19. Beli Baju?

682 55 26
                                    

ASSALAMUALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH

JANGAN LUPA COMVOTE!!

Gimana kabarnya?

Terhitung satu Minggu sudah Zeline dirawat di rumah sakit. Kini Zeline mulai menjalani hari hari barunya seperti biasanya tanpa satu hal. Apa itu? Harapannya jawabannya. Zeline sudah meniatkan dirinya akan menghapus semua tentang Zayyan.

"Anti beneran mau ngejauh dari Gus Zay? Zel? Anti serius?!" Desak Husna menggoyangkan bahu gadis disampingnya. Seakan tuli, Zeline tidak menjawabnya dan terus membaca mushaf yang ia pegang

"Zel, beneran? Ana nanya! Kamu beneran bisa? Gak sakit apa?"

Tes.

Air mata Zeline turun. Zeline menutup mushaf yang ia pegang, menciumnya dan mencari sumber ketenangan hati dalam Kalam-Nya.

Sakit na. Tapi aku bisa apa?. Batin Zeline

"Aku bisa na, harus malahan!" Paksa Zeline menguatkan tekadnya

Husna menggeleng, "Sehebat apapun anti bilang mau lupa, ana tahu segalanya!"

"Tatapan mata anti ke Gus Zay itu sama Zel. Sama kaya anti dulu suka sama dia. Ana gak percaya anti  bisa ngelupain gus Zay,"

Zeline tersenyum, "Kamu ngeremehin saya na? Oke saya buktiin saya bakal ngejauhin Gus Zay!"

Husna cengo ditempatnya. Bukan ini yang Husna inginkan. Husna meretuki dirinya yang seperti menantang Zeline. Zeline terkenal gadis yang nekad, apa yang ia katakan pasti ia lakukan.

"Ya Allah. Ana salah ngomong!!!"

〜⁠(⁠꒪⁠꒳⁠꒪⁠)⁠〜

"HAZELL!!!" Zeline meneguk ludahnya kasar. Dia dapat menebak siapa yang memanggilnya. Zeline diberatkan dua pilihan. Berbalik menatap sosok yang memanggilnya atau meninggalkannya?

"Astagfirullah," lirih Zeline. Zeline berbalik, "Nama saya Zeline bukan Hazel," dinginnya

Zayyan tersenyum kikuk, "Maaf, tapi saya nyamannya Hazel. Jadi bolehkan?" Izin Zayyan

"Terserah Gus aja. Gak ada gunanya juga Zeline ngomong," Merasa tidak ada yang perlu dibicarakan, Zeline berniat meninggalkan Zayyan. Niatnya urung, saat Zayyan menahan tangannya

"Bukan mahram," peringat Zeline melepaskan tangannya

"Suatu saat juga bakal halal!" Zeline membulatkan matanya, sedangkan Zayyan sendiri seperti santai mengucapkan kalimatnya

"Saya pengin kamu nemenin saya. Mau beli gamis," beritahu Zayyan

Zeline memutar bola matanya malas, "Kenapa gak sama Ning Qiya aja? Kenapa harus saya?" Dahi Zayyan berkerut.

Satu detik

Dua detik

"Karena saya belinya buat Qiya. Saya mau kasih surprise. Kalo ngajak dia yang ada bukan kejutan," alasan Zayyan.

"Afwan Gus, saya ndak bisa karena ada kelas," Zayyan memutar bola matanya malas. Lelaki itu tidak percaya dengan alasan Zeline

"Saya tahu kamu bohong," Zeline menelan ludahnya. Bodoh. Harusnya Zeline paham Zayyan tidak akan percaya semudah itu

GADIS HAZELKU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang