hanya perkumpulan one shot story tentang tiga serangkai manusia
⚠️WARNING!!! [kalau ga suka skipp!! no hujatan]
B×B
ff (fanfiction)
harsh language/bahasa baku
18+(tidak disaran kn untuk bocil di bawah umur)
100% Typo
...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Di sebuah rumah besar milik Juan, tiga pemuda-Jean, Sehan, dan Juan-sedang berkumpul. Jean dan Sehan duduk di bawah dengan meja pendek, sementara Juan memilih untuk tetap sibuk dengan game-nya di atas kasur. Ruangan yang luas itu sengaja digelapkan, hanya ada penerangan kecil di tengah meja bundar yang menyoroti ekspresi serius Sehan. Ia menyilangkan tangan di dada, menatap Jean dengan intens
"Han, kayaknya gue nyerah deh buat deketin lo sama Janu," ucap Jean pelan-pelan.sehann ini sudah mirip seperti polisi yang sedang menginterogasi calon tahanan. Sehan semakin menekukan alisnya sebagai tanda tidak suka.
"Kan gue udah sogok lu pake coklat Silverqueen yang gede lagi" jawab Sehan. Jean kehabisan kata-kata ia sudah menyerah
"Yaudah, gue balikin aja coklatnya. Udah capek gue bujuk Janu biar peka," jawab Jean sambil menyerah
Juan yang dari tadi sibuk bermain game, menghela nafas jengah mendengar percakapan konyol teman-temannya. Ia terpaksa menghentikan kegiatannya, membuka seluruh gorden jendela, dan mengeplak kepala Sehan agar bisa berpikir dengan normal
"Goblok, kenapa nggak sekalian aja lu yang confess? Jangan malah minta perantara alias mak comblang. Udah tau sikap Janu kayak gitu, tetap aja nggak sadar-sadar," kata Juan dengan nada gemas. Sehan yang kepalanya dipukul mengaduh sakit, meski Juan hanya memukulnya pelan Dasarnya saja Sehan yang lebay
"Gue masih takut, gimana kalau dia nolak gue? Sakit hati mungil gue" ucap Sehan dengan ekspresi melas, membuat Juan dan Jean meringis geli
"Najis, sok imut lu," dengus Juan. Ia memilih pergi ke bawah untuk mencari snack siang yang sudah disiapkan ART di rumahnya
"Eh, gimana kalau Bang Sehan cium paksa Janu? Siapa tahu Janu balik suka," saran Jean, membuat Sehan terdiam sejenak, memikirkan saran konyol itu
"Mungkin boleh juga sih, tapi takutnya anaknya ngambek, bukannya malah balik suka," balas Sehan ragu-ragu. Jean berdecak kesal. Semua saran yang dia kasih selalu ada saja tolakannya
"Yaudah lah, terserah Bang Sehan aja" jawab Jean dengan nada putus asa. Ia langsung bangun dari posisi duduknya, bersiap-siap untuk pergi Namun, tangannya segera ditahan oleh Sehan
"Ehh, jangan pergi dulu," pinta Sehan
"Apa sih, Bang? Kan tadi Jean udah kasih saran, ditolak yaudah tugas Jean selesai" jawab Jean sambil menarik tangannya, lalu langsung ngibrit pergi keluar
Pas sekali, di depan pintu, Jean bertemu dengan Juan yang baru saja selesai mengambil snack-nya. "Lo langsung pulang, nggak main dulu?" tanya Juan
"Nggak, Bang. Males, temen lo bego, jadi gue langsung pulang aja" jawab Jean singkat. Juan mengangguk mengerti membiarkan Jean untuk pulang