17. Aku koma?

715 57 24
                                    

ASSALAMUALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH

JANGAN DIBACA DI SAAT JAM BERIBADAH, TETAP JADIKAN IBADAH SEBAGAI HAL YANG UTAMA

Bismillah, mei harap suka chapter ini. Jika masih ada kekurangan mei minta maaf sebesar besarnya

JANGAN LUPA COMVOTE!!!

Semua sudah takdir, tugas kita hanya menjalani takdir yang sudah digariskan

-HAZELINE HUMAIRAH-

Zeline. Keadaannya mulai membaik sejak beberapa jam yang lalu. Bahkan tubuh gadis itu sudah bisa duduk walaupun terkadang pusing mengganggunya. Dokter meminta Zeline untuk istirahat, namun sikap Zeline terlalu keras kepala. Entahlah, baginya dirinya tidak boleh terlihat lemah ke siapapun

Netra mata Hazel itu melirik pada vas bunga kecil yang ada di laci kecil ruangannya. Secarik senyum manis mulai terukir di wajahnya

"Ma Syaa Allah, bunganya bagus!" Decak kagum Zeline. Tangan yang terpasang infus itu berusaha meraih vas kecil ungu. Saat mendapatkan vas kecil yang Zeline inginkan, Zeline melihat ada secarik kertas di pinggiran bunga. Bahkan setiap tangkai bunga itu ada kertas kecil yang digulung dan diikat di tangkai nya

Penasaran, Zeline memilih membuka gulungan kertas satu persatu

'cepat sembuh'

'bangun, jangan mimpi terus'

'syafakillah cantik,'

'perempuan cantik jangan lama lama tidurnya, ya?'

Zeline terdiam. Ada kebingungan tersendiri saat membaca setiap gulungan yang ia buka. Siapa yang menulisnya?

KREKK!!

Decitan pintu terdengar. Pintu itu terbuka menampilkan sosok gadis berkacamata tersenyum didepannya. Tanpa lama lama, Husna berlari dan membawa Zeline dalam pelukannya

"Ini anti kan? Ini gak bohong kan? Anti udah bangun?" Tanya Husna menyeka air matanya sendiri. Zeline terdiam, bangun? Siapa yang bangun?

"Na a—" belum sempat melanjutkan ucapannya, Qiya datang dari balik pintu. Detik berikutnya Zeline terdiam disaat melihat sosok lelaki dibelakang Qiya

"Zel...."

GREP!!

Lagi dan lagi Zeline mendapatkan pelukan secara tiba tiba. Zeline bertanya tanya ada apa dengan sahabatnya?

"Ning, kok nangis?" Tanya Zeline merasakan basah di hijabnya

"Zel, kamu ini beneran kan? Kamu kan ini? Alhamdulillah ya Allah," tangis kencang Qiya

"Doa kami terkabul Zel. Kamu bangun..." Isaknya

"Ning, Husna ini kenapa? Kalian kaya pisah lama sama aku. Sampe nangis nangis segala," kekeh Zeline.

"Ya iyalah nangis. Orang anti tidur setahun!" Ceplos Husna masih menyeka air matanya sendiri

"Tidur? Selama itu?" Bingung Zeline

GADIS HAZELKU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang