Berbelanja.

1K 161 45
                                    

Lisa dan jennie saat ini berada di sofa apartemen jennie, kedua nya saling bertatapan dengan tajam, sudah 1 minggu keduanya ada di Paris, dan selama itu pula lisa hanya tinggal di apartemen, gak boleh kemana mana kalo gak bawa jennie atau gak minta izin sama jennie.

" Jawab jujur lalisa!!."

Dan kali ini, lisa seperti nya melakukan sesuatu yang sangat fatal, kalian bisa bayangkan bagaimana raut wajah kucing ini sekarang, matanya menajam bak pisau siap memotong buah.

" Harus di jawab berapa kali pun, kamu juga gak akan percaya kan?, jadi percuma aku jelasin dan jawaban aku tetap sama."

Jennie menggerakkan giginya, perasaan kesal luar biasa pada dirinya tanpa sadar membuat tubuhnya gemetar, mata jennie tetap tajam, namun sedikit berair seperti menahan tangis.

" Aku lihat dari cctv nya, kamu nolongin itu cewek, kalian sudah kenal kan, udah lama kenalnya kan, buktinya kamu gak minta izin ke aku buat keluar dari apartemen ini lisa!!."

Bugh
Bugh
Bugh.

Panas sudah hati lisa, ia memukul kepalanya sendiri karena merasa kesal.

" Aku baru lihat dia tadi Kwon Jennie, aku tadi sama dia gak sengaja ketemu, dia jatuh ya aku tolongin, aku keluar dari apartemen karena aku lapar, di kulkas gak ada apa apa, aku udah nelpon kamu minta izin, gak kamu angkat angkat, kamu kemana?."

" Gak usah alihin pembicaraan, kamu jujur aja, kamu udah lama kan kenal dia, kapan dan dimana kalian berdua ketemu, jawab aja gak usah bohong kamu!."

Lisa berdiri dengan wajah yang sudah sangat memerah, dia berjalan ke luar apartemen, sampai saat tangan nya memegang ganggang pintu, lisa terkejut melihat sesuatu yang menancap di pintu apartment jennie.

JLEB!.

" Kamu main main sama aku manoban?."
Lisa meneguk salivanya, ia berbalik berjalan dan kembali duduk di sofa di hadapan jennie.

Mata lisa melirik ke arah pintu apartemen jennie, di sana ada sendok garpu yang tertancap, padahal itu pintu almunium keras, kok bisa  nempel tu sendok, kalo sendok itu bisa nempel di sana, apa kabar kalo tu sendok di lempar ke kepala lisa, apa gak nempel juga?,itu pikiran lisa.

" Kamu serius gak ada apa apa sama tu cewek?."
Nada bicara yang tadinya tegas kini berubah lembut, lisa menatap lekat mata jennie, menghela nafas kemudian mengangguk, karena memang lisa dan wanita yang lisa tolong gak saling kenal.

" Padahal kamu bisa pesan makanan secara online, gak perlu keluar apartemen."
Ucap jennie sinis, ia masih tak bisa membenarkan lisa yang tak patuh pada aturan nya.

" Aku sekalian mau jalan jalan juga tadi, aku udah nelpon kamu 15 kali tapi gak kamu angkat, kamu kemana?."
Jennie mengambil ponselnya dan melihat 50 panggilan tak terjawab, lisa bilang 15 kali ternyata 50 kali.

Jennie mengigit bibir bawahnya merasa bersalah.

" Aku tadi lagi makan siang sama temen."
Mata lisa hampir saja keluar, ia tak percaya jika jennie makan di luar sedangkan dirinya sedang kelaparan di apartemen.

" Kamu makan siang sama teman? Di luar, sedangkan aku kelaparan di dalam apartemen kamu, fuck you jennie!!."

Lisa memberikan jari tengah nya pada jennie yang cuma cengengesan.

" Maaf honey, aku lupa kalo stok bahan habis, gimana kalo sekarang kita belanja?."
Lisa memang tipe yang gak akan bisa marah terlalu lama sama jennie, buktinya sekarang dia ngangguk setuju atas ajakan jennie.

" Yaudah ayok."

" Let's go!."
Lisa dan jennie sama sama berdiri, lisa mengambil tangan jennie untuk di genggam, keduanya berjalan membuka pintu apartemen jennie.

TOXIC POSSESSIVE  ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang