama" Setelah mengatakan itu, Riki berlari sekencang-kencangnya menuju kamar. Membanting pintu dengan keras hingga membuat Pharita terkejut

"Ruka. Kau lihat ini, kau menghancurkan semuanya Ruka! bahkan putraku pun membenciku. Apakah kau puas sekarang? ya Tuhan" Pharita duduk di lantai sembari menangis

.

"Mama jahat! Iki hanya ingin bertemu papa, tapi mama selalu saja melarangnya" Riki meraih bingkai yang berada di nakas kamarnya

"Papa, Iki rindu" Riki menatap bingkai yang terdapat foto mereka bertiga, lalu bocah itu memeluk bingkai dengan erat, seperti enggan melepaskan bingkai itu

"Iki sayang papa. Papa cepat kembali, Iki rindu"

Riki tertidur dengan memeluk bingkai itu, mata bocah itu sembab dan hidungnya memerah karena tangisannya beberapa waktu lalu

...

...

...

"Bosan sekali jika aku harus hidup seperti ini selama-lamanya" Ucap seorang pria sembari meregangkan otot tubuhnya

"Permisi tuan Ruka, ini dokumennya" Ruka mengangguk paham

"Letakkan saja disitu. Saya akan memeriksanya nanti" Sang karyawan hanya mengangguk lalu pergi dari ruangan Ruka setelah berpamitan pada sang atasan

"Riki. Putra ku, kau pasti tumbuh dengan baik disana. Papa merindukanmu" Ruka memandang bingkai yang berisi foto keluarga kecilnya

"Aku harus bisa meyakinkan Pharita setelah semua masalah ini selesai. Aku akan memulai kembali rumah tanggaku yang sempat hancur. Aku berjanji, jika dalang di balik semua ini sudah tertangkap, maka aku akan kembali melamar Pharita. Kau pasti bisa Ru" Ucap Ruka menyemangati dirinya sendiri

...

...

...

Is love true for me? (GxB) RUPHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang