21. Cemburu

710 54 23
                                    


ASSALAMUALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH

Cas cis cus, masih ada yang baca gak sih? Ini mei kaya ovt kalian makin gak suka cerita ini

Udahlah mei tetep bakal nerusin aja walaupun masih gak jelas alurnya. Kalo gak suka tinggal aja gapapa kok.

Jangan lupa dukungannya!!!

"Bunda, kenapa ya akhir akhir ini Zeline kaya rindu banget sama bunda. Biasanya rindu tapi gak segininya juga sih," monolog Zeline melemparkan batu kerikil kecil ke danau belakang pesantren.

"Bunda, Zeline pengin ke makam. Tapi sekarang bukan waktunya keluar." Anggap saja gadis pemilik mata Hazel ini sedang bercerita. Melemparkan segala kegundahan hatinya walau yang mendengar hanya angin yang berembus menyapu wajahnya

"Apa Zeline kabur aja ya? Kan lumayan bisa ke makam." Jarak antara makam bunda Zeline cukup dekat dengan wilayah pesantren. Jadi tidak heran jika Zeline memiliki ide senekad itu

"Oke. Maaf bunda Zeline cosplay anak nakal dulu, demi bunda." Putus Zeline berjalan menuju area belakang pesantren

Zeline menelan ludahnya, apakah bisa dia memanjat pagar setinggi ini? Lantas bagaimana jika dirinya terjatuh?

"Oke. Bismillah dulu," Zeline mulai memanjat dengan kemampuan minim memanjatnya. Berhasil. Gadis itu mencapai puncaknya. Zeline menoleh, tidak ada siapapun. Saat dirasa aman, Zeline mulai turun

"Aku cuma sebentar. Nanti bakal balik lagi," ucap gadis itu menatap tembok pesantren yang ia panjat. Setelah nya Zeline mulai berlari kecil menuju tempat pemakaman umum

〜⁠(⁠꒪⁠꒳⁠꒪⁠)⁠〜

Setelah menghabiskan waktu berlari hampir setengah jam, sekarang Zeline sampai di makam bundanya. Mengucapkan bismillah, Zeline menatap sekeliling berusaha mencari makam sang bunda. Senyum di bibir itu mulai terbit saat menemukan makam yang ia cari

"Bunda..." Lirih Zeline berjongkok. Menatap tempat peristirahatan terakhir sang bunda dengan disampingnya makam ayah Zeline

Bibir Zeline mulai bergetar. Tanpa aba aba air mata itu mulai turun. Zeline memeluk batu nisan bundanya dan menangis pelan

"Bunda, Zeline kangen..." Sesak gadis itu mengatakan kerinduannya. Andai bisa, Zeline selalu berdoa bisa memimpikan orang tuanya hanya untuk melepaskan rasa kerinduan, namun sayang sampai detik ini gadis itu hanya bisa melepaskannya lewat tangisan

"Anak bunda lelah, semuanya gak ada gunanya bunda. Bunda harusnya gak usah ngelahirin anak selemah ini," tangis Zeline

"Bunda tahu? Zeline pernah kan cerita sama bunda tentang laki laki itu? Iya bunda, dia udah jadi milik orang lain. Dan itu sahabat Zeline sendiri,"

"Zeline tahu. Ini hukuman buat Zeline yang terlalu berharap, tapi sakit bunda...."

"Sampai sekarang pun Zeline masih gak bisa ngilangin dia dari pikiran Zeline bunda. Tapi Zeline juga gak mau ngerusak rumah tangga mereka,"

"Aaghh Zeline gila. Zeline bodoh, lemah, gak guna, Zeline mau mati bunda," tangis Zeline.

Awan yang semula terang berubah menjadi gelap. Sedikit demi sedikit rintikkan air dari atas mulai turun. Hingga akhirnya air turun dengan derasnya. Zeline masih disana, memeluk batu nisan sang bundanya. Suara tangisan yang terdengar pilu itu, tertutup suara hujan dan petir yang bersahutan

GADIS HAZELKU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang