.
"Pi, Rora mohon" Rora menatap Seulgi dari pantulan kaca, ia sedang mengenakan gaun putih dan terlihat sangat anggun. Hari ini adalah hari pernikahannya dengan Sunghoon
"Ani! Papi sudah pikirkan ini dengan sangat matang dan kalian tetap akan menikah" Seulgi menatap Rora dengan serius
"Pi...Rora mohon" Mata Rora kini berkaca kaca sepertinya ia akan menangis
"Nak, Mami gak bisa berbuat apa² untuk kali ini" Irene menatap putri nya dengan sedikit mengelus lembut rambut panjang nya
"Mami tolong....." Rora menatap ke arah Irene dengan mata yang sudah mengeluarkan cairan bening
"Sayang, nanti make up nya luntur, bukankah ini seharusnya menjadi hari bahagia mu?" Irene mengelus lembut lengan sang anak
"Mi?..... apakah Rora tak pantas untuk kak Asa? kak Asa bahkan meninggalkan Rora dan tak mau berjuang bersama untuk cinta kita" Rora menunduk, matanya tertuju pada lantai
"Ani! kau pantas dengan Asa, tapi mungkin kalian akan susah bersatu, tapi jika kalian mau berusaha pasti akan bisa, dan Mami yakin kamu sama Asa bisa bersatu" Irene mengelus lembut rambut sang anak
Seulgi yang melihat itu sedikit terharu, tapi bagaimana mungkin ia menggagalkan perjodohan ini? Sebetulnya Seulgi juga tak mau menjodohkan anak nya dengan pria seperti Sunghoon tapi mau bagaimana lagi? Jika Seulgi tidak menurutinya maka ibu Sunghoon bisa dengan mudahnya menjatuhkan perusahaan yang selama ini ia jaga dengan penuh tanggung jawab itu
"Maafkan papi nak, papi gak bisa berbuat apa² untuk sekarang ini" Gumam Seulgi
Rora dan Sunghoon sudah berada di atas altar saat ini dengan posisi berhadap hadapan
"Apakah saudara Kang Sunghoon bersedia menerima semua kekurangan nona Aneisha Aurora Dionne dan bersedia menjadi pendamping hidup nona selama nya, dalam susah dan senang, di keadaan bahagia maupun sedih"
"Ya, saya bersedia" Sunghoon mengukir senyum indah di bibirnya
"Nona Aneisha Aurora Dionne, apakah nona setuju dan akan menerima semua kekurangan saudara Kang Sunghoon, bersedia dalam susah maupun senang, sedih maupun bahagia, serta senantiasa bersama saudara Kang Sunghoon apapun yang terjadi"
Rora terdiam, haruskah ia berkata 'iya' dan pernikahan ini akan berjalan selama 1 tahun kedepan, tentunya ia akan sangat merasa terbebani dengan pernikahan itu? atau mungkin ia harus menolaknya? jika Rora menolaknya apakah ia akan membuat sang ayah kecewa??
"I-" Tiba² ada salah satu tamu undangan yang menggebrak meja dengan sangat kuat sehingga semua orang melirik kepadanya
"Apa apaan kau ini" Sunghoon menatap tajam pria itu
"Dia tak boleh menikah dengan siapapun kecuali aku" Pria itu berjalan ke atas altar dan dengan cepat merebut mic yang tadinya berada di tangan Rora
"Aku ingin menunjukkan sesuatu pada hadirin yang sudah meyempatkan waktu nya untuk datang ke acara ini, saya minta maaf jika saya tidak sopan dan dengan tiba² saya menghentikan acara ini, saya mohon maaf sebesar besarnya" Asa sedikit menunduk kepada tamu undangan yang datang
"Saya ingin menunjukkan video yang sangat penting, dan saya harap kalian bisa mencermati video ini dan kalian bisa dengan bijak memberikan kritik" Asa tersenyum
Tak berapa lama kemudian video yang Asa maksud di tayangkan dan semua orang yang berada di sana pun terkejut bukan main, apalagi Seulgi dan Irene
Plakk!!
"Bisa bisanya kamu berbuat seperti itu dan keluarga kalian hanya mengincar harta keluarga kami" Seulgi naik ke atas altar lalu menatap Sunghoon dengan amarah yang sangat besar
"Papi" Rora terkejut bukan main, tapi ia lebih terkejut saat melihat video itu. Wajah Sunghoon dan Soobin terlihat jelas di dalam video itu dan mereka tampaknya sedang merencanakan sesuatu yang akan membuat keluarga Dionne hancur
"Saya gak peduli kamu sebarkan video saya dengan Karina yang pergi ke cafe malam itu, toh kita tak melakukan apapun" Seulgi menatap Sunghoon dengan amarah yang masih menggebu gebu
"Maafkan saya, saya..." Sunghoon hendak menjelaskan tapi Seulgi menampar wajahnya sekali lagi
"Pernikahan ini tidak akan berlanjut" Seulgi menatap para tamu undangan "Saya minta maaf sebesar besarnya pada kalian semua yang ada disini, maaf juga untuk kolega serta kerabat saya" Seulgi menunduk
"Pernikahan ini tetep lanjut"
"Mwo? apa kau sungguh² sayang?" Seulgi menatap Rora
Rora mengangguk lalu melirik ke arah Asa "Dengan dia pastinya" Rora sekarang sudah beralih memeluk lengan Asa
"Hais anak itu" Irene menggelengkan kepalanya
.
Cinta Rora pada Asa sangatlah besar, bahkan Rora hampir saja gila karena tahu ia akan di jodohkan. Rora pun sempat ingin bunuh diri karena itu, tapi sekarang semuanya telah baik² saja
"Baik, dengan ini saya menyatakan Saudara Madhava Asa Vincent dan Saudari Aneisha Aurora Dionne telah resmi menjadi pasangan suami istri" Ucap pendeta itu sembari bertepuk tangan pelan
Asa melirik kotak cincin yang di bawa oleh Irene, lalu ia memakaikan cincin itu di jari manis sang Istri, Rora pun melakukan hal yang sama seperti yang Asa lakukan
Semua pun bertepuk tangan ketika Asa mencumbu Rora dengan sangat ganas, hingga membuat Rora sulit bernafas
Rora mendorong bahu Asa agar tautan mereka tak di perdalam oleh Asa lagi
"Huh, kau sangat ganas, dan aku suka" Rora tersenyum seperti sedang menggoda Asa
"Setelah ini milik ku tak akan tertidur menggunakan tangan lagi" Asa menaikkan satu alis nya ke atas yang membuat Rora memukul pelan lengan pria itu
"I love you"
"I love you more and more baby"
Mereka saling menatap lalu Asa mendekatkan wajahnya dan mencium bibir Rora sekilas, para tamu yang melihat itupun langsung bersorak lebih keras dari yang sebelumnya
"Aku senang melihat kak Rora bahagia seperti ini" Ahyeon meletakkan kepalanya di pundak sang kekasih
"Kita akan segera menyusul mereka" Chiquita melirik Ahyeon lalu melemparkan senyuman pada sang gadis dan di balas tak kalah manis oleh Ahyeon
"Aku bagaimana?" Rami mengerutkan keningnya
"Sama aku aja yok kak" Seorang wanita tiba² saja merangkul lengan Rami yang membuat Rami terkejut
"Apa si?" Rami berdecak kesal
"Sama Ningning aja yokk lahhh" Ningning bergelayut manja di lengan sang pria
"Aelah Ning" Chiquita menatap Ningning dengan muka yang terlihat mengejek
"Apaan si, emang lu aja yang bisa, nih gw juga bisa" Ningning meraih tengkuk Rami lalu melumat bibir Rami tanpa memperdulikan tatapan orang² di sekitar nya. Rami terkejut tapi ia memilih untuk menikmati cumbuan yang di berikan Ningning
"Buset" Ahyeon mendelik melihat kejadian itu, bagaiman bisa mereka senekat itu?
"Ma, papa seneng deh" Ucap Seulgi yang sedang melirik Asa dan Rora bergantian
"Papa juga seneng banget ma"
"Eh tunggu, apa maksud Sunghoon tadi? Karina dan Seulgi?" Irene menatap ke arah suami nya. Sungguh ia sangat penasaran, Karina dan suaminya melakukan apa
Di tunggu bab selanjutnya, kasih ide dong, author udah gak bisa mikir!!! Tugas juga numpuk bangett bezirrrr!!! jamkos tapi tugas bnyk bngt pliss😔
Yaudah klo ada ide buat bab selanjutnya komen/dm author aja yaaa....See you all🥰😉
KAMU SEDANG MEMBACA
Is love true for me? (GxB) RUPHA
Fanfiction"Hanya dia yang aku inginkan, hanya dia" -Ningning "Begitu susah untuk melupakan dia? hingga aku seperti tak di anggap disini" -Pharita "Maaf, aku hanya bisa memberi mu luka...." -Ruka "Aku akan merebut semua yang seharusnya menjadi milikku" -??? R...