45. Bakar bakar

403 40 31
                                    

HUWEK!

Nah nah. Zayyan tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Terhitung 3 menitan Zeline masih di kamar mandi. Awalnya Zayyan hanya pura pura acuh saat gadis itu terus menangis karena meminta mangga tapi jika seperti ini bisakah Zayyan tega?

Zayyan meletakkan bukunya. Ia berjalan ke kamar mandi. Saat membuka pintu, tatapan mereka saling bertemu

Zayyan memilih mendekati istrinya, "Masih mual?"

"Ngapain Gus peduli? Orang tadi minta mangga aja gak diturutin," sindir Zeline yang masih mengungkit perkara mangga. Zayyan hanya tersenyum tipis, detik berikutnya Zayyan menarik tangan Zeline dan membawanya ke dalam pelukannya

"Bukan gak mau nurutin, mas cuma takut kamu sakit. Mas gak sepenuhnya cuek, cuma memang sifat mas bawaannya dari dulu kaya gini. Maaf ya... Besok mas bawain mangga lagi. Gimana?"

"Serius kan?" Lirih Zeline kecil. Zayyan hanya mengangguk.

"Ini dimaafin kan?" Hanya anggukan kecil yang Zayyan rasakan. Selanjutnya Zayyan melirik arlojinya dia sedikit merenggangkan pelukannya

"Mas mau ngajar santri dulu. Kamu saya tinggal ya?" Zayyan hanya tersenyum tipis saat Zeline terang terangan menggeleng. Itu tandanya gadis itu tidak mau dirinya tinggal

"Zel, saya ngajarnya gak ada sampai 2 jam. Cuma sebentar, boleh ya? Mas gak enak sama Abi," Bujuk Zayyan perlahan. Akhirnya Zeline pun mengizinkannya. Zayyan mengecup sekilas dahi gadis di depannya. Menepuk pucuk kepala Zeline dua kali seperti anak kecil. Selanjutnya menyodorkan tangannya. Zeline yang paham, menerima tangan Zayyan dan menciumnya. Selanjutnya Zayyan membantu Zeline untuk duduk di nakas

"Mas tinggal ngajar. Cuma sebentar sayang, gak usah cemburu," kekeh Zayyan meninggalkan Zeline

〜⁠(⁠꒪⁠꒳⁠꒪⁠)⁠〜

Suasana meja makan ruangan ndalem pada malam hari tidak ada bandingannya. Disana semua anggota keluarga ndalem berkumpul namun ada tambahan. Alea lah orangnya, Alea hanya menginap beberapa Minggu disini. Alea tersenyum manis saat melihat Zayyan yang ada dihadapannya. Zayyan sendiri tidak sadar, lelaki itu terlalu fokus dengan makanan malamnya. Sedangkan Zeline, ingin sekali rasanya Zeline mencakar wajah Alea sekarang

"Gus," cicit Zeline perlahan. Hanya Zayyan yang disampingnya yang dapat mendengarnya

Zayyan melirik ke arah istrinya. Zayyan mengikuti arah pandang mata hazel itu. Detik berikutnya, Zayyan paham maksud Zeline. Tapi bukannya merespon, Zayyan sengaja membiarkan Zeline.

"Mi, umi gak punya jagung atau apa gitu?" Tanya Zayyan membuat semua orang menoleh ke arahnya.

"Nggo opo le?" Heran Halimah

"Ya kita bakar bakar mi. Zayyan pengin."

"Perasaan yang hamil mbak Zel kok yang sering minta aneh aneh mas?!" Heran Zafra yang memang benar adanya.

"Mas gak minta aneh aneh. Masa cuma bakar jagung aneh? Gimana mi? Ada gak?" Halimah hanya mengangguk. Sepertinya ada beberapa jagung manis di kulkas. Daripada dibuang lebih baik dimakan bukan? Zayyan meninggalkan meja makannya menuju ke dapur

Beberapa menit, Zayyan kembali dengan membawa beberapa jagung yang ada di tangannya. "Zel, temenin,"

Zafra memutar bola matanya malas, "Mbak Zel aja yang diajak nih ceritanya? Kita gak?"

"Ning Zafra kalo mau ikut ayo," ajak Zeline. Tanpa menyia nyiakan waktu, Zafra pun berdiri dan mengikuti Zeline dari belakang.

"Umi gak mau ikutan?" Tanya Zayyan

GADIS HAZELKU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang