37. Wedding Nashed

639 39 25
                                    

"Nak Zeline?" Zeline dan Zayyan kompak menoleh. Disana ada Halimah

"Kok bisa disini? Itu gamisnya kenapa?" Tanya Halimah

Zeline hanya tersenyum, "Ngga mi, Zeline cuma cek kesehatan,"

"Umi?" Tanya Zayyan. Sejak kapan Zeline memanggil Halimah dengan sebutan umi?

"Ya Ono opo le? Kan wajar manggil umi," heran Halimah yang hanya dibalas senyum tipis putranya. Sedangkan Zeline? Gadis itu sudah menahan malu setengah mati karena ulahnya

"Nak Zeline mau kemana lagi?" Tanya Halimah

"Mau langsung ke pondok saja umi,"

"Bareng aja."

"Ga-"

"Gaboleh nolak. Zayyan ambil mobilnya gih," potong Halimah sebelum Zeline menolak ajakannya. Jika seperti ini, Zeline bisa apa?

"Duduk depan saja nduk," ucap Halimah saat menantunya ingin duduk di belakang bersamanya. Zeline menatap Zayyan dari spion. Antara ragu jika harus duduk di depan

"Nduk. Moso opo opo. Wong kalian berdua wes halal!" Zeline hanya tersenyum canggung. Mau tidak mau dirinya berpindah ke depan dan duduk di samping Zayyan

"Jalan?" Tanya Zayyan. Setelahnya mobil itu melaju dengan kecepatan sedang menuju pondok

"Sampe umi," beritahu Zayyan menatap ke belakang.

"Nak Zeline ndak mau main main dulu? Zafra seneng kalo ada kakak iparnya," tawar Halimah

"Mboten umi. Lain kali mawon," Halimah hanya tersenyum dan turun

"Le... Ngowo mobile edeng edeng wae. Penting Slamet, awas lek mantune umi lecet!" Pesan Halimah

Setelahnya Zayyan mengendarai mobilnya dan meninggalkan gerbang pesantren Al falah menuju pesantren Al Anwari

Sepanjang perjalanan, tidak ada yang berbicara sedikitpun hingga meninggalkan suasana sunyi

Zayyan yang merasa bosan, memutarkan arabic song di mobilnya. Suara arabic song dengan judul Casablanca versi duet memecah keheningan diantara mereka berdua

Zayyan mulai bersenandung kecil. Mengikuti setiap lirik dalam lagu itu sedangkan Zeline? Dia hanya bernyanyi lewat hatinya. Ingin sekali Zeline ikut bernyanyi. Bahkan mulutnya gatal ingin bersenandung kecil menikmati arabic song itu

Denyut jantungku berdebar

Berasa indahnya, dunia ini kita yang punya

Aku lah mataharimu, kaulah kekasihku kita kan selalu bersama~

Zeline sedikit canggung sendiri sekarang. Bagaimana tidak, Zayyan menyanyikan lagu nya dengan sangat mendalami bahkan sesekali menatap dirinya. Ditambah lagi suaranya yang merdu khas keberatan membuat siapapun yang mendengar juga akan merasakan hal yang sama dengannya

"Kamu suka Arabic song?"

Zeline menoleh, "Sedikit,"

"Ada yang kamu hapal?" Tanya Zayyan tetap fokus mengendarai mobilnya

"Sedikit," setelahnya Zeline sedikit merasakan hal yang aneh dalam dirinya. Entah mengapa tiba tiba Zeline menginginkan sesuatu dari Zayyan.

Zeline menyadari satu hal. Apakah ini yang dinamakan ngidam? Karena bagaimanapun Zeline merasa tidak enak jika keinginan ini tidak terpenuhi

Bahkan sempat semalam Zeline meminta Husna untuk bangun dan menemaninya keluar pondok tengah malam hanya untuk mencari nasi goreng. Ujung ujungnya ngidam Zeline tidak terpenuhi. Mengapa? Karena mana ada yang jualan nasi goreng jam 12 malam?!

"Gus-" cicit Zeline

"Nggeh?"

"Gus Zayyan pake bahasa Indonesia aja. Gak pantes pake Jawa!" Komentar Zeline merasa aneh jika Zayyan tiba tiba merubah logatnya

"Iya, kenapa?"

"Gus Zayyan bisa nyanyi wedding nashed?" Tanya Zeline ragu

"Ya bisalah. Itu terlalu super easy peasy. Andai kamu tahu, saya dulu pernah nyanyi arabic song terus dikira galau sama Zafra dan ujung ujungnya minta kakak ipar ke saya. Emang gila tuh anak,"

Zeline terkekeh. Ada ada saja menurutnya

"Gak boleh gitu Gus. Adeknya sendiri loh," peringat Zeline

"Biarin aja. Anak pungut itu,"

Zeline membulatkan matanya, "Ning Zafra bukan anak nya umi?"

Zayyan hanya tersenyum, "Dia anaknya umi cuma itu sebutan kesayangan dari saya. Saya selalu manggil dia anak pungut,"

"Ya Allah, gak boleh gitu Gus Zayyan,"

"Biarin. Dia juga gitu ke saya. Malah lebih parah panggilannya," Zeline mengernyitkan dahinya. Lebih parah?

"Emang Gus Zayyan dipanggil apa?"

"Tembok datar!"

BUMN!

Pecah tawa Zeline. Ada ada saja baginya. Tapi cukup Zeline akui, panggilan itu sangat cocok untuk Zayyan yang wajahnya memang datar. Tapi Zeline hanya diam, takut menyinggung Zayyan

"Terus masalah wedding nashed?" Tanya Zayyan

"Ouh itu. Boleh gak Zeline minta Gus Zayyan nyanyi?" Ragu Zeline

"Ada imbalannya gak?" Tanya Zayyan

"Harus ya Gus? Zeline gak bawa uang," Zayyan hanya menggelengkan kepalanya saat melihat Zeline yang terlalu polos. Memang dirinya dikira pengamen apa? Sampai minta uang untuk bernyanyi

"Gak harus uang kok,"

"Terus imbalannya apa?"

"Satu kata di lirik yang saya nyanyikan satu ciuman yang kamu berikan,"

"Nggak jadi!" Kesal Zeline

"Tadi katanya mau. Beneran gak mau? Jarang jarang loh saya nyanyi. Minimal sekali nyanyi harus ada imbalannya nona," goda Zayyan sedangkan Zeline yang sudah terlanjur kesal hanya memberengut

Zayyan memperhatikan gadis di sampingnya yang masih memberengut. Menarik senyum tipis, mulut Zayyan mulai bernyanyi

Arrusa junnuritaadul badri yubrizuuha
Ajman ya sya'ubihanwarin waanuwarin
Mubarokun Zaujaha ja'ats 'ala durorin
Zaujuna qoibitats widzin wa ibhari

Kullul kulubitanahats fissana farokhat
Filkhusni yabruku fii khusnin wa isroori

Kullul kulubitanahats fissana farokhat
Filkhusni yabruku fii khusnin wa isroori

〜⁠(⁠꒪⁠꒳⁠꒪⁠)⁠〜

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Sebenernya mau aku tambahin video musiknya. Tapi wattpad ada masalah 😕 kalo mau dengerin, cari aja "Wedding nashed" lagunya adem banget. Mei juga suka dengerinnya

Semoga suka chapter ini. Aku fokusin mereka berdua sebelum ada konflik lagi. Janlup vote, comment karena itu penyemangatku update

Aku gak munafik, aku juga butuh penyemangat dari kalian. Update bab depan tergantung kalian

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh







GADIS HAZELKU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang