jeano menguap, perutnya sudah kenyang. sekarang dia dan papa nya sedang diperjalanan pulang. ia menyandarkan badannya di kursi mobil lalu memejamkan matanya.
jeffran sedang fokus menyetir, sesekali dia menatap anak nya yang tertidur. beberapa menit diperjalanan akhirnya sekarang mereka sudah sampai dirumah.
jeffran melepaskan saltbet yang digunakannya begitu juga saltbet yang digunakan jeano lalu ia turun dari mobil dan menggendong anaknya masuk ke dalam rumah.
dengan perlahan ia menidurkan anaknya dikasur lalu menyelimuti nya
"good night manisnya papa"
senyum kecil muncul diwajah jeano, ia menyamakan posisi baringnya lalu kembali ke alam mimpinya.
Pagi hari pun tiba, jeano mengantar papanya sampai ke teras depan. dia memberikan tas yang biasa papanya bawa saat ke kantor
dengan senang hati jeffran menerima tas yang diberikan anaknya itu.
"hati hati di jalan pa"
"iya sayang" ucap jeffran sambil mengelus kepala jeano dengan lembut
senyum jeano langsung muncul ketika papa nya mengelus kepalanya lalu ia melambaikan tangannya saat papa nya pergi meninggalkan pekarangan rumah sambil mengendarai mobil.
dan dia baru saja ingin masuk ke dalam tapi tiba-tiba tetangganya memanggil dirinya..
"OY BOCAH" panggil gyu
"apa?"
"lu lagi libur kah?"
"iyaa"
"mao ikut gw kaga? jalan jalan sama haris"
"jalan jalan kemana?"
"kemana aja"
raut wajah jeano seketika menjadi datar, apa coba? ngajak jalan jalan tapi ga ada tempat yang dituju.
"yang bener ish"
"ke apart nya dino"
jeano seketika terkejut. what's? ke apartemen nya ka dino? dia tinggal di apartemen?!, boleh juga deh jeano ikut dari pada bosen dirumah.
"kapan ke sono nya?"
"ntar jam 9"
"oke, gw ikut"
dengan cepat jeano langsung masuk ke dalam rumah, dia tak menyangka kalau dino tinggal di apartemen. se ingat dia dulu dino pernah ngasih tau alamat rumahnya kan, terus tinggal nya deket kampusnya.
jeano bergegas masuk ke dalam kamarnya, dia mengambil handuk dan bersiap untuk mandi.
"asik main ke apartemen nya ka dino"
baru saja jeano berjalan beberapa langkah, dia mendengar handphone nya berdering. dengan cepat dia mengambil handphonenya yang berada di kasur dan terlihat nama damian yang menelfon nya.
jujur jeano bingung harus menerima telfon nya atau membiarkan nya, kalau dia angkat nanti damian dtng ke rumah terus minta maaf lagi.
dan kalau dia engga angkat telfonnya, damian pastinya dtng ke rumahnya + dia gagal main ke apart nya dino. mau ga mau jeano harus angkat telfon nya dan membuat alasan biar dia bisa ke apart nya dino.
"sayang"
"um?"
"kamu masih marah sama aku?"
"engga, maaf aku sibuk. aku engga bisa ngobrol lama lama"
sambungan telfon nya langsung jeano matikan dan dia langsung bergegas mandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Jealous Tiger || On Going
De TodoGimana si rasanya punya pacar yang super jealous and posesif ? kalian pasti nya senang atau merasa dikekang? entahlah. Jeano memiliki pacar yang bernama Damian yang super jealous and posesif bisakah Jeano bertahan dengan pacar nya itu ? atau ia just...