25. Milik Zayyan

790 56 12
                                    


ASSALAMUALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH

VOTE!!

PEMBACA HARGAI MEI YANG NULIS, GAK KOMENTAR MAKA VOTE.

Sejauh apapun cintamu, dan semanis apapun janjimu, tetap qabiltuku yang menang.

_ZAYYAN AL AYYUBI_

"Kakak?"

"Kamu ngapain disini?" Tanya Azam menuntun Zeline untuk duduk. Zeline tidak menjawabnya, dirinya masih sibuk dengan rasa sakit yang ia rasakan. Dahi Zeline berkeringat dingin merasakan nyeri yang semakin menjalar.

Azam. Lelaki itu mencari sesuatu dalam sakunya. Sebuah tissue. Azam mengelapkan tissue ke dahi Zeline

"Maaf," ucap Azam yang tersadar dengan perbuatannya. Namun Azam hanya membantu, apakah salah?

Mereka berdua terdiam beberapa saat. Azam yang canggung dengan Zeline yang berkelahi dengan masalahnya sendiri

"Zel,"

"Kak!" Panggil mereka bersamaan

"Kamu duluan,"

Zeline menggeleng, "Gak. Kakak aja yang duluan,"

Azam tersenyum, "Kok bisa disini?"

Zeline terkekeh kecil. Itu juga pertanyaan yang ingin ia tanyakan dengan Azam

"Jaga keluarga," alibi Zeline beralasan. "Kalo kakak?"

"Saya dokter disini," Zeline hanya ber oh ria. Zeline tidak terlalu terkejut karena memang Azam menempuh pendidikan kedokteran terlebih lagi memang sejak kecil Azam bercerita ingin menjadi dokter

"Zel, saya mau ngomong," ucap Azam memasang wajah seriusnya. Zeline mengernyitkan dahinya

"Ngomong apa? Serius banget wajahnya,"

"Kakak mau hm, mau, mau...." Ambigu Azam

"Aagghh kenapa belibet gini," batin Azam

"Ngomong aja kak. Gak usah sungkan," ucap Zeline yang paham gerak gerik Azam seperti orang kebingungan

"Mau ngajak kamu ta'aruf,"

DEGH!!

Suasana hening. Zeline membuang wajahnya ke arah lain. Pikirannya bahkan belum menyelesaikan masalah lantas apa lagi ini?

Mengajak ta'aruf?

"Zel..." Lirih lelaki mendekati mereka berdua. Zeline membulatkan matanya dan refleks berdiri dan mendekati lelaki yang membawa infus yang terpasang di tangannya

"Gus, kenapa Gus disini?" Tanya Zeline sedikit khawatir. Sedangkan disisi lain ada Azam yang bingung siapa lelaki itu?

"Kamu nerima ta'aruf dia?" Zeline tidak menjawabnya.

Azam. Memilih mendekati mereka, "Maaf sepertinya kamu pasien yang adik saya jaga. Kondisi kamu belum stabil, lebih baik kembali ke ruangan,"

GADIS HAZELKU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang