BAB 12 LIBUR AKHIR SEMESTER

40 3 0
                                    

~happy reading♡~
•••

Ujian kenaikan kelas telah dilaksanakan, baik itu SMAN 1 maupun Dendalion high school. Tak terasa Nara sudah melewati hari-harinya di kelas sepuluh.

Kini semua murid menantikan nilai raport yang akan dibagikan besok pagi, lalu dilanjutkan libur akhir semester.

"Teman-teman, liburan akhir semester kita menginap di rumah nenekku yuk!" ajak Lica kepada teman-temannya disaat mereka tengah menikmati minuman dingin di kedai dekat sekolah.

Memang cuaca yang panas sangat cocok untuk meminum minuman dingin. Rasanya seperti berada dipinggiran pantai, padahal mereka berada di pinggiran jalan.

Jessika nampak berpikir, kemudian ia mengutarakan pendapatnya. "Emm boleh juga tuh, aku sering bosan kalau libur sedirian di rumah." ucapnya karena Jessika merupakan anak tunggal dan orang tuanya sibuk.

"Tapi harus izin dulu." ucap Rosa.

Nara mengangguk, "Setuju Sa, kita izin orang tua dulu, boleh atau tidak? Tapi seru juga kayaknya liburan bareng." ucapnya melanjutkan memakan cemilanya.

"Udah pasti boleh." ucap Lica melanjutkan minumnya.

"Memangnya rumah nenek kamu dimana Ca?" tanya Rosa.

"Jauh sih, nanti kita naik kereta sekitar 5 jam lah kayaknya." jawab Lica menebak-nebak.

Jessika mengerutkan kening, "kok kayaknya, memangnya kamu belum pernah kesana?"

Lica memperlihatkan deretan gigi kelincinya, "belum, makanya aku mengajak kalian biar kita liburan bareng."

"Lica Lica." Rosa hanya mengeleng-gelengkan kepalanya.

Keesokan harinya nilai raport siswa SMAN 1 dibagikan. Begitupun dengan Nara, ia mendapakan nilai yang cukup memuaskan.

Sebagai hadiahnya ia diperbolehkan berlibur ke luar kota bersama teman-temanya. Tapi dengan catatan untuk selalu mengabari kedua orang tuanya.

***

"Hahh?"

Jessika terkejut mewakili semua orang yang nampak bingung, setelah Tama mengucapkan selamat datang di penginapan bibinya yang terletak di pegunungan.

Lica berbohong menginap di neneknya, ternyata ia mengajak teman-temanya ke rumah kerabat Tama yang berada dikaki gunung. Sedangkan Tama juga mengajak Rain dan Ernando.

Tama dan teman-temanya yang tiba terlebih dahulu, tetapi belum sempat membuka gerbang penginapan. Tiba-tiba dikejutkan dengan segerembolan anak perempuan datang.

Ernando dan Rain kebingungan dengan memandang Tama yang kini memperlihatkan deretan giginya tanpa dosa.

Lica menepuk kedua tangannya, "Jadi teman-teman kita liburan ke penginapan kerabatnya Kak Tama." ucap Lica menjelaskan. Ternyata ia dan Tama bersekongkol.

"Sangat tidak lucu Ca!" ketus Rosa dengan sorot mata tajamnya.

Rain tidak mengetahui bahwa Lica dan Tama bersekongkol. Jika saja tahu dari awal, ia tidak akan ikut.

Sedangkan Nara, kini ia kaku di tempat, melihat seseorang yang dikaguminya berada didepannya.

"Eh eh Ray, mau kemana?" cegat Ernando pada Rain yang akan pergi.

"Balik lah." jawab Rain yang akan meninggalkan tempat itu, tapi berhasil dicegat Ernando.

"Eh Ray, jauh sekali balik. Tidak sia-sia apa sudah kesini." ucap Ernando. Rain hanya menelan salivanya, mengurungkan niatnya untuk pergi.

Pink HoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang