BAB 1 DI BAWAH CAHAYA BULAN

79 6 0
                                    


~happy reading♡~
•••

Jam digital yang tergeletak di nakas samping tempat tidur seseorang menunjukan pukul 02

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jam digital yang tergeletak di nakas samping tempat tidur seseorang menunjukan pukul 02.42. Namun, tempat tidurnya kosong, nampaknya seseorang pemilik kamar sudah beranjak.

Cahaya lampu kamar tidur yang sengaja dinyalakan, menambah kehangatan malam yang dingin setelah sepuluh menit lalu, hujan telah berhenti mengguyur lingkungan tersebut.

Terlihat seorang gadis berusia 21 tahun, pemilik kamar tersebut, sedang berbaring lelah diatas sajadah berwarna coklat susu bergambarkan ka'bah. Matanya sebam sepertinya ia barusaja mengadukan semua perasaan yang membuat ia menangis.

Tetapi ada yang aneh dengan sorot matanya. Ia terus memandangi jendela kamarnya yang memperlihatkan suasana diluar jendela dengan mata yang terus berkaca-kaca. Sebenarnya apa yang terjadi? Apa yang membuat ia menangis?

***

Namanya Nara, seorang gadis berparas teduh. Ia salah satu mahasiswi di universitas ternama di kota ini. Berbeda dengan teman-teman yang lain, ia masuk perguruan tinggi berkat beasiswa yang diterimanya.

Sebelumnya, gadis yang memiliki nama lengkap Jenna Elnara Aleeka putri merupakan anak dari keluarga yang cukup berada. Namun, setelah Ayahnya diberhentikan dari perusahaan membuat keluarganya dalam kesulitan.

Keluarga Nara harus pindah dari kota ke kampung halaman Ayahnya tiga tahun yang lalu, semenjak adik kembarnya memasuki sekolah menengah pertama.

Alhasil Nara tinggal bersama neneknya yang berada dikota ini karena ia harus menempuh pendidikannya disini. Ia juga bekerja paruh waktu untuk biaya hidupnya dan sedikit meringankan beban ayahnya, agar tidak bersusah payah mengirim uang untuk makan sehari-hari ia dan neneknya.

***

7 jam yang lalu

"AKU TIDAK MAU TAHU YA! POKOKNYA KALAU ADA SATU KESALAHAN LAGI, SAYA TIDAK SEGAN UNTUK MENGADUKAN KAMU PADA BOS!!" Amarah seorang perempuan memuncak.

Ia merupakan supervisior kedai es krim yang lumayan besar di tempat Nara berkerja paruh waktunya.

Terlihat Nara hanya tertunduk karena terkena omelan dari supervisiornya yang bernama Amira. Ini bukan pertama kali ia terkena omelan sehingga ia sudah terbiasa.

Terkandang tanpa alasan yang jelas pun Nara sering terkena omelannya. Mungkin Amira juga tidak suka dengan Nara karena kecantikannya yang hanya seorang pekerja paruh waktu dibanding dirinya yang merupakan seorang supervisior.

Memang tak bisa dipungkiri kecantikan Nara yang berbeda dengan perempuan kebanyakan, tanpa makeup pun Nara terlihat cantik alami karena didukung dengan hidung mancung, kulit putih, bibir pink dan matanya yang tegas apalagi dengan jilbab yang ia kenakan menambah keanggunan seorang Nara.

Namun apalah fisiknya, yang membuat Nara berbeda dengan yang lain adalah akhlaknya yang sangat baik.

Buktinya ia baru saja menanggung kemarahan supervisiornya karena kesalahan Anak baru yang salah memasukan toping eskrim sesuai reques pelanggan, yang membuat pelanggan mengalami alergi. Alhasil pelanggan komplain dan minta pertanggung jawaban.

​Lantas anak baru yang bernama Bela itu, menghampiri Nara setelah Amira pergi.

"Kak Nara aku minta maaf ya kak." tutur Bela dengan muka takut dan tidak enak karena kesalahannya.

"Tidak apa-apa, santai saja Bel." jawab Nara menampakan senyuman sembari melanjutkan pekerjaannya.

Kejadian ini mengingatkan dirinya waktu pertama kali bekerja di kedai eskrim. Ketika tak sengaja membuat kesalahan karena baru pertama kali bekerja, ia terpojokan tidak ada yang membelanya.

***

Jam 10 malam, waktunya Nara pulang dari perkerjaan paruh waktu. Ia pun bergegas menuju halte bus. Ia menaiki bus setiap harinya.

Nara akan turun dari bus di halte depan jalan yang menuju ke rumahnya. Jarak antara rumah dengan jalan utama tidak terlalu jauh, hanya perlu jalan kaki 5 menit untuk sampai rumah.

"Hufft." suara helaan napas Nara yang baru saja turun dari bus menandakan banyaknya beban sekaligus kelegaan kerena telah menyelesaikan tugas pekerjaannya yang cukup menguras energi hari ini.

Ketika Nara berjalan, ia melihat sebuah mobil yang terhenti, sepertinya bannya bocor karena pemilik mobil mengecek ban sambil mengacak-ngacak rambutya menandakan ia frustasi.

Namun, Nara tak menggubrisnya karena pemilik mobil laki-laki dan ini sudah jam 10 malam lebih, selain itu tidak ada orang disana.

Ketika ia berjalan melewati mobil tersebut, seseorang memecah keheningan malam.

"Permisi?" ucap seorang laki-laki pemilik mobil kepada Nara.

Bukannya menjawab, Nara justru mempercepat jalannya. Ia sama sekali tidak mempedulikan orang itu karena mengingat lampu jalan yang mati.

Nara sedikit menoleh kebelakang, ternyata laki-laki itu mengejarnya, mau tidak mau ia harus menghentikan langkahya ketika sampai di depan pekarangan rumah.

Tanpa membalikan badan, Nara mendengar orang itu mengutarakan maksudnya.

"Emm maaf, saya hanya mau minta bantuan, Handphone saya mati dan ban mobil saya bocor, bisa kah saya minta tolong?" tutur laki-laki yang kini menaikan alisnya. Ia berhenti mengikuti Nara dengan jarak 2 meter.

Tunggu firasat Nara seperti mengenali suara tersebut. Dengan takut ia membalikan badan untuk melihat seseorang yang meminta bantuan tersebut.

Deg...

Sekejap seperti waktu terhenti. Daun-daun yang tertiup angin seakan-akan terhenti pada posisinya. Suara serangga-serangga kecil yang sedari tadi menghiasi malam pun seakan-akan berhenti dari aktivitasnya.

Laki-laki itu sontak terkejut, "Nara?" ucapnya dengan pandangan tidak percaya.

Tak terasa sebutir air mata meluncur dari mata kiri Nara, benar saja firasatnya, ia mengenali suara itu. Dalam hati ia berkata,'Rain?'

Dibawah cahaya bulan Nara bertemu dengan seseorang yang ingatannya kembali pada saat ia duduk dibangku sekolah menengah atas.

•••
~thanks for reading♡~

***

MAAF YA TEMAN TEMAN KALAU MASIH BANYAK YANG SALAH, INI ADALAH CERITA PERTAMAKU. JANGAN LUPA VOTE YAA BIAR AKU SEMANGAT TERUS BUAT BAB SELANJUTNYA.

TANDAIN JUGA YANG SALAH.
PLEASE TINGALIN JEJAK KALIAN.
SEE YOU♡♡

Pink HoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang