BAB 11 ORANG-ORANG BAIK

24 3 0
                                    

~happy reading♡~
•••

Nara mengerjap-ngerjapkan matanya, ia tersadar dari pingsan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nara mengerjap-ngerjapkan matanya, ia tersadar dari pingsan. Pandangannya yang semula kabur kini mulai menajam. Dan mata itu menampilkan seseorang yang membuka pintu gudang.

Seseorang itu berlari menghampiri Nara yang masih terduduk lemah, "Kamu baik-baik saja?" tanya seorang siswi, yang pasti bukan siswi yang menyerangnya.

"Ti- tidak apa-apa kak." suara serak Nara menjelaskan bahwa ia tak baik-baik saja, ia terluka dan tubuhnya juga terasa sakit terkena tumpukan kayu-kayu meja.

"Ya ampun kamu berdarah, kita ke UKS ya?"  Dengan wajah khawatir, siswi itu langsung memapah Nara menuju ruang uks.

Meraka melewati koridor yang sepi dan sampai di UKS pun tidak ada siapa-siapa.

"Sebentar, kamu disini dulu. Kenapa tidak ada yang jaga disini sih." ucap siswi itu setelah berhasil mengantar Nara, yang kini duduk di ranjang UKS.

"Ini diminum dulu!" siswi itu memberikan minuman hangat pada Nara, setelah membuat minuman itu di ruang UKS.

"Terima kasih kak." ucap Nara menerima minuman hangat lalu meminumnya.

Siswi itu akan mengobati Nara sembari menanyakan apa yang terjadi dengan orang yang ditolongnya itu, kenapa bisa terjadi seperti ini. Nara pun menceritakan apa yang terjadi dengan dirinya.

"Ya ampun, jadi itu kenapa mereka menyekap kamu." ucap siswi itu setelah mendengar cerita Nara dan selesai memplester pelipisnya.

Siswi itu menarik napas dalam, "ini bukan pertama kalinya mereka melakukan itu, tapi ini sudah keterlaluan." ucapnya yang terlihat geram.

Nara yang terlihat sangat pucat hanya mengernyitkan dahinya, tak mengerti.

"Tahun kemarin juga pernah, tapi tak separah ini bahkan waktu mereka masih kelas X. Makanya ketika aku melihat mereka dari ruangan belakang, aku langsung mengeceknya." Jelas siswi itu mengemasi kotak P3K.

"Kamu harus hati-hati, mereka sangat terobsesi dengan Raka. Salah satu dari mereka bukan siapa-siapanya Raka, melainkan hanya terobsesi." imbuhnya.

Setelah menyimpan kotak P3K, siswi itu kembali menghampiri Nara, "Perkenalkan namaku Laura." 

Alis Nara sedikit terangkat, ia sedari tadi tidak memperhatikan nametag siswi itu. Ternyata ini Laura, kakak kelas XI yang dijuluki ratu sekolah. Pantas saja ia sangat cantik dengan rambut panjang yang terurai, bukan hanya cantik, tapi dia juga ternyata sangat baik.

"Namamu Jenn..?"

Laura tidak bisa meneruskan kalimatnya karena ia tak bisa membaca keseluruhan nametag Nara. Memang hijabnya kini hanya terselampir, tapi tetap saja masih menutupi nametagnya.

"Panggil saja Nara kak, oh ya terima kasih ya kak Laura." balas Nara sangat berterima kasih kepada Laura karena sudah memberikan pertolongan padanya.

"Kamu harus ke rumah sakit Nara, untuk diperiksa lebih lanjut." tutur Laura.

Pink HoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang