BAB 16 DETIK JAM

25 3 0
                                    

~happy reading♡~
•••

Hari-hari Nara melupakan Rain sangat sulit ia jalani, karena kebiasaannya yang selalu pergi ke masjid untuk sholat sunnah dhuha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari-hari Nara melupakan Rain sangat sulit ia jalani, karena kebiasaannya yang selalu pergi ke masjid untuk sholat sunnah dhuha. Ia sering berpapasan dengan Rain, mungkin jarak yang jauh, tapi tetap saja ia masih bisa melihatnya.

Sampai akhirnya, ia berniat tidak lagi pergi ke masjid ketika jam istirahat pertama. Namun, langsung dinasehati oleh Rosa.

Tidak seharusnya Nara bersikap seperti ini, ia baru menyadari bahwa dirinya bukan hanya sekedar mengagumi melainkan ia telah jatuh cinta, hingga ia merasakan sakit karenanya.

"Jangan karena manusia kamu melakukan hal baik, lakukan dengan ikhlas mungkin dengan menyukai Rain ada peningkatan dalam hidupmu. Mungkin Rain menjadi perantara agar kamu menjadi lebih baik lagi."

Nasihat Rosa membuat Nara merenungi setiap kalimatnya. Rosa benar, Bagaimana pun Nara bersyukur atas rasa cinta yang merupakan anugrah dari-Nya. Tentu rasa cinta yang ia miliki pasti atas izin-Nya yang menaruh seseorang dalam hati Nara.

Dan bagaimana pun ia bersyukur dengan rasa itu, kini dirinya bisa menjadi lebih baik lagi. Buktinya selama ini, selain ia mengenakan hijab, menjalankan ibadah sunnah, ternyata ia juga setiap malam membaca kitab suci Al-qur'an yang sudah lama ia tidak membukannya.

Berusaha kembali membaca setiap huruf demi huruf, ayat demi ayat, surat demi surat dengan lantunan yang indah, yang pernah ia pelajari. Mungkin tak seindah itu namun begini saja sudah lebih baik.

Dan yang paling penting, Ia melakukan kebaikan apapun bukan karena seseorang melainkan ikhlas menjalaninya.

Nara melakukan aktifitasnya kemasjid dengan menundukan pandangan berbeda dengan sebelumnya. Niatnya pun kini berbeda yang tadinya ia ke masjid agar melihat seseorang, kini ia benar-benar menundukan pandangan.

Mungkin sesekali tak sengaja Nara melihat Rain. Namun, ia langsung memalingkan wajahnya, entah Rain melihatnya atau tidak.

Seperti ketika di kedai dekat sekolah, tak sengaja pandangan mereka bertemu. Namun, Nara langsung memalingkan wajahnya.

Bahkan bukan hanya sekedar memalingkan wajahnya. Akan tetapi, ia lebih memilih tidak jadi memasuki kedai atau pergi dari kedai tersebut.

Mungkin di kedai terakhir Nara melihat Rain, sebelum sekolah Nara libur karena ada ujian kakak kelas dua belas. Mengingat Rain juga kelas dua belas, Nara sudah tidak pernah melihatnya setelah libur.

Selain itu, kesibukan Nara kini menyiapkan ujian kenaikan kelas XII seperti ulangan yang diadakan rutin. Apalagi terdapat jam tambahan, membuatnya tidak ada waktu untuk memikirkan tentang Rain.

***

Minggu depan Nara sudah harus melaksanakan ujian kenaikan kelas XII. Tapi sebelum itu, kelas XI.2 mengadakan nonton bersama di bioskop setelah pulang sekolah untuk sedikit keluar dari kepenatan belajarnya. Mereka menghabiskan waktunya di Mall yang jaraknya hanya 1 KM dari sekolah.

Pink HoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang