Berniat Pulkam.

2K 235 41
                                    

Di sebuah cafe di paris, terdapat cewek cantik dengan kantung mata yang jelas terlihat menghitam karena tak bisa tidur setelah mendengar ucapan teman pria yang ia sukai tentang seorang wanita bernama krystal.

Jennie mencari tahu nama krystal lewat bodyguard nya, dan dalam waktu 5 menit ia tahu siapa wanita itu, wanita cantik namun di banding jennie wanita itu bukan lah apa apa, tapi kriteria lisa seperti nya terdapat pada wanita ini.
Cantik dan terlihat polos.

" Jika aku sampai mendengar kabar kalian pacaran, lihat saja kau lisa, aku akan pakai dukun untuk mengguna guna diri mu!."
Kesal jennie bukan main, dan sekarang kekesalan nya semakin bertambah karena sahabat nya tak kunjung datang, padahal mereka harus mengerjakan tugas kelompok hari ini.

" Jane!!."
Teriak seorang gadis berambut blonde.

Jennie mengatur nafasnya mencoba menahan diri agar tidak mencakar wajah teman baiknya selama di paris.

" Ohh sorry bitch, apa kau terlalu lama menunggu ku?, maaf kan aku, you know i'm busy.."
Jennie hanya bisa mengangguk pelan tanpa menjawab apa pun, karena mood nya benar benar jelek sekarang.

Wanita berambut blonde itu baru saja mendudukkan pantatnya, menatap heran ke arah wanita di hadapannya ini.

" Why?."
Tanya nya pada jennie.

" Kau bertanya kenapa, di saat aku sudah hampir membuat tugas kelompok kita 99%, dan kau hanya bertanya why?. "
Rose tertawa kecil melihat raut wajah jennie yang terlihat sekali marah dan kesalnya.

" oke, aku akui aku salah maaf kan aku mandu, katakan apa yang kamu mau, aku akan memberikan nya.."
Jennie diam tanpa ingin membalas ucapan rose.

" Lupakan."
Jawab jennie ketus.

" Oh tunggu, apa kau sedih karena deb selingkuh?, ohh ayolah jane, dia hanya seorang wanita nakal, dia hanya menjadikan mu bahan taruhan, jangan terlalu gampang menaruh hati pada nya.."
Jennie bergedik ngeri mendengar ucapan rose.

" Apa kau pikir aku mencintai wanita punk itu?, jika kau tidak lupa, aku menerima nya karena kasihan jika di tolak, apa lagi dia nembak di tengah lapangan dan banyak yang menonton ."
Rose tertawa kecil mengingat hal itu, jennie memang selalu tak terduga.

" So, kau akan mencari pacar lagi?."
Jennie hanya mengangkat kedua bahunya seakan tidak tahu.

" Jika ada yang mengungkapkan isi hatinya seperti deb, mungkin aku terima, jika tidak, ngapain aku terima, cinta aja juga nggak ."

Rose menggeleng kan kepala saja mendengar ucapan jennie

" Tapi aku berencana ingin pulang ke korea makanya aku ingin menyelesaikan tugas kuliah ku dengan cepat, agar aku bisa berlibur lebih awal dari mahasiswa lainnya.."
Rose mengerut kan dahinya, jennie tiba tiba ingin libur.

" Wow Jennie Ruby Jane, aku terkejut, ini bukan seperti mu, kau paling tidak bisa libur kuliah hanya 1 hari, tapi mendadak ingin libur?, ada apa?."
Jennie menghela nafasnya, ia begini karena ulah pria yang ia cintai, di tambah akhir akhir ini pria itu suka membangkang ke inginannya.

Dan jennie tidak suka apa yang sudah di perintahkan atau putuskan tiba tiba saja di langgar.

" Aku ada urusan."
Balas jennie singkat namun rose tak percaya.

" Kau yakin?, apa urusan mu?, apa orang tua mu sakit?."
Jennie menggeleng dan itu semakin membuat rose curiga.

" Oke, kau akan libur pulang ke korea, dan aku akan ikut ."
Jennie menatap tajam rose seperti tai setuju dengan keinginan temannya itu.

" Tidak, kau tetap di sini, aku hanya 2 minggu di sana ."
Rose menyilangkan kedua tangannya pertanda tidak mau.

" Aku akan ikut, kau tak bisa memerintah ku, aku bilang aku ikut maka aku ikut oke, lagian kau tahu aku saat sekolah di sini, aku tak punya teman lain karena kau yang tak suka banyak orang dekat dengan mu, so kalo kau pergi, otomatis aku sendirian dan tak ada teman, jadi aku memilih ikut, oke ."
Jennie menghela nafas saja, karena itu benar, dia yang menyuruh rose tak usah memiliki banyak teman, karena jennie yang orangnya malas jika memiliki banyak teman.

TOXIC POSSESSIVE  ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang