Happy Reading
Senyum manis Jimin tampak sangat mempesona di hadapan teman-teman Yoongi.
Gadis itu belum pulang karena diluar hujan sangat lebat, Marcel berkata akan menjemput Jimin sepulang dari acara party perusahaan.
Tapi sampai saat ini duda satu anak itu belum juga menampakkan batang hidungnya."Jim.." panggil David pelan
Jimin menoleh kearah David dan menaikkan sebelah alisnya, mendapat respon tersebut membuat David terkekeh.
"Yoongi udah beneran sembuh kayaknya" bisik Rey
Jimin menatap Yoongi yg duduk di samping nya, lelaki itu tengah bersandar di badan sofa dengan lengan menutupi kedua matanya.
"Emang kenapa, kak.?" Tanya Jimin heran
"Itu tandanya perawatan dari Lo beneran manjur, biasanya dia kalau sakit lama banget" balas David dengan bisikan
Jimin hanya terkekeh dan menggeleng, ucapan semua kakak kelasnya itu tidak ada yg benar sama sekali.
"Btw, kalian ini geng motor ya.?" Tanya Jimin, menatap pada beberapa lelaki yg duduk di depan nya secara bergantian
"Geng motor.? Enggak juga, kita cuma remaja biasa yg suka naik motor. Karena kalau naik mobil pasti banyak macet nya, bayar parkir juga lima ribu kalau motor kan cuma dua ribu" jawab Iyan dengan tawa di akhir kalimatnya
"Kalaupun geng motor, pasti motornya rata-rata bakalan sama. Lah motor kita beda-beda, Ninja Ada, KLX ada, Vario aja, semua jenis motor ada. Jadi bukan geng motor kan.? Lebih ke perkumpulan remaja dengan ciri khas motor masing-masing." Imbuh Rudi
Jimin menatap deretan motor yg terparkir di halaman rumah, benar juga, motor nya berbeda-beda.
Ada yg motor besar, matic, cross, bahkan motor bebek juga ada."Kamu pengen punya pacar ketua geng motor.?" Tanya Yoongi pelan
"Enggak, cuma nanya aja. Soalnya kak Yoongi jatuh karena balapan liar, aku kira kalian anak geng motor"
"Kalau soal itu, Yoongi cuma lagi gabut dan pengen melepas beban masalahnya. Kita bukan anak geng kok, tapi kita bisa disebut geng kalau ngumpulin bantuan buat bencana atau ada yg lagi butuh, karena cuma waktu kek gitu doang kita bakalan kompak. Kalau seperti sekarang lebih ke temen nongkrong, temen berbagi cerita" jelas Rey dengan senyum manis
Jimin semakin nyaman berada di antara temen-temen Yoongi, ternyata seru juga berteman dengan laki-laki.
Pergaulan Jimin sangat di batasi oleh Ava, perempuan cantik di usia tuanya tersebut sering melihat berita aneh-aneh di jaman sejarah.
Ada yg dibunuh karena tak bisa mendapatkan gadis pujaan nya, ada yg rela bunuh diri karena di tolak.
Maka dari itu Ava sangat membatasi pergaulan anak gadis nya, karena jika sudah jatuh cinta, lelaki buaya pun bisa di anggap sebagai malaikat dengan bujuk rayu dan gombalan tak bermutu."Kakak Lo kok belum Dateng ya, Jim.? Ini udah malem, kasihan kalau Lo pulang kemalaman" tukas salah satu teman Yoongi
Jimin hanya menatap gerbang yg menjulang tinggi didepan rumah tersebut, tak ada tanda-tanda Marcel akan datang menjemput nya.
"Aku coba hubungin lagi deh"
Jimin mengambil ponselnya didalam tas, mencari nomor Marcel, lalu menekan tombol hijau berbentuk gagang telepon.
"Hallo, Kakak dimana.? Aku udah nunggu lama."
Yoongi menegakkan tubuhnya dan menatap Jimin, dia penasaran dengan obrolan gadis itu dan kakak nya.
"Kok bisa.? Kak Marcel mah gitu, yaudah deh. Minta jemput kak Reno aja. Biasanya dia lembur kalau malam Minggu"
Yoongi dan teman-temannya saling pandang.
Apakah dua saudara itu tengah bertengkar kecil.?"Kenapa.?"
"Kak Marcel udah pulang ternyata, dia lupa.! Mana anaknya ngga mau di tinggal"
"Terus kamu gimana.?" Tanya Yoongi lagi
"Nunggu kak Reno"
Yoongi hanya mengangguk, dia juga tidak mungkin mengantarkan Jimin.
Kondisi hujan dan dia naik motor, bisa-bisa Jimin sakit karena kehujanan.Tak berselang lama, mobil CRV berwarna putih berhenti didepan gerbang rumah Yoongi dan kawan-kawan.
Jimin tersenyum melihat mobil kakak nya, Reno keluar dari mobil dengan payung berwarna putih, sebelumnya salah satu teman Yoongi sudah berlari untuk membuka gerbang.Senyum Reno terlihat jelas kala melihat wajah berseri adiknya, apalagi di sampingnya ada Yoongi.
Pertanyaan-pertanyaan 'Ada apa dengan mereka' menggelayuti pikiran Reno."Ini apa.?" Tanya Jimin saat Reno menaruh dia kantong besar diatas meja
"Cemilan buat teman kamu, ayo pulang. Udah malem" Reno mengulurkan tangan nya kearah Jimin
Dengan senyum dan anggukan, Jimin beranjak dari duduknya, dia mengambil ponsel dan tas yg ada di atas meja.
"Aku pamit ya kak" ucap Jimin, menatap lelaki di hadapan nya
Reno hanya menatap Yoongi dengan senyum tipis.
Di perjalanan pulang, Jimin tak henti-hentinya tersenyum.
Reno yg melihat senyum adiknya hanya mampu tersenyum tipis."Bahagia banget kayaknya, ada apa.?" Tanya Reno saat mobilnya berhenti di lampu merah
"Kelihatan banget ya, kak.?" Jimin menoleh dengan wajah terkejut
"Kakak dari kecil hidup sama kamu, saat kamu bahagia ataupun sedih kakak bisa membedakan nya. Jadi, apa yg membuat mu sebahagia itu.?"
"Kak Yoongi, dia mau sedikit terbuka sama aku. Dia cerita kenapa suka sama sosok Nazgul."
"Hanya sedikit, kamu harus ingat itu. Jangan berekspektasi terlalu tinggi" tutur Reno, Jimin hanya mengangguk dan tersenyum
Ekspetasi tinggi adalah awal dari kehancuran kepercayaan, karena tak semua ekspetasi akan berubah menjadi realita.
Tak semua yg di pikirkan akan berubah menjadi kenyataan, terkadang harapan manis dapat berubah menjadi kenyataan pahit, karena apa.? Karena tinggi nya patokan ekspetasi kita.To Be Continued
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Pertama (YoonMin GS)
ChickLitJimin Athania Januarta, Seorang gadis dengan tingkat kesopanan dan kelembutan yg luar biasa, gadis yg di juluki dengan nama Miss Perfect oleh murid SMA Bina Nusantara. Yoongi Alister Mahendra, ketua OSIS SMA Bina Nusantara, lelaki tampan dengan waja...