Cinta Pertama 01

706 72 6
                                    

HAPPY READING




Panas Matahari terasa membakar kulit gadis cantik yg tengah berdiri ditengah lapangan.
Hari Senin selalu menjadi hari wajib bagi para siswa-siswi untuk melaksanakan upacara.
Dan entah sial atau apa, yg jelas setiap hari Senin panas matahari selalu tak bersahabat dengan murid-murid disana.

"Jim, Lo ngga kepanasan.?" Tanya teman nya heran

Jimin menggeleng dan tersenyum manis, bahkan lesung Pipitnya terlihat sangat jelas.
Kedua sahabatnya menatap Jimin tak percaya, masa iya terik panas seperti ini tapi Jimin masih bisa santai.

"Lo udah pernah simulasi di Padang Mahsyar ya.? Santuy banget perasaan.!" Bisik Jena pelan

"Aku terbiasa olahraga sama kak Reno, jadi ya biasa aja. Lagian panas jam segini malah sehat kok"

JinNie dan Rani melongo mendengarnya, memang panas jam segini sangatlah sehat, tapi jika terlalu lama bisa pingsan juga yg ada.

"Asli, otak Lo sableng.!" Balas Rani kesal, namun Jimin hanya menanggapinya dengan senyuman

Lama mereka mendengarkan petuah-petuah dari kepala sekolah, akhirnya detik-detik bubarnya upacara akan segera terlaksana.
Terbukti ketua OSIS yg menjadi pemimpin upacara sudah membalikkan badan nya ke arah murid yg jumlahnya lebih dari seribu tersebut.

"Kak Yoongi ganteng banget ya, apalagi waktu keringetan gitu" gumam Jena pelan, Jimin ikut mengamati wajah Yoongi, memang kakak kelasnya tersebut sangatlah tampan

Tubuh tinggi tegap.
Kulit putih.
Tatapan mata yg tajam.
Alis tebal.
Bibir tipis dan hidung mancung.

Lama Jimin mengamati wajah Yoongi, sampai dia tak sadar lelaki yg berdiri di depan tersebut meliriknya.

"Bubar barisan, Jalan.!!" Teriak Yoongi tegas

Jimin segera mengenyahkan pikiran nya, dia berjalan meninggalkan lapangan bersama Jinnie dan Jena.
Tujuan mereka saat ini adalah kantin, dimana air mineral dingin terjual dengan murah disana.

"Lo ngga takut di marahin Tante Ava, Jim.? Beli makanan ringan banyak banget" tegur Jena

"Mama lagi baik akhir-akhir ini, jadi aku di bolehin makan Snack banyak"

Tangan Jimin sibuk memilih jajanan yg sekiranya enak untuk dimakan lebih dulu, pilihan nya jatuh pada kue kering dengan kismis di atasnya.

"Lo ngga mau punya adik lagi, Jim.?" Tanya Jinnie tiba-tiba, membuat Jimin tersedak. "Pelan-pelan Jim, ngga ada yg minta makanan Lo.!"

"Aku ngga mau punya adik, lagian papa sama mama juga udah berumur. Ngga mungkin mereka bikin adik buat aku"

Jena Dan Jinnie saling pandang, mereka tidak ingin melanjutkan obrolan yg membuat Jimin tak nafsu makan.

"Kak Yoongi, tuh.." tunjuk Jena pada lelaki tampan yg baru memasuki kantin

Jimin dan Jinnie menatap Yoongi, jika Jena dan Jinnie menatap kakak kelas nya itu dengan.gan memuja.
Berbeda dengan Jimin yg hanya biasa saja, sekali lihat, dia langsung mengalihkan pandanganya.

Fokus nya kembali pada Snack yg ada di depan nya.
Disisi lain, Yoongi yg sedang Mengambil air dari botol lemari pendingin, melirik sejenak kearah Jimin dan teman-temannya.

"Yoon, gue sekalian.." teriak namjoon yg ada di pojok kantin

Setelah membayar, Yoongi berjalan menghampiri teman-teman nya.
Bangku yg mereka tempati melewati bangku Jimin dan teman-temannya tempati, saat sampai di samping meja gadis itu.
Jena dan Jinnie menyapa nya dengan ramah, sedangkan Jimin hanya tersenyum tipis dan menganggukkan kepalanya.
Yoongi membalas sapaan mereka dengan senyum tipis.

"Enak banget jadi Yoongi, jalan sana-sini di senyumin cewek. Lah kita, yg ada di caci maki katanya buaya."  Tutur namjoon, tangan nya sibuk memutar tutup botol yg baru di serahkan Yoongi

"Makanya, kalau sekiranya muka ngga mendukung, dompet Lo harus mendukung Jon. Muka ngga mendukung dompet ngga mendukung. Dapet janda udah bagus Lo." Ejek hobi lantang

Taehyung dan jungkook tertawa mendengar ejekan hobi untuk Namjoon.
Berbeda dengan Yoongi, lelaki tampan itu hanya tersenyum tipis.

"Janda sekarang semakin didepan, Bi. Jangan salah Lo, emak gue janda aja yg deketin perjaka"

"Yoon, gue perhatiin. Lo sering banget natap Jimin, ada something ya.?" Tanya Taehyung curiga

Namjoon, hobi dan jungkook ikut memperhatikan wajah datar Yoongi.
Memang benar, akhir-akhir ini Yoongi sering kali tertangkap basah sedang memperhatikan Jimin.
Adik kelas imut dengan kebaikan hati yg luar biasa.

"Gak, dia mirip adek gue.!" Jawab Yoongi santai

Jungkook menatap wajah teman nya dari dekat, kedipan mata berkali-kali membuat Yoongi menyentil kening nya pelan.

"Jijik.!!"

"Yoon, Lo kan anak tunggal. Gimana bisa Lo punya adik.?"

Ke empat orang itu menatap Yoongi tajam, Yoongi yg merasakan hawa tidak enak dari ke empat sahabatnya segera bangkit dan meninggalkan area kantin.

"Yoon, tunggu.!! Yoongi..." Teriak mereka bersamaan

Semua pengunjung disana menatap seorang lelaki yg baru saja keluar dari kantin, mereka tentu mengenal Yoongi dan kawan-kawan nya, Geng yg selalu membuat para siswi di SMA Bina Nusantara terpesona.

"Mereka kenapa.?" Tanya Jimin heran, Jena dan Jinnie hanya menggeleng tak mengerti

Mereka tak mau berurusan dengan Yoongi dan kawan-kawan nya, bukan karena mereka kejam.
Bukan karena mereka sombong dan suka membully, hanya saja fans nya yg ada di mana-mana membuat Jimin, Jena dan Jinnie ngeri sendiri.

Bayangkan pembullyan didalam toilet sudah ada di otaknya, bahkan kemungkinan yg lebih buruk pun bisa terjadi.
Ada yg berkata jika orang yg sedang jatuh cinta dan cemburu, jangankan pembullyan manusia, macan kelaparan minta baku hantam pun akan di ladeni.



To Be Continued




Manis tapi bukan gula.
Baik tapi bukan malaikat.
Siapa.? Yoongi.

Cinta Pertama (YoonMin GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang