Matanya masih terbuka lebar, padahal jam sudah menunjukkan pukul 00.00, ia menatap langit kamar dengan kosong, ucapan kekasihnya tadi mengajak tunangan sedikit menganggu pikiran lisa." Hon?."
Lisa segera menoleh mendengar suara serak milik kekasih nya.
" Kamu nggak bisa tidur?."
Tanya jennie dengan mata yang perlahan terbuka, melihat wajah tampan lisa." Heumm, aku kepikiran sama ucapan kamu tadi."
Jennie yang mengerti arah pembicaraan mereka, segera berpindah posisi yang tadinya di sisi lisa, kini berada di atas tubuh lisa." Kamu seharusnya gak perlu memikirkan tunangan ini dengan serius, kamu bisa menganggap pertunangan kita seperti posisi kita saat ini, kamu bisa membentuk jati diri kamu hon, justru dengan bertunangan, kamu bisa lebih mudah untuk belajar menjadi seorang suami."
Jennie begitu lembut menjelaskan pada lisa yang terlihat masih berfikir.
" Hon, aku gak meragukan kamu soal menikahi ku tadi, hanya saja aku butuh kepastian."
" Tapi ini terlalu cepat honey."
Jennie menatap lembut mata lisa, mengecup bibir lisa sebentar dan kembali berbicara.
" Benar, aku setuju, tapi di sini aku ingin kita sama sama belajar, lagian hanya tunangan, bukan menikah sayang."
" Tapi -
" Jika kamu terus menolak, jangan salah kan aku tidak menghargai prinsip mu!!."
Cik.
Mata lisa membesar merasakan kedua tangan nya tak bisa lagi bergerak begitu juga kedua kaki nya, sedari tadi jennie berbicara lembut agar atensi lisa tidak fokus jika sebenernya jennie diam diam memborgol kaki dan tangan lisa di setiap sudut tempat tidur.
" Kamu membuat ku marah sayang."
Lisa menggeleng kencang air mata nya mulai keluar merasakan takut luar biasa hanya karena tatapan horny mata jennie saat ini.
" Sa - sayang, jangan lakukan ku mohon, jangan hancurkan prinsip ku, hiks."
Jennie memiringkan kepalanya menatap wajah tampan lisa yang kini sudah menangis.
" Kamu pasti tahu, tidak tidak, kamu pasti sangat tahu, jika aku orang yang paling tidak suka di bantah, aku sudah mencoba sabar selama kita berpacaran, lisa, kamu benar benar membuat ku marah sekarang!."
Lisa menggeleng kuat ia menangis saat merasakan miliknya mulai bergesekan dengan milik jennie.
" Ho - honey, maaf kan aku, sungguh aku minta maaf, jangan lakukan ini, aku bisa di bunuh oleh daddy honey, hiks."
Jennie berhenti setelah mendengar ucapan lisa, jennie beranjak dari atas tubuh lisa, sedikit bernafas lega, namun suara jennie membuat lisa memalingkan wajahnya ke arah jennie.
" Hallo dad?."
" Jennie?."
Siwon sedikit terkejut saat mendengar suara perempuan, sebab ponsel yang jennie gunakan adalah ponsel lisa." Heumm, apa j menganggu waktu istirahat daddy?."
" Tidak nak, ada apa memang nya?."
" Dad lisa menginap di mansion J saat ini."
Mata jennie menangkap mata hazel lisa yang berkaca kaca, wajah ketakutan lisa tertangkap jelas oleh mata tajam jennie.
" Iya tadi mommy sudah mengatakan nya."
" Tapi lisa tidur di kamar J."
Terjadi keheningan sesaat.
" Lalu kenapa?."
KAMU SEDANG MEMBACA
TOXIC POSSESSIVE ( END )
FanfictionMenceritakan dua sahabat yang saling menyimpan perasaan, hingga salah satu di antaranya mengungkap kan perasaan membuat hubungan keduanya berubah drastis. Penasaran?. Yok BACA.