Menghabiskan waktu.

1.7K 236 26
                                    

Pagi harinya Lisa bangun lebih awal dari Jennie.
Mata lisa perlahan terbuka hingga matanya tertuju pada tubuh seseorang yang kini berada dalam dekapan nya.

Lisa tersenyum, ia tak menyangka jika kini ia dan jennie benar benar berpacaran, masih dalam keadaan tak percaya, lisa mendekat kan wajahnya dengan wajah jennie, mencium pipi tembem itu membuat jennie sedikit bergerak karena terusik.

" Kiyowo."
Gumam lisa dan kembali melakukan hal yang sama, hingga jennie membuka matanya dengan paksa karena kesal.

" Ck, honey jangan menganggu!."
Tegur jennie merapatkan badan nya ke arah lisa, memeluk erat tubuh sang kekasih.

" Aku mau mandi sayang, pagi ini aku mau belanja sama anak anak."
Jennie tak bergerak, ia tetap dalam posisi nyaman nya.

" J?."

" Ck, kamu bisa tunggu sebentar gak sih, aku lagi nikmati nyium bau badan kamu."
Mendengar nada kesal dari jennie membuat lisa bungkam.
Pria tinggi itu hanya bisa melihat apa yang jennie lakukan pada tubuhnya hingga puas.

" Ayo."
Ajak jennie tiba tiba pada lisa yang terlihat kebingungan menatap jennie.

" Kemana?."

" Katanya mau jalan jalan, yaudah ayokk."

" Kamu ikut?."

" Iya dong, yakali aku gak ikut, nanti kamu di ambil Tante tante ganjen di sini, mau?."

" Emang ada Tante tante ganjen yang melebihi keganjenan kamu?."
Setelah mengatakan itu lisa langsung bangkit dan bergegas masuk kedalam kamar mandi, meninggalkan jennie yang terdiam di atas kasur.

" Jadi maksud kamu secara tak langsung aku ini ganjen?."

" Maybe sayang."
Jennie langsung bangkit dari kasur menggedor pintu kamar mandi yang di kunci dari dalam oleh lisa.

" Kemari kau Lalisa Manoban, buka pintu nya!!."

Dukh
Dukh

" Hahahahaha!!."
Lisa tertawa dari dalam, jennie mendengar tawa itu langsung terkekeh, kaki nya melangkah pergi keluar kamar.

Ceklek.

" Wow jane, belum juga nikah udah tidur bareng aja."
Cibir irene pada jennie yang menyisir rambut nya ke belakang dengan jari.

" Why?, toh kami gak ngapa ngapain cuma tidur."
Jennie berjalan ke arah dapur di ikuti irene dari belakang.

" Kau tidak takut dia macam macam dengan tubuh mu?."
Jennie mengerut kan kening nya tapi tak lama kemudian ia tersenyum.

" Aku harap dia mau menyentuh tubuh ku, tapi lisa terlalu positif, selama aku mengenal nya dia tak pernah macam macam dengan ku."
Ujar jennie mengambil sayuran di lemari es dan menyiapkan alat untuk memasak.
Irene yang mendengar ucapan jennie mengangguk mengerti, ia ikut menolong jennie memotong bahan bahan.

" Berarti kau yang agresif?."

" Maybe."

Keduanya terkekeh kemudian fokus pada memasak, tak lama kemudian terdengar suara kaki seseorang berlari, jennie dan irene menoleh ke belakang hingga terlihat lah Lisa yang berdiri diam dengan hanya menggunakan handuk melilit di pinggangnya, memperlihatkan perut ABS begitu saja di hadapan dua gadis perawan.

" J, aku tak punya baju ganti, aku ingin menelpon jisoo untuk membawakan baju ku, tapi ponsel ku di mana?."
Tanya lisa namun tak ada jawaban dari jennie karena mata nya fokus pada abs lisa begitu juga irene.

" J?."
Panggil lisa.

" Hm?."
Balas jennie.

" J, mana ponsel ku?."

TOXIC POSSESSIVE  ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang