28
"Apa lagi yang ingin kau ambil dariku!!! apakah kau tak puas dengan semua yang telah kau rebut dariku?" Teriak Ruka dengan tangan yang sedang di ikat
"Jika aku mengatakan bahwa aku ingin mantan istrimu bagaimana?" Pria itu mendekati Ruka, meraih wajahnya lalu ia menampar wajah Ruka
"Jangan berani macam-macam dengannya, atau hidup mu tak akan tenang. Aku berani bersumpah untuk itu" Ucap Ruka dengan emosi yang menggebu-gebu
"Bagaimana bisa kau mengatakan itu saat dirimu yang LEMAH ini sedang di ikat? kau masih ingin membual tentang apa lagi? lihatlah sekarang, bahkan kau tidak bisa berbuat apapun" Remeh pria itu
"Aku akan mengambil hatinya dan akan ku pastikan dia menderita ketika bersama ku"
"Bajingan! jangan sentuh Riri ku. Brengsek sialan" Teriak Ruka dengan sisa-sisa tenaga yang ia punya
"Oww. Calm down Ruka. Aku tau bahwa Riri mu itu sedang mengandung. Kau bodoh! kau telah meninggalkannya begitu saja Ruka. Dengan itu, aku bisa mendapatkannya dengan mudah, dan....kau pasti tau apa yang akan aku lakukan padanya, pada putra kalian" Pria itu menyeringai
"Kau tinggal tunggu saja tanggal mainnya. Akan ku pastikan keluarga mu hancur Ruka" Setelah mengatakan itu, Ruka di tinggalkan begitu saja di ruangan yang gelap ini. Percuma saja Ruka berteriak, karena tempat ini jauh sekali dengan perkotaan. Ruka putus asa, ia harus apa sekarang ini? ya Tuhan
"Maafkan aku Ri. Aku gagal. Aku bodoh. Ini semua salahku" Ruka menunduk dalam. Meratapi nasibnya saat ini
"Apapun yang terjadi, tak akan ku biarkan bajingan itu menyentuh mu Ri. Aku berjanji, Tuhan. Aku hanya meminta satu hal. Lindungi keluarga ku, aku hanya punya mereka. Kumohon Tuhan" Ruka mendongak dengan air mata yang membasahi wajah menawan miliknya
...
...
...
"Iki mau ini ma" Riki menunjuk ayam yang berada di dekat Pharita
"Baiklah. Ini untukmu sayang. Makan yang banyak ya" Riki mengangguk
"Pintar nya anak mama" Riki tersenyum bangga
"Pasti dong, Iki kan ingin cepat dewasa. Agar Iki bisa bekerja dan mama tidak perlu lagi bekerja di cafe"
"Anak mama pintar sekali. Mama bangga pada Iki, sekarang Iki harus fokus sekolah ya, agar nantinya Iki dapat pekerjaan yang baik"
"Apakah mama akan bangga jika Iki nantinya menjadi orang yang sukses?"
"Orangtua mana yang tidak bangga dengan itu? mama pasti bangga sekali pada Iki" Riki mengangguk paham
"Iki ingin seperti papa, Iki akan melindungi mama" Pharita terkekeh geli mendengar itu
"Memangnya kenapa Iki ingin melindungi mama?" Tanyanya
"Kata papa, seorang laki-laki harus melindungi perempuan yang dia sayangi. Iki sayang mama, jadi Iki akan melindungi mama" Pharita sedikit terharu mendengar itu. Benarkah Ruka yang mengucapkan itu pada Riki? rasanya sedikit mustahil
"Pintar sekali anak mama"
"Iki akan melindungi mama. Iki berjanji"
"Jika Iki tidak bisa menepati janji itu, tolong jangan membuat janji ya" Riki mengangguk
"Iki akan menepatinya ma" Pharita mengangguk lalu mengelus lembut rambut sang putra
"Ruka. Kau lihat ini, Riki sangat pandai sekarang, andai kau ada disini bersama kami"
KAMU SEDANG MEMBACA
Is love true for me? (GxB) RUPHA
Fanfiction"Hanya dia yang aku inginkan, hanya dia" -Ningning "Begitu susah untuk melupakan dia? hingga aku seperti tak di anggap disini" -Pharita "Maaf, aku hanya bisa memberi mu luka...." -Ruka "Aku akan merebut semua yang seharusnya menjadi milikku" -??? R...