Jennie langsung menjatuhkan karangan bunga yang lisa berikan, memeluk lisa dengan erat karena rasa rindu yang menggebu gebu." Kok aku gak tahu kamu kesini?."
Tanya jennie, suaranya sedikit tenggelam karena wajahnya berada di dada bidang lisa." Kan aku gak kasih tahu kamu, lagi pula aku sengaja biar surprise."
Jennie langsung menatap wajah lisa dengan kerutan Kedua alis." Sejak kapan kamu ada di negara ini, kok gak kasih tahu aku?."
Lisa mencubit hidung jennie karena gemas." Kan aku dah bilang kalo aku sengaja."
Keduanya tiba tiba tertawa receh ntah apa yang mereka tawakan." Masuk dulu yuk."
Ajak jennie di angguki lisa, kini keduanya berada di ruang tamu apartemen jennie, tak lupa jennie membawa masuk karangan bunga lisa tadi." Kamu cuma bawa bunga doang?."
Lisa langsung menoleh kearah sumber suara, keningnya berkerut karena tidak tahu siapa wanita yang ada di hadapannya." Dia rose sahabat aku di sini, dan kami tinggal bersama."
Jennie menjelaskan siapa rose pada lisa yang kini mengangguk." Aku hanya bawa bunga untuk J."
Jawab lisa jujur kemudian di ketawai oleh rose." Bunga mana bisa di makan, ntar juga layu."
Lisa mendengus kesal mendengar ucapan rose." Dari pada kau makan terus ntar gemuk!."
Balas lisa tak terima." Udah ihh kok jadi berantem, kamu ikut aku ayok, dan rose jangan menerobos kamar ku!!."
Rose cuma ber oh ria saja sambil memberikan tatapan sinis pada lisa.Kini jennie dan lisa sudah berada di dalam kamar, lisa memperhatikan setiap sudut kamar Jennie, kemudian tersenyum karena jennie tidak mengubah seleranya, soal warna kamar.
" Abu abu tua sama seperti yang di korea."
Jennie tersenyum kemudian menyuruh lisa duduk di kasur begitu juga dirinya." Kenapa kamu tiba tiba ada di Paris?, ada keperluan?."
Jennie menyandarkan tubuhnya pada lengan kekar lisa dan mengapit lengan lisa dengan posesif.
Jangan kalian tanya keadaan lisa bagaimana, karena tubuhnya sudah memanas dan tegang." Jen jangan gini, nggak enak sama pacar kamu."
Jennie menggigit lengan lisa dengan kuat yang membuat lisa berteriak kesakitan, sedangkan rose yang di luar mendengar teriakan lisa langsung menggeleng kan kepalanya." Si kucing main brutal ternyata."
Di dalam kamar.
" Aww, sakit tahu J."
" Ya kamu nyebelin, aku tuh nggak punya pacar tahu!!."
Telinga Lisa langsung berdiri, tiba tiba saja ia menjadi bersemangat dan melupakan rasa sakit tadi." Masa sih?."
Ucap lisa dengan nada tidak percaya." Iya, soalnya aku kurang menarik di mata seseorang."
Sindir jennie pada lisa yang tidak tahu siapa yang jennie maksud." Btw aku cantik gak?."
Tanya jennie menatap dalam manik mata lisa." Banget."
" Aku menarik gak?."
" Sangat menarik."
" Aku seksi?."
" Sangat sangat seksi."
" Aku menggoda?."
" Sangat sangat sangat menggoda."
" Kalo gitu kenapa kamu gak mau jadian sama aku??."
" Kata siapa?!!."
Tanya lisa ngegas." Buktinya kamu gak pernah ungkapin perasaan kamu ke aku."
" Yaudah ayok pacaran!!."
Jawab lisa dengan teriakan serta wajah tegas kayak ajak berantem.
KAMU SEDANG MEMBACA
TOXIC POSSESSIVE ( END )
FanfictionMenceritakan dua sahabat yang saling menyimpan perasaan, hingga salah satu di antaranya mengungkap kan perasaan membuat hubungan keduanya berubah drastis. Penasaran?. Yok BACA.