49. Menyambut Zayyan

390 38 28
                                    

Sudah dua hari Zayyan meninggalkan Zeline untuk urusan cabang pondok abinya yang ada di Aceh. Selama dua hari itu pula, Zeline selalu merasa aneh dengan dirinya sendiri. Rasanya, seperti ada yang kurang saja jika tidak ada Zayyan

Dari bangun tadi pagi, Zeline merasakan perutnya yang seperti mulas. Gadis itu bolak balik kamar mandi, namun rasa mulasnya semakin menjadi jadi. Gadis itu terduduk lemas merasakan perutnya

"Umi!! Umiii!!" Panggil gadis itu berteriak. Sungguh, rasanya sangat menyakitkan. Tak lama datanglah Zafra. Awalnya Zafra ingin memanggil kakak iparnya untuk makan tapi niatnya urung saat melihat Zeline yang lemas di pintu kamar mandi

"Mbak?" Zeline hanya meringis. Zafra paham sekarang, selanjutnya Zafra cepat cepat memanggil Halimah

〜⁠(⁠꒪⁠꒳⁠꒪⁠)⁠〜

Disinilah Zeline sekarang. Dia ada di rumah sakit sembari menunggu persalinan. Gadis itu sudah pembukaan 5 dan di setiap pembukaan Zeline hanya bisa menyebut asma Allah berkali kali untuk menguatkannya. Zeline hanya meringis kecil setiap pembukaannya bertambah. Gadis itu tidak main main, rasanya memang sakit

"Sayang, diminum dulu..." Ujar Halimah mengusap lembut Khimar menantunya. Halimah membawakan air teh hangat agar Zeline memiliki sedikit tambahan tenaga.

Setelah meminumnya, lagi dan lagi Zeline meringis merasakan sakitnya. Halimah jadi tidak tega sekarang, harusnya di detik detik seperti ini ada Zayyan disini

"Umi, sakit..." Lirih Zeline. Halimah mengangguk, Halimah sangat paham apa yang menantunya rasakan sekarang.

"Gus Zayyan? Dia gak nemenin Zeline umi?" Tanya Zeline. Halimah menggeleng, bahkan Zayyan pun tidak paham kondisi Zeline sekarang. Ingin rasanya Zeline menangis sekarang, mana janji lelaki itu yang akan menemani nya? Jika seperti ini, Zeline semakin takut sekarang

"Nanti umi yang nemenin kamu ya sayang," ujar Halimah. Zeline hanya tersenyum tipis, gadis itu tidak mau memperlihatkan kesedihannya. Zeline hanya mengangguk mengiyakan ucapan mertuanya.

"Assalamualaikum!!" Salam Zafra memasuki ruangan Zeline. Gadis itu membawa handphone yang sepertinya menyorot ke arah Zeline

"Mbak, Zafra punya kejutan buat mbak," misterius gadis itu mendekati Zeline. Saat ada di samping Zeline, Zafra membalikkan handphone nya. Berapa terkejutnya Zeline saat tahu disana Zafra melakukan panggilan video dengan Zayyan

"Gus?" Gadis itu menangis sekarang. Selain karena rindu, Zeline juga takut tidak ada suaminya nanti

"Hey, jangan nangis," tenang Zayyan di seberang sana. Zeline mengusap air matanya, gadis itu mengambil handphone yang Zafra pegang. Halimah dan Zafra saling pandang. Mereka berdua meninggalkan Zeline dan Zayyan untuk mengobrol berdua

Setelah tidak ada Halimah dan Zafra, Zeline kembali menangis lagi sekarang. Zayyan hanya tersenyum tipis. Andai saja lelaki itu ada disana, pasti Zayyan akan mencubit gemas pipi gadis di depannya

"Gus jahat!! Mana janji Gus Zayyan buat nemenin Zeline? Sekarang Zeline takut. Gimana kalo nanti Zeline kenapa napa? Takut Gus!!" Tangis Zeline seperti anak kecil. Zayyan menyesal, harusnya Zayyan bisa menemani gadis itu

"Ini Gus gak bisa tah langsung kesini?!" Lanjut Zeline

Zayyan menggeleng, "Maafin mas. Mas gak bisa, kalopun bisa mungkin besoknya baru mas bisa kesitu,"

Zeline mengangguk lemas

"Zel. Dengerin mas!" Titah laki laki di seberang sana. Zeline pun mengikuti instruksi laki laki di depannya. Zayyan tersenyum hangat, membuat Zeline sedikit merasa tenang

GADIS HAZELKU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang